43

2K 153 0
                                    

Yuk..Bisa Yuuuk... Klik Bintangnya ❤


"Lio... kita mau bikin acara Barbeque nanti malam, gak rame dong kalo cuma kita-kita doang. Kalo kamu merasa bosan. Kamu boleh undang teman-teman perempuanmu kesini untuk Join". Ucap Deren.

"Beneran om ?".

Deren mengangguk.

"Aku boleh undang tiga temenku ?".

"Temen perempuanmu".

"Temen perempuan ? Kalo Vino ?".

"Hanya teman perempuan Lio ". Ucap Deren tegas.

"T-tapi sahabatku tiga Om".

"Kalau semuanya perempuan, boleh".

"Tapi Vino cowo Om".

"Aku gak akan ngulangi kata-kataku Lio". Ucap Daren meninggalkan Liora sendiri di dapur.

"Hmmm..... Ok Om". Ucap Liora sedikit Lesu.




Kini Liora dilanda dilema. Vino juga sahabat dekatnya. Mereka sudah sepaket berempat. Tak mungkin jika tidak mengajak Vino.

Apa sebaiknya Liora tidak mengundang Teman-temannya ?

Liora mencoba memVideo Call Lula dan Novi. Untuk meminta pemdapat mereka.

"Hai Guys.."  sapa Liora.

"Lioraa i Miss U". Seru Novi.

"Miss U Too Guys". Liora memanyunkan bibirnya mencium layar Handphonenya.

"Tumben Vcall Ra ?". Tanya Lula yang terlihat baru bangun.

"Singa baru bangun dipenangkaran". Celetuk Novi.

"Sialan Lo !". Maki Lula membuat ketiganya terkekeh.

"Nnngg..... ada apa nih- ada apa nih...." tanya Lula sambil mengulat manjah.

"Vino gak di tambah ke call ?". Tanya Novi.

"Eeettss... Nov..... jangaaaann.... sengajaaaa...". Ucap Liora panik.

Novi terlihat bingung, tidak dengan Lula yang sibuk menarik sukma kedalam tubuhnya.

"Gw sengaja gak tambahin dia ke Call karna gw mau ngomong sama kalian berdua".

"Ngghhh.... cepeeeet....kapal gue mau berlabuh ke pulau kapuk..." erang Lula.

"Kebo". Sembur Novi.

"Jadi gini....
Om gue mau ngadain acara Barbeque di rumah. Nah Om Daren nawarin gue buat ngundang kalian... katanya sekalian acara kelulusan gue.... kalian mau ikut gak ?".

"WHAT...??!!! GUE IKUUTT !!!!!". seketika Lula ON dan berteriak.

Novi dan Liora mengeryit mendengar jeritan Lula.

"R.I.P  speaker hp gue. Cepet Lo sadarnya". Eluh Novi.

"Kapan ???!!" Tanya Lula antusias.

"Nanti malam".

"OTW !!!!!". Terlihat Lula yang mulai kedubukan gak jelas,beranjak dari kasurnya mengalungkan handuk dilehernya menuju kamar mandi.

"Sore aja La.... ngapain Otw sekarang !".

"Ya gapapa kali, biar gue bisa bantu-bantu Om Lu nyiapin persiapannya". Lula beralasan.

"Lula jangan gatel deh... Lo nanti berangkat sore bareng gue !!!". Sentak Novi yang kesal melihat tingkah Lula.

Terdengar Lula menghembuskan nafas pasrah. Kembali terkapar dikasurnya.

"Iya..iya dehh mami Nopi ". Ucapnya melesu.

"Btw.. kenapa Vino gak diajak Ra ?". Tanya Novi.

"Mmm... gue juga bingung, Om gue nyuruh gue ngundang temen. Tapi gue gak boleh ngundang si vino. Om gue cuma ngebolehin gue ngundang temen cewe doang. Sebenernya gak enak sih ngumpul kurang satu.. tapi mau gimana lagi... gue juga males kalo acaranya sepi".

"Yes akhirnya gue bisa caper-caper ke Om Lo tanpa ada gangguan si bronto saurus itu !". Ucap Lula girang.

Novi memutar bola matanya jengah. Mulai deh.

"Bronto saurus ?". Tanya Liora bingung.

"Iya si Vino !". Jawabnya.

"Kok Bronto saurus ?". Tanya Novi.

"Iya kan dia badannya gede ,terus tinggi juga. Untung aja gak gue panggil Babi Titan". Ucapnya santai.

"Heh..!" Sentak Liora. Lalu mendapat cengiran dari Lula.

"Gue minta sama kalian ,jangan ada yang kasih tau Vino. Ataupun buat Status di semua sosmed. Gue takut dia marah gegara gak gue undang".

"Iya gue ngerti kok Ra".

"Siap !".

"Yaudah Ra, nanti sore kita kerumah Lo". Ucap Novi.

"Ok. Gue tunggu ya.."

"Mandi Lo La, bau jingong Lo sampe kesini !!". Maki Novi.

"Sembarangan kalo ngomong !!  Dah dulu ya Liora Byee...!!!".

"Bye". Liora tersenyum lalu mematikan panggilan video Call.



Liora merasa sedikit bersalah,seharusnya Vino juga ia undang. Tapi Daren tidak mengijinkannya. Ditambah Jika di Lihat. Selalu saja ada hawa permusuhan antara Vino dengan keempat pamannya.

Entah mengapa, Liora merasa keempat pamannya tidak menyukai Vino maupun sebaliknya.

Menurutnya tidak ada yang salah dari Vino. Ia anak yang baik dan perhatian. Lalu apa yang membuat keempat pamannya tidak suka pada Vino.

Setelah lama berfikir, Liora menatap tangga berharap seseorang yang ia tunggu-tunggu muncul.

Semenit-dua menit. Hingga beberapa menit terlewat. Sosok yang Ia harapkan tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Kemana sih Om Lucas ?". Gumamnya.

"Dia makan sama minum gak sih ? Kuat banget didalam kamar. Tapi aku gak pernah Liat dia keluar. Terus kapan dia keluarnya ?". Gumanya heran.

Karena penasaran,perlahan Liora berjalan menuju lantai atas.

Berjalan mendekati pintu kamar Lucas. Sesampainya disana. Tangan Liora hendak mengetuk pintunya.

Namun ragu ia untuk melakukannya. Ia tempelkan telinganya pada Pintu kamar Lucas terlebih dahulu.

Hening.

Tak ada suara apapun. Liora semakin bingung.

Liora memberanikan diri untuk mengetuk pintu itu. Namun sebuah tangan besar menghalangi pergerakannya.

"Lucas sedang istirahat Lio.. jangan diganggu. Dia bisa marah jika waktu istirahatnya terusik ". Ucap Cleve mengagetkan Liora.

"O-oohh... Om Lucas ada didalam ? Kok aku gak denger apa-apa ya... aku pikir Om Lucas gak ada dikamarnya. Soalnya udah hampir dua Minggu ini aku gak ngeliat Om Lucas".

"Kamu kangen sama Lucas ?". Tanya Cleve seraya tersenyum menggoda.

"Enggak kok. Aku cuma penasaran....Selama ini Om Lucas kok gak keliatan ? Emang Om Lucas abis kenapa ? Sampai harus istirahat selama itu ?". Elaknya.

Cleve mengedikkan bahunya.

"Lebih baik, sekarang bantu aku potongin buah-buahan".

Cleve menggandeng tangan Liora menuruni tangga. Namun,tatapan Liora masih tertuju pada pintu coklat itu. Sampai akhirnya Liora mengalihkan pandangannya kearah lain.




=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang