68

1.4K 124 5
                                    

Di Minggu pagi ini Liora berniat joging. Walau tidak sesuai dengan rencana. Lula dan Novi tidak bisa ikut dikarenakan kepentingan pribadinya masing-masing.

Walau sebetulnya Cleve tidak memberikannya izin. Bukan Liora namanya kalo tidak keras kepala.

Dengan Rambutnya yang dikuncir kuda. Setelan jaket Maroon pas yang pas dinadannya dan celana parasut hitam 3/4 ,Liora berlari disekitaran jalan diluar perumahannya.

Beberapa waktu terlewat, nafasnya terengah-engah. Peluh membanjiri pelipis dan leher jenjangnya.

Tak sedikit pasang mata para jantan memandangi kecantikannya.

Liora berjalan pelan menetralisir nafas dan debaran jantungnya. Sudah 3 bulan lebih semenjak kedatangan pamannya, Liora tidak lari pagi.

Liora berjalan pelan menuju Minimarket terdekat.

Liora mengambil sebotol air putih kemasan dengan satu bungkus kemasan biskuit gandum.

Berjalan menuju kasir.

Setelah membayar. Liora berjalan keluar dan memilih duduk di bangku yang terdapat dipinggir jalan. Selain dirinya, banyak pula orang-orang yang sedang berjoging.

Liora mulai meminum air dan memakan biskuit yang dibelinya tadi  sembari menikmati pemandangan para pejoging yang lalu lalang.

Tiba-tiba sebuah tangan terulur dihadapannya.

Liora mendongak, mendapati seorang laki-laki kisaran umur 20 tahun mengajaknya berkenalan.

Tampak pula kedua sahabat pria itu seolah-olah menyemangati.

"Mmm... kenalkan a-aku Reihan.. ah.. nama kamu siapa ?". Ucap pria itu terlihat gerogi.

Liora terlihat canggung ditambah bisikan kedua sahabat pria itu yang terdengar.

"Cantik banget bege.."

"Iya njiir. Gausah gerogi bre"

Bisik mereka.

Ingin rasanya Liora pergi dari tempat itu. Semakin hari hal-hal yang membuatnya tidak nyaman sering bermunculan saat setelah Lucas pergi.

Liora tersenyum canggung. Menatap tangan Pria itu yang masih terpajang dihadapannya.

Baru saja Liora ingin meraih tangan itu.

"Lio-.."

Sebuah tangan besar telah menyambar tangan pria itu duluan.

Liora menoleh kaget.

"GIO. Pemilik Cewe ini". Ucap Gio yang tiba-tiba datang dengan setelan baju selayaknya orang lari pagi.

Raut Pria itu seketika canggung. Bercampur malu.

"Mampus ternyata bawa pacar..!"

"Cabut Bre.. kalah telak Lo.. cowonya Bule..! Gede lagi badannya..!"

"Iya njir Bule..! Gue baru sadar. Gila bisa bahasa Indo".

Bisik kedua sahabat pria itu.

Gio merangkul Liora mesra, melihat Pria itu masih dihadapannya.

Pria itu menggaruk tenggkuknya malu. Melepaskan genggaman tangannya.

"Ahh.. maaf Bro.. saya pikir dia sendirian.."

"It's Ok... lain kali hati-hati.. Jarang Cewek cantik itu Jomblo Dude". Ucap Gio pongah menatap dingin Pria itu dengan smirknya. Semakin merekatkan rangkulannya.

Kalau saja tidak ada orang lain dihadapannya. Liora sangat ogah dirangkul serigala berbulu domba disampingnya itu.

"Buruan cabut". Bisik salah seorang sahabatnya.

We Are NOT Your UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang