16

6.4K 411 3
                                    

.
.
.
.
.

Malam itu Liora habiskan waktunya mengobrol bersama Lula di kamar sembari memakan cemilan.

Kling !

Terdengar notifikasi grup chat di Smartphone Lula. Kemudian Lula membukanya.

"YEESSSS!!!!!". Lula berteriak membuat Liora terkaget sekaligus penasaran.

"Napaaa La...?".

" seminggu kedepan kita Libur !!". Lula terlihat sangat kegirangan.

"Hah..? Masa ? Coba sini liat". Liora mengambil alih Smartphone Lula.

Liora merasa bingung sekaligus heran.

"Loh... ? Padahal sebentar lagi ujian. Kok malah Libur mendadak ?". Gumam Liora.

"Bodo Amaaat..! Otak Gw serasa mau meledak ! Akhirnya otak Gw bisa istirahat".

Tapi setelah difikir-fikir,dengan sekolah diliburkan akan menjadi peluang Liora untuk terus menginap di rumah Lula.

Liora tersenyum.

"La,gw boleh gak habisin waktu Libur ini dirumah Lo ?".

"Boleh banget, nyokap juga tadi chat gw . Mereka gk jadi pulang. Semoga aja pulangnya nanti".

"Makasih ya.. "  ucap Liora reflek memeluk Lula.

"Etdahh Ra..kayak Gw abis nyelametin Lo dari monster aja ". Celiteh Lula yang heran karena Liora memeluknya.

"Dengan Lo ijinin Gw disini aja ,Lo berjasa buat Gw La".

"Iya Lo udah selametin gw dari 4 Monster buas dirumah gw". Batinnya.

......

Liora kembali kerumahnya.
Dia tidak mendapati ke empat pamannya. Rumah serasa kosong tak perpenghuni. Tapi masih terasa hawa mencekam didalam.

Setiap sudut ruang Liora jelajahi. Tak nampak satupun orang disana. Bahkan setiap kamarnya kosong.

" dimana mereka ?".

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, keempat pamannya tidak ada dirumah. Ia bisa cepat-cepat mengambil barang-barangnya dan pergi.

Liora berjalan memasuki kamarnya. Membereskan barang-barangnya disana dengan cepat.

"Semoga aja mereka pergi,dan tak kembali". Gumamnya.

"Kata siapa ?". Suara berat menyahut di telingannya.

Alangkah terkagetnya Liora melihat Lucas dan ke tiga pamannya yang lain sudah berada di belakangnya.

Tersenyum kearahnya dengan pandangan penuh Nafsu.

Mereka berempat menelanjangi diri mereka sendiri di hadapan Liora. Membuatnya sangat ketakutan. Bahkan dirinya menangis terpojok oleh kungkungan keempat monster dihadapannya.

Setelah itu,mereka bersempat mendekati Liora,kemudian berama-ramai melucuti baju miliknya. Membuat Liora meronta,berteriak yang sia-sia.

"Stop..please..! AKU GAK MAU !!!".

Seringaian di Wajah mereka seperti hewan buas yang lapar akan daging segar. Tatkala mendengar jerita demi jeritan yang Liora keluarkan.

"Kau Hanya Milik Kami Liora". Ucap keempatnya secara bersamaan.

"Gaaak..!!".

Liora tersentak dari tidurnya. Peluh terlihat dipelipis dan lehernya.

Ada sedikit kelegaan bahwasannya itu hanyalah bunga tidur yang mengerikan,namun terasa nyata.

Jantungnya masih berdentum kencang,karna bayangan tadi masih melekat jelas diingatannya.

Liora melihat jendela yang sudah terlihat terang walau masih tertutup sehelai kain berwarna putih.

Ia beralih melirik Lula disebelahnya yang masih damai bergumul dengan mimpi indahnya.

Liora memosisikan duduk bersandar. Melirik Smartphonenya yang sedari kemarin Ia matikan.

Liora menyalakan Smartphonenya.

Benar saja, banyak sekali pesan berantai dari keempat pamannya.

Tanpa pikir panjang.dirinya mem-Block nomor keempat Pamannya.

Ada satu pesan masuk dari sang Bunda.

Isi pesan :

" Liora , Kamu menginap dirumah temanmu ?. Bunda sudah menitipkanmu pada Om mu. Mengapa harus menginap dirumah teman ? ".

Balasan :

"Maaf kan Liora Bunda,sekali ini saja".

"Rupanya mereka melapor pada Bunda". Gumamnya,tersenyum miring.

"Nnngg...siapa yang ngelapor ?". Lula mengigau.

"Eh... nyambung aja Lo. Bangun.. udah pagi nih ". Liora tertawa melihat kawannya yang sudah tidak berbentuk.

"Nnnggg... Libur... males ". Balasnya.

" Haha... inget aja kalo hari Libur".

"Dah..dah Bobo lagi...." Lula menekan dahi Liora agar kembali tidur.

"Apa sih, dah ah.. gw mau mandi".

.
.
.
.
.
.

Sehari,dua hari,hingga kini adalah hari keempat Liora menginap di rumah Lula. Tidak ada tanda-tanda keempat pamannya mencari ataupun menghubunginnya menggunakan nomor lain.

Apakah Liora merasa tidak diperdulikan ?

Tentu Tidak.

Justru Liora sangat senang atas ketenangan yang sedang Ia rasakan saat ini.

Liora dan Lula benar-benar menghabiskan waktu dengan melakukan apapun yang mereka inginkan di rumah.

Malam ini mereka berniat menonton film horor dirumah,samoai menyiapkan beberapa ceminlan dan minuman.

Saat film baru saja dimulai terdengar Bel pintu utama berbunyi.

Ting Tong !

"Siapa yang dateng malam-malam gini ?". Ucap Lula.

" coba deh Lo cek ke jendela, siapa tau Orang Tua Lo pulang".

Lula berjalan ke arah jendela. Lalu terlihat kaget.

" Siapa La ?". Tanya Liora.

" Ra..Ra....! Itu Om Lu bukan sih yang ada diluar ??!".
Lula sangat kegirangan.

Sedangkan Liora terlihat kaget.

Masa iya pamannya ?, darimana pula dia tau rumah Lula ?. Entah lah.

"Cepetan kita kedepan Ra, Gw pengen banget ketemu sama Om Lu !".

Lula menyeret Liora menuju ruang tamu.

Dengan ragu,Liora pasrah mengikuti Lula.

...



=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang