80

1.1K 99 8
                                    

Pencet bintang + Komen woyy.

Nih buat Klean 🌻🌻🌻




Cleve baru selesai menata nasi goreng yang ia buat dimeja makan.Ia sedikit terheran, pagi ini sangatlah sunyi. Padahal hari sudah menunjukkan pukul 6:42.

Cleve yang baru saja selesai membuat sarapan berjalan menaiki tangga. Raut wajahnya sumringah hendak membangunkan putri tidur mungilnya.

Otaknya membayangkan kalau gadis mungil itu kini masih menggulung diri bersama bantal dan selimut tebalnya.

Tap.. tap...tap...

Tangannya bersiap memutar gagang pintu kamar itu.

Ceklek..

Krieeeett.....

"Good Morning Cantikku.... aku sudah membuatkan sarapan untu-uk..........Mu". Lidahnya kelu.

Kakinyapun seolah mengerem mendadak diambang pintu. Bersamaan dengan tatapannya yang melebar.

PETAKA.

Cleve menatap pria yang dirinya tiru selama ini. Pria yang sangat mirip dengannya dengan netra hitam membara menatap kearahnya penuh amarah.

Ia melihat bahwa Liora kini dalam pelukan erat pria itu.

"Lu-cas... kapan Lo datang ?". Cleve berusaha setennag mungkin. Walau tak dipungkiri jantungnya kini terasa hampir meledak.

Lucas hanya semakin membawa Liora kedalam pelukan terdalamnya dengan posisi duduk bersandarkan dinding.

Sedangkan Liora. Entah gadis itu kini masih tertidur, mennagis atau lainnya. Karena Liora hanya tenggelam dalam pelukan Lucas.

" SHE IS MINE " geram Lucas.

Gluk...

Cleve menelan salivanya kuat-kuat. Baru kali ini dirinya gugup dibatas kewajarannya.

Rupanya Lucas memang nekat pulang tanpa ada yang tau.

Cleve mengeraskan genggaman ditangannya. Rupanya ucapan Gio bukanlah gertakan belaka.

Cleve hanya bisa diam ditempat sembari meratapi kesalahannya. Dirinya sangat tidak merasa menyesal atas perlakuannya. Karena semua moment dimana ketika ia dan Liora bersama,sangatlah berharga.

"I'm Sorry".

Hanya kata itu yang mampu ia layangkan saat ini.

Liora menahat kuat tubuh Lucad agar tidak bangkit. Karena ia merasakan Lucas mulai mengangkat dudukannya.

Liora dengan kuat memeluk Leher Lucas.

"Om Lucas... jangan sakitin Om Cleve. Dia yang selama ini ngejaga aku..! Aku yang salah karena terus nangisin kepergian Om Lucas...sampai-sampai Om Cleve rela berdandan kayak Om Lucas demi ngehibur aku...!" Pekik Liora.

Cleve cengo. Liora membelanya didepan orang yang dia cintai.

Dada Lucas semakin bergemuruh hebat mendengar pembelaan Liora.

Lucas dengan mudahnya melepaskan tangan Liora dilehernya. Tarikan kuat dibajunya tak menghalau langkahnya untuk terus mendekati Cleve diambang pintu.

Bugh..!

Bugh..!

Brugh..!

Cleve jatuh terduduk.

"Aakhh......uhuk..uhuk...!"

Terlihat cairan merah mengalir dari sudut bibir Cleve. Ia hanya memilih diam menerima segala konsekuensinya.

"Om...Jangan...! Kasian... ! Om Cleve berdarah..!".

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang