Yuk Follow Author dulu Yuukk...😚
Novi terdiam dengan Mata yang berkaca-kaca saat setelah menceritakan alasan dari kejadian lalu.
Dihadapannya, Lucas terlihat mengeraskan Rahangnya dengan deru nafas yang memberat.
"Tidak usah menyeret orang lain, hanya karna sedang terdesak !". Tekan Lucas.
"Saya gak bohong Om..! Adik Om yang nyuruh saya !! Dia ngancem saya !". Ucap Novi sedikit berteriak.
"Anda tahu saya dan Liora masih terjaga Malam itu, kenapa tidak teriak meminta tolong ?!!! Hah..?!" Geram Lucas.
"Om ga bakal bisa ngerasain apa yang saya rasain malam itu !! Saya Takut !! Mau teriakpun gak sanggup !!". Balas Novi dengan suara yang makin meninggi karna tidak ingin terus dipojokkan.
BRAGG!!!!!!!
Lucas menggebrak meja keras, lalu mencengkram bahu kanan Novi kuat-kuat. Membuat Novi meringis.
"Ketimbang Teriak meminta tolong... kamu lebih memilih Liora dipermalukan satu sekolahannya ?! Begitu ??!!!!!". Bentak Lucas.
Membuat seisi pelayan menatap kearahnya dan salah seorang security datang menghampiri meja Lucas. Pasalnya, gebrakan meja dan teriakan keduanya terdengar sampai Luar.
Lucas melepaskan Cengkramannya,lalu kembali duduk.
"Maaf Mister... ada keributan apa disini ?". Tanya Security itu sopan.
Lucas tersenyum tipis sembari merapihkan kerah kemejanya.
"Gak ada apa-apa. Semua aman terkendali. Anda boleh kembali". Ucapnya singkat pada Security itu.
Lalu kembali menatap Novi yang wajahnya sudah ingin sekali menangis.
"Maaf. Saya hilang kendali jika ada seseorang yang menyenggol kepunyaan saya". Ucap Lucas memelan pada Novi. Menetralisir nafasnya.
"So... Gio awal dari permasalahannya ?". Tanya Lucas.
Novi mengangguk.
"Walau anda menceritakannya seribu kalipun. Saya tidak akan percaya seratus persen. Karna disini anda menyebut nama saudara kandung saya. Darah lebih kental dari pada air. Bisa saja kamu bicara seperti itu karna sudah terpojok oleh saya saat ini". Ucap Lucas.
Itu hanya dimulut saja,untuk menjaga reputasi persaudaraannya. Padahal Lucas sangat percaya 100% kalau memang gadis dihadapannya ini diperalat oleh adik bungsunya.
Lucas menyeruput kopi hitam dihadapannya.
"Minum kopinya". Titah Lucas.
Novi hanya mengeleng pelan dengan raut kesedihannya. Dirinya sungguh takut.
"Sebetulnya saya sedari tadi menahan diri untuk tidak meretakkan tulang Anda. Hanya saja anda perempuan,dan teman dari orang yang saya cinta... cih..! Teman mana yang mempermalukan temannya sendiri ". Ucap Lucas sembari menatap Remeh Novi.
"Terserah saja, kalau Anda ingin mengadu kepada orang tua Anda. Mari kita ambil jalur hukum ". Ucap Lucas santai.
Novi menggeleng Cepat. Membuat Lucas tersenyum miring.
"Anda yang perbuat, Anda juga yang harus bertanggung jawab bukan ?".
"Anda juga pasti merasa kaget dan aneh ketika melihat kami berdua malam itu kan ?" Lanjut Lucas.
Novi mengangguk.
"Satu hal yang perlu Anda tau. Kami tidak terikat darah satu sama lain. Bunda Liora sengaja diangkat menjadi anak . selain menjalin tali kasih, juga untuk memperpanjang tali persaudaraan dan memperkental ikatan darah kami. Dengan kata lain...
Anak yang kelak dilahirkan oleh kakak angkat saya akan kami jadikan keluarga. Bila laki-laki akan kami jadikan saudara setara kandung. Kalau perempuan akan dikawinkan oleh salah satu dari kami berempat. Dan tentu saja Saya yang bersedia menerima Liora apapun alasannya. Dan saya harap Anda mengerti sehingga tidak perlu saya ulangi lagi . Dan saya juga berharap hanya Anda yang menampung Berita ini. Mengerti ?". Ucap Lucas panjang lebar.Terlihat Novi yang sedikit tercengang mendengarnya. Namun apa yang dikatakan Lucas masuk diakal.
"O-om... saya minta maaf atas apa yang udah saya Lakuin ke Liora. Saya gak akan lakuin semua itu kalau saya gak diancam. Saya bener-bener takut". Ucap Novi mengiba.
"Saya gak terima ucapan Maaf Anda. Saya ingin Anda meminta maaf langsung pada Liora.
"S-saya malu Om sama Liora". Novi terlihat takut.
Lucas menatap Arloji di pergelangan tangan kirinya. Menunnjukkan pukul 10:21.
"Pas" ucap Lucas seraya bangkit. Kemudian mengambil pergelangan kiri Novi.
"Ikut saya". Titah Lucas.
"M-motor saya Gimana om ?!". Ucap Novi panik.
Tak mendengarkan ucapan Novi. Lucas terus menyeret Novi untuk ikut dengannya.
Sampai-sampai Novi berjalan dengan tertatih karna langkah lecilnya yang tidak sepadan dengan langkah lebar Lucas.
Sesampainnya dipintu Kafe. Lucas terlihat berbicara sesuatu pada Security.
"Pak..tolong antarkan motor itu ke alamat *********". Bisik Lucas sembari menyelipkan beberapa lembar uang berwarna merah pada telapak tangan securitynya.
"Siap Mister". Ucap Security.
Lucas membawa Novi ke sebuah gang yang berada disamping Kafe tersebut. Ternyata Lucas memarkirkan mobilnya digang itu. Pantas saja Novi tidak melihat kendaraan lain diparkiran.
Lucas menitah Novi masuk kedalam mobil,disusul dirinya.
****
Liora dan Lula bersemangat membantu Deren menata piring dan gelas dimeja makan yang lumayan besar.
"Kapan nih mulai makannya...? Laper bingitss..." Eluh Lula.
"Ishhh.. Lo nih.. bantu gue dulu bawain lauknya ke meja. Terus tunggu Om Lucas dulu balik dari Luar. Bentar lagi kok".
Tak lama, Meja telah penuh terisi lauk pauk dan peralatan makan lainnya.
Lula terus saja memandangi bekakak ayam yang terlihat menggoda. Perutnya beberapa kali meraung,membuat Liora terkikik geli.
Deren membawa satu mangkuk besar berisi buah-buahan yang telah dipotong-potong.
"Ini dia. Buahnya. HEYY.... SEMUAA AYOKK KITA MULAI MAKAN!!!" Panggil Deren menggelegar. Membuat Cleve dan Gio menghampiri meja makan.
"Om.. Om Lucas gimana ?" Tanya Liora.
"Gapapa. Kita mulai makan aja. Sebentar lagi dia dateng". Jawab Deren.
Mereka berlima mendudukin masing-masing kursi.
Namun ada dua kursi yang masih kosong.
"Akhirnya makan!!" seru Lula,membuat Deren dan Cleve terkekeh. Tapi tidak dengan Gio yang sedari tadi hanya diam saja.
=》》》
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are NOT Your Uncle
RandomMempunyai empat paman tampan ? Sudah biasa. Diperebutkan oleh empat paman tampan ? Itu baru Luar biasa 😎 Liora Rainey. Gadis cantik yang menjadi bahan rebutan keempat pamannya. #29 - Cantik dari 9,44Rb Cerita. 12/2022 #23 - Obsesi dari 4,31Rb Cerit...