23

3.9K 286 8
                                    

Bintanyaaa....Muaaaaaahh  😚👉🏻👈🏻

Gio memberhentikan mobilnya saat sudah didepan gerbang sekolah.

Sejak tadi pagi Liora sama sekali enggan berbicara padanya.

Dengan wajah datar, Liora langsung saja membuka knop pintu mobil.

Liora terlihat kesal saat tau pintu mobilnya masih terkunci oleh Gio.

"Buka Aku mau keluar !".

Gio menatap Liora dengan tatapan bersalah.

"Lio I'm Sorry... atas kejadian kemarin.  Aku begitu,karna dia gak pantas bilang begitu".

"Aku baru sadar,apa yang Vino omongin kemarin itu ada benarnya". Ucap Liora datar.

"No... Liora dia gak tau apa-apa tentang kita".

"Terus...? dengan kalian berempat sebagai pamanku yang selalu berusaha memeluk,cium dan memperebutkanku Padahal kita Saudara.
Apa itu bukan yang namanya obsesi ?".

"Lio kamu salah...."

"Kalian juga suka melakukannya secara terang-terangan. Gak cuma vino,Lula dan Novi juga pernah liat tingkah kalian pas nganter aku sekolah".

"Udah cepat buka kuncinya,aku mau masuk kelas !".

Tanpa bicara, Gio membuka kuncinya, dan membiarkan Liora meninggalkannya.

Gio menghembuskan nafasnya. Menatap kepergian Liora.

"Andai kamu tau yang sebenarnya Liora".

****


Sesampainya dikelas Liora melihat Vino yang sudah duduk dibangkunya.

Padahal biasanya, Vino selalu menunggu Liora digerbang jika Liora belum ada dikelas. Namun kali ini tidak.

Liora ingin sekali menyapanya,namun Ia merasa sangat tidak enak karna kejadian kemarin.

Ia berjalan menuju bangkunya yang tidak jauh dari Vino.

"Morning Ra". Sapa Vino tanpa menatapnya.

"Morning vin".

Hening.

"Mmmm... Vin Gue Mau- ".

"Nanti aja Ra, selesai ujian ".

Liora mengangguk,Ia mengerti atmosfer saat ini.

Bel berbunyi.

Ujian hari ke-2 dimulai.

Sesekali Liora melirik Vino, yang sedari tadi mengerjakan ujian dengan diam.

Tidak seperti biasanya, Vino selalu memintanya bekerja sama saat mengerjakan ujian.

Liora menghela nafas pelan. Melanjutkan mengerjakan soal.

****


Bel Pulang berbunyi.

Seperti ujian biasanya, Hanya dua mata pelajaran yang mereka kerjakan.

Semua murid satu persatu meninggal kelas. Hanya menyisakan Liora dan Vino yang masih duduk dibangkunya.

Liora merasa sangat canggung. Ia tidak tau bagaimana mengawali pembicaraan.

Vino berjalan mendekat,dan duduk di samping Liora.

"Lo mau ngomong apa tadi pagi Ra ?".

"Mmm... Vin Atas kejadian kemarin... Gue bener-bener Minta Maaf".

"Kenapa Lo yang Minta Maaf ?".

"Gue sebagai ponakan Gio ngerasa bersalah banget,apa yang udah dia Lakuin ke Lo".

Vino tersenyum kecut mendengar kata Ponakan.

"Vin gue mau tanya sesuatu".

Vino mengangkat alisnya.

"Apa ?".

"Yang Kemaren Lo bilang itu, maksudnya apa ?".

"Lo gak sadar Ra....? atau emang Lo diancem suruh tutup mulut sama mereka ?".

Liora menelan salivanya, apa mungkin Vino sudah tau apa yang selama ini Ia alami ?

Liora menggeleng pelan dengan kaku.

"Ra Ini gak wajar, Setelah gw perhatiin dari awal kedatangan Keempat Om lo itu. Sikap Lo agak aneh".

"A-aneh ?".

" Lo keliatan Kayak orang yang ketakutan, waktu itu Lo keliatan ketakutan pas gw tepuk pelan pundak Lo. Kantung mata Lo juga."

"Waktu kita bertiga jenguk Lo sakit juga,gue ngerasa ada yang aneh. Dari tatapan Lo yang seakan minta tolong ke gue, dan para Om Lo yang batasin kita buat gak deket-deket sama Lo. Dengan tiba-tibanya nyuruh kita pulang yang baru aja dateng saat itu ".

"Awalnya Gue pikir,gue berlebihan  karna udah curiga sama Om Lo itu. Tapi setelah Gue liat Reaksi Si Gio kemarin... kecurigaan gue ternyata bener. Gak mungkin dia kesinggung kalo emang dia gak ngelakuin itu ke Lo".

Vino mencengkram kedua bahu Liora.

"Gue sadar Lo tuh tersiksa Ra. Dari cara Para Om Lo nge TREAT Lo layaknya perempuan dewasa. BUKAN keponakan".

"Gw juga tau kalo ortu Lo keluar negeri. Gw itu kenal Lo Ra....  Lo itu anak yang manja sama orang tua, Lo juga gak bisa lama-lama jauh dari mereka. Tapi kenapa sampe sekarang Ortu Lo gak balik ke Indo ? Itu karna permainan mereka Ra".

"L-Lo cuman salah paham Vin".

Vino menggeleng cepat.

"Lo Bohong Ra. Buat apa sih Lo terus nyembunyiin ke Gue kalo lo tuh sebenarnya tersiksa sama mereka ?".

"Lo harus inget Mereka itu BUKAN SODARA KANDUNG BUNDA Lo Ra".

"Dan secara gak langsung, Lo tidur serumah dengan Orang Asing".

Liora hanya bisa diam tanpa bisa berkata apa-apa. Semua yang dikatakan Vino benar. Kenapa sampai sekarang Bunda dan Papahnya tidak kujung pulang dari Amrik.

Rupanya Vino selama ini memperhatikannya.

Vino menatap lekat Mata Liora.

"Juju Ra , Lo udah diapain aja sama mereka ?".





=》》》

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang