46

2.1K 169 9
                                    


Yuk..Bisa Yuuuukkk.... Dipencet Bintangnya...❤

Mumpung Author Kiyeng Nulis nih..... 😗
Biar Author semangat Up setiap hari.👉🏻👈🏻






"Ini susu Strawberry kesukaanmu".

Lucas membuatkan Liora segelas Susu hangat.

Liora terlihat senang. Telah dibuatkan oleh Lucas.

Lucas duduk disebelahnya ,menghadap Liora.

"Habiskan". Titahnya sembari mengusap sayang rambut Liora.

Liora mulai meminum susu hangat itu perlahan. Sedangkan Lucas kini tengah memainkan telapang tangan kiri Liora. Menciumnya,meremas,menempelkannya pada pipinya, kadang juga menggigitnya gemas.

Baru setengah gelas, Liora berhenti dari aktivitas minumnya. Membuat Lucas terheran.

Liora menatap Lucas.

"Om Daren bilang, Om Lucas lagi sakit hati... siapa yang buat Om sakit hati ? Apa benar Aku ?".

Lucas menatapnya .

"Tidak ada". Jawabnya singkat,lalu kembali mengecup tangan Kiri Liora.

"Serius Om".

"Tidak ada Liora. Aku hanya butuh waktu sendiri".

Liora kurang puas dengan jawaban Lucas. Ia yakin kalau Lucas menaruh sakit hati terhadapnya. Seketika matanya beralih menatap Lengan Lucas yang ditutupi beberapa plester Luka.

"Ini kenapa Om ? Om Lucas Luka ?". Tanya Liora sedikit panik.

"H-hanya Luka kecil".

Liora mengggeleng,

" Luka kecil kalo sebanyak ini bisa bahaya juga Om... nanti infeksi gimana ?"

Lucas termangu melihat Liora yang tengah mengkhawatirkannya.

"Ka-mu khawatirin aku Liora ?".

"Yaiyalah Om.... " ucap Liora sembari menghitung banyak nya plester Luka.

Bluussshh......

Pipi Lucas seketika merona. Kemudian senyumnya terangkat. Lalu memeluk Liora.

Liora yang tiba-tiba dipeluk hanya diam saja.

"Gak usah peduliin Lukaku.. sekarang habiskan Susumu Lalu tidur".

"Tapi-  "

"Nurut".

Liora meneguk habis sisa susu digelasnya.

Lucas mendekatkan wajahnya pada wajah Liora dengan menahan tengkuk Liora.

Liora melotot membeku saat Lucas menjilat kedua ujung bibir Liora yang tersisa susu disana.

"Dejavu". Kata itu spontan lolos dari bibirnya.

"Dejavu ?". Tanya Lucas bingung.

Liora menggeleng.

"Sudah.. Yuk... tidur".


Lucas menggandeng tangan Liora menuju lantai dua.

Grep...

Sekali lagi Lucas memeluk tubuh Liora sesampainya diatas. Menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya.

"Tidur dikamarku saja Lio". Gumamnya didalam pelukan.

"Nooo.... aku harus balik kekamar".

"Kamarmu terlalu sempit untuk kalian bertiga".

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang