49

2K 144 3
                                    

Yuk..Bisa Yuukkk... Pencet Bintangnya.... ❤







Liora berjalan anggun bersama Lula disebelahnya.

Banyak murid cowo dengan setelan Jaznya menatap kagum ke arah Liora.

Namun banyak juga tatapan tidak suka para Siswi melayang kearahnya.

"Tuh kan gue bilang apa..  Lo tuh hari ini cantik banget... hampir semua orang ngeliat ke arah Lo !". Bisik Lula.

Liora hanya tersipu malu,sembari memukul pelan tangan Lula yang melingkar dilengan kirinya. Tapi Liora malah menganggap tatapan itu,bukanlah tatapan memuji.

Mereka berdua berjalan ke arah lapangan yang kini telah berubah menjadi tenda perpisahan yang terlihat  megah. Sebuah karpet merah dijadikan Alas,dan berjejer banyaknya kursi untuk para siswa dan siswi kelas 12. Ada juga satu buah panggung besar, didepan kursi yang berjejer menghadapnya.

Semua siswa dan siswi disana terlihat tampan dan Cantik dengan pakaian yang mereka kenakan masing-masing.

Liora melihat Vino dan Novi yang sedang berdiri didekat air mancur sekolah tak jauh dari tenda acara. Mereka berdua sepertinya sedang mengobrol.

"Vino ! Novi !". Sapa Liora Girang,sudah beberapa hari Liora tidak bertemu Vino.

"Hai Liora ". Vino tersenyum lebar menyambut kedatangan Liora

Senyuman Liora memudar saat tak sengaja melihat Novi yang terlihat memaksakan senyumannya,lalu  membuang tatapannya.

Namun ia kembali tersenyum. Mungkin hanya perasaannya saja.

Vino menatap Liora dari ujung kaki hingga wajah. Liora sangatlah cantik hari ini.

"Lo cantik banget Ra, beruntung gue kenal sama Lo". Puji Vino.

"Lo juga ganteng Vin pake setelan Jaz".

Vino tersipu saat di puji balik oleh Liora.

"Cie-cieee... dandan...." ejek Lula menyenggol lengan Novi.

Novi hanya tersenyum malu. Sembari mengusap leher belakangnya.
"Iya nih males gue pake make up".

"Yuk kita duduk".
Vino memegang pundak Liora,membawanya kearah kursi yang sudah disiapkan.

Acara akan segera dimulai,para siswa dan siswi memenuhi kursi yang sudah disediakan.

"Vin, apa cuma perasaan gue aja ya..?  Orang-orang pada ngeliatin Gue... terutama anak cewe.... kayak gak suka gitu ngeliat gue". Bisik Liora saat acara tengah berlangsung.

Vino mengedarkan pandangannya. Lalu balas membisik.

"Itu karna Lo cantik".

"Mulai deh... But thanks ya pujiannya".

"Iyalah... mana ada laki-laki yang gak mau sama Lo.... ".

Liora menatap Vino yang kini tengah menatapnya.

"Eh... itu mereka narinya keren banget ya.... kalo gue pasti udah encok".

Liora terlihat mengganti topik pembicaraan.

Mereka menikmati jalannya acara. Namun tak sekali Liora terganggu dengan bisikan-bisikan para Siswi yang terdengar menyebut namanya.

"Pada kenapa sih ?" Batinnya.

****


Acara sambutan-sambutan dan pentas seni sudah terlewati, kini saatnya pembagian medali.

Satu persatu murid dipanggil keatas panggung untuk pengalungan medali.

Dan saat ini giliran kelas Liora. Novi sudah mendapat medalinya. Lewat beberapa nomor, akhirnya Liora kini dipanggil.

"LIORA RAINEY".  Panggil seorang guru menggunakan microfon diatas panggung.

"Cepetan maju Ra,tuh nama Lo dipanggil". Titah Lula.

"Iya ni gue mau maju".

Liora berjalan anggun menghampiri panggung,lalu perlahan menaiki panggung untuk menerima medali.

Saat dirinya sedang menerima medali, suasana yang sedari tadi sepi mendadak bising. Para siswi terdengar berbicara suatu hal.

Hingga tiba-tiba.

"ANAKNYA BAKAL CACAT GAK SIH... KALO SEDARAH...!!"

Ucap salah seorang siswi Lantang salah satu barisan kursi.

Liora seketika menoleh,mengeryit heran dengan ucapan siswi itu. Siswi beda kelas yang terkenal mulutnya penyebar rumor.

Guru-guru yang berada di panggung dan sekitarnyapun ikut menoleh kearah suara tersebut.

"YA..IYALAH.... MANA TAHAN LIAT BULE SERUMAH !". Ucap siswi lainnya.

Liora terdiam bingung,apa yang sebenarnya terjadi.

"Kepada semuanya ,mohon diam... acara akan kami lanjutkan !". Ucap salah seorang guru lewat microfon.

"GAK TAU MALU... PAMAN SENDIRI DI EMBAT !".

"GAK NANGGUNG-NANGGUNG... LANGSUNG EMPAT HAHAHAHAHA...!!!".

"BETAH DIRUMAH YA NENG ?!!"

"HAHAHAHAHAHA !!!!!!"

"SUGAR DADDYNYA GAK MAIN-MAIN... ADA BANYAK !!!!".

Suasana semakin ricuh,banyak siswi yang menyorakinya dan melontarkan kata-kata pahit pada Liora yang hanya bisa diam diatas panggung sambil menahan air matanya.

Namun anehnya para Siswa terlihat bingung dengan keadaan.

Guru yang tidak tahu apa-apa berusaha mengkondusifkan suasana.

Tak tahan melihatnya,Vino segera berlari naik keatas panggung.

"HEIII.....!! KALIAN JANGAN SEMBARANGAN MENCEMOOH ORANG!!! BELUM TENTU BERITA YANG KALIAN DAPAT ITU VALID ADANYA !!!!". Vino berteriak diatas panggung berusaha melindungi Liora yang sudah terpundur malu.

"ADA BUKTINYA... !!". Ucap seorang siswi.

"BUKTI YANG KALIAN DAPAT BELUM TENTU BENAR ADANYA !!!!". Vino sekali lagi berteriak diatas panggung, lalu membawa Liora pergi dari sana.

Semua siswi menyorakinya.

Lula dan Novi mengikuti langkah kaki mereka.

Vino membawa Liora kesalah satu ruang kelas kosong yang lumayan jauh dari area panggung.

Vino berusaha menenangkan Liora yang kini sedang terguncang.

"La...tolong  Beliin air anget...!".

Dengan cepat Lula,pergi mencari air hangat.

Novi memijat pelan pundak Liora,berusaha menenangkannya.

"Liora... Lo yang sabar ya..."

Liora terdiam sembari terus meneteskan air mata.

Setelah beberapa saat,Lula kembali dari kantin membawa segelas air hangat.

"Makasih La, Ini Ra diminum dulu".

Vino membantu Liora untuk minum.

"Apa sih yang bikin heboh,Gue cek dulu di WA".
Lula Membuka grup sekolah tanpa Guru.

Tidak ada apapun.

Namun saat dirinya melihat Grup Cewek sekolahan.

Banyaknya chat yang masuk ,membahas tentang satu Foto disana.

Lula membelalak kaget,melihat isi Foto dalam Grup tersebut.







NEXT=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang