60

1.7K 112 4
                                    

Liora memelankan tempo aktivitas makannya. Sembari menunggu kedatangan Lucas.

Namun sejak awal mulainya makan-makan hingga piring kelimanya kosong Lucas tak kunjung datang. Membuat Liora gelisah.

"Om... kok Om Lucas belum dateng-dateng ?". Bisik Liora pada Deren dihadapannya.

Deren mengedikkan bahunya. Benar kata Liora, Lucas belum juga selesai dari urusannya.

Mereka berlima telah selesai makan, kini giliran hidangan penutup berupa Brownies coklat yang dibeli Cleve dari toko dan Buah-buahan yang Deren potong tadi.

"Mmmm.....!Browniesnya enak banget...!!  Iya kan Gio ?". Seru Lula pada Gio. Membuat Gio tersadar dari lamunannya dan hanya tersenyum seraya mengangguk. Awalnya Lula merasa canggung mendapati Gio yang tidak seperti biasanya yaitu lebih banyak diam. Tapi bukan Lula namanya kalo tidak caper-caper ke cogan.


BRAGG !!!

Seketika kelimanya menoleh kearah sumber suara secara bersamaan.

Kelimanya terkejut melihat Lucas menuntun kasar seorang gadis yaitu Novi.

Kelimanya bangkit.

Gio terlihat melebarkan tatapannya pada Novi.

Liora segera mendekati Lucas yang berjalan menuju ke arahnya.

"Om...!! Ada apa sih...?!! Lepasin kasian Novi !!!". Ucap Liora sedikit teriak.

Lucas segera mendorong bahu Novi sedikit kasar kearah Liora.

"Cepat. Anda berlutut pada Liora !". Titah Lucas tegas.

Segera Novi menekuk Lututnya tepat dihadapan Liora.

Baik Lula maupun yang lainnya terbelalak melihatnya.

Novi meraih tangan kanan Liora.

"Lioraaaa....... M-maafin Gue.... Maaf...maaf..maaf.....!" Ucap Novi sembari menangis dengan terus menggenggam tangan kanan Liora.

Liora tidak mengerti apa yang Novi bicarakan.

"Maaf.. buat apa Vi...?? Lo kenapa nangis ???". Tanya Liora bingung.

"Cepat bilang apa yang telah Anda lakukan pada Liora !!!". Tekan Lucas.

Dengan tubuh yang bergetar bercampur rasa penyesalan diantara ketakutan. Novi berusaha mengucapkannya.

"Maaf... Gu-gue yang udah buat Lo malu di acara perpisahan.... G-gue yang udah Kasih Foto itu ke Ha-na".

Baik Lula maupun Liora seketika terhenyak mendengar pengakuan Novi sahabatnya.


"Lo cuman bercanda kan Novi ??". Tanya Liora dengan suara yang sudah bergetar.

"Sekali lagi Gue minta maaf Ra....!!! "

Liora meneteskan air mata. Dirinya tak menyangka kalau orang yang ingin menjatuhkannya ialah orang-orang terdekatnya.

Lula menutup mulutnya karna terkejut dan tak menyangka.

"Kalo Lo emang benci sama Gue.. Bilang Nov. Jangan permaluin gue kayak waktu itu. Hancur Hati Gue pas tau Ternyata orang terdekat Gue yang nyakitin Gue !".

"Emangnya Gue ada salah sama Lo Novi ? Hah..? Sampe Lo tega ngelakuin gini sama Gue ?". Tanya Liora.

" kok.. Lo Jahat sih Pi ???". Ucap Lula tak habis Fikir.

Novi terdiam menanggapi kata-kata Liora dan Lula. Perlahat menatap Gio yang sedang menatapnya tajam dengan rahang yang terkatup rapat seolah mengancam. Mendapati itu,Novi kembali menunnduk.

Liora menyeka air matanya.

"Tapi Gue yakin Lo itu teman yang baik buat Gue. Walaupun pengakuan itu keluar dari mulut Lo sendiri, Gue masih yakin kalo Lo itu gak ada niatan buat jahatin Gue. Karna Gue nggak ngerasa punya salah sama Lo".

"Gue seneng Lo udah berani buat ngaku,walau emang Nama Gue udah terlanjur jelek disekolah. Gue terima permintaan maaf Lo Novi".

Novi seketika mendongak,menatap Liora yang tersenyum sembari mengeluarkan air mata kearahnya.

"M-MAKASIHH RA.....!!! MAKASIH BANGET LO UDAH MAAFIN GUE...!!! LO EMANG ORANG BAIK RA....! LO ITU ORANG BAIK !!!". Ucap Novi memeluk perut Liora.

Liora membantu Novi untuk berdiri.

"Tapi... Gue juga mau Lo minta maaf sama keempat paman Gue... karna Gue adalah tanggung jawab mereka". Titah Liora.

Novi perlahan menatap satu persatu paman Liora.

Namun pandangannya terpaku saat matanya menangkap netra dingin yang dilayangkan Gio.

Novi menahan Salivanya Kuat-kuat..

"S-semuanya... saya minta maaf atas kesalahan saya terhadap Liora. Saya mohon dengan sangat keikhlasan kalian untuk memaafkan saya". Tutur Novi.

Deren menghela nafas panjang. Mendapati kejadian seperti ini.

"Yasudah... Novi.. saya harap Kamu tidak melakukan hal seperti itu lagi. Untuk kali ini kami maaf kan, karna hal kemarin tidak sampai parah. Tapi kalau nanti saya dapati kamu mengulang hal yang sama... saya akan membalasnya sepuluh kali lipat. Mengerti ?". Ucap Deren.

"I-iya Om". Jawab Novi.

Iba melihat Novi yang terlihat runtuh, Hati nurani Liora pun terketuk untuk membawa Novi ke kamarnya.

"Yaudah... Lo kekamar Gue dulu. Tenangin diri Lo dulu ".

Liora menggandeng Novi hingga kekamar Liora.

Sesampainnya dikamar Novi didudukkan di Kasur. Liora duduk disebelahnya. Sedangkan Lula terduduk di Kursi putar dihadapan Novi.

Lula menatap Novi dengan wajah yang terlihat dingin dan jutek. Baru kali ini sosok Lula terlihat serius.

"Kalo aja bukan karna Lo itu sahabat kita sedari kelas 10. Gue udah NAJ*S deket-deket Lo !". Ucap Lula ketus.

"Iya La.. gue ngerti... kesalahan gue emang gak pantes buat dimaafin". Eluh Novi tahu diri.

"Tuh Lo sadar..! Ngapain ngelakuin itu ?! Iri Lo sama Liora ?!!".

"iisshh... La.. jangan gitu dong.." tegur Liora pelan.

"Biarin Liora.. ucapan Gue gak seberapanya dengan Lo yang dipermalukan satu sekolah. Gila..! Gak habis pikir Gue.. punya temen Modelan begini ?!! Hal apasih yang buat Lo sampe segitunya... HEY... LIORA ITU SAHABAT LOEEE....!!!" Ucap Lula tepat di wajah Novi.

"ASAL LO TAU.. GUE DISURUH LA...!!! SEMUA ITU BUKAN KEHENDAK GUE..!! GUE DIANCEM SESEORANG !!!!. Balas Novi.

"Maksud Lo Nov ? Lo diancem seseorang ?". Tanya Liora.

"Plis.......  Liora,Lula dengerin cerita gue dulu". Ucap Novi memohon.











=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang