CHAPTER 70 | THE MAN'S DESIRE

255 21 5
                                    

Kedatangan Justin di kafe Roxanne justru tidak menghentikan perbincangan Hannah dan Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedatangan Justin di kafe Roxanne justru tidak menghentikan perbincangan Hannah dan Alex. Malah, mereka saling berbincang bersama. Dengan justin yang duduk di samping Hannah dan merangkul bahu Hannah posesif, sementara itu, dari kejauhan, Dee juga bisa melihat Alex yang terus tersenyum seolah mereka sedang berada di tengah perbincangan yang seru. Pikiran itu membuat Dee terheran.

"Ini... tidak seperti yang aku harapkan."

Dee mengerutkan keningnya, terdiam, kemudian bergumam sendiri melihat keakaraban tiga orang dari kejauhan itu. Sementara itu, Rachelle malah tertawa.

"Jadi, apa yang kau harapkan sebenarnya?"

Dee melengkan kepalanya, berdesis seraya melipat kedua tangan di depan dadanya. Ia sedikit merasa kesal.

"Aku meminta Kak Justin datang dan ingin menjauhkan alex itu dari sana, tapi....."

"Tapi, mereka justru sedang berbincang bersama?" Rachelle tertawa melanjutkan ucapan Dee yang sempat terpotong karena masih terheran dengan apa yang sedang ia lihat sampai sekarang.

Akhirnya, Dee berdecak kesal. "Menyebalkan."

"Dee, kurasa tidak baik jika kau terus mencurigai Alex terus menerus seperti ini." Rachelle berusaha memberi nasehat positif pada dee yang masih mengerucutkan bibirnya itu.

Dee menatap Rachelle, tidak terima dengan nasehatnya. "Rachelle, dia itu-"

"Maksudku adalah, tidakkah kau sadar dengan dirimu yang terlalu fokus padanya?" dengan cepat, Rachelle sudah menyela ucapan tidak terima Dee. Membuat dee sendiri terdiam dan tercengang dengan dirinya sendiri. Ucapan Rachelle terasa bagai tombak yang menancap lidahnya. Membuatnya kelu, tidak bisa berucap lagi.

***

"Kali ini, aku benar-benar akan mempercayakan Hannah padamu."

Justin terdiam mendengar ucapan Alex dengan senyumnya yang tampak menyebalkan itu. Kemudian, justin dan Hannah justru saling menatap, memberi senyum.

"Ah, dan untuk meluruskan beberapa hal. Setelah kejadian awal itu, sebenarnya aku sudah tahu kau berbeda dengan yang lainnya. Hanya saja, sebagai orang terdekat hannah sebelum ini, aku tidak ingin menerima semua hal itu." Alex melanjutkan ucapannya.

Merasa tertarik dengan ucapan Alex, Justin memiringkan kepalanya.

"Apa aku harus mengatakan terima kasih sekarang?"

Alex tersenyum kembali. "Aku yang lebih berterima kasih padamu, Justin. Terima kasih kau sudah bersedia menjaga Hannah dan memberi kebahagiaan padanya."

Justin terdiam, kemudian ia menoleh pada Hannah di sampingnya dan tersenyum. Kini, ia memikirkan kalimat yang pas untuk dikatakan mengingat ia bisa berubah karena peran satu orang itu.

"No. Justru aku yang seharusnya lebih berterima kasih padanya. Dia yang sudah membantuku keluar dari kehidupan datarku. Apa yang orang katakan memang benar, kau bisa berubah dengan kemauan sendiri. Tapi, kita tidak akan tahu arah mana yang akan membuat perubahan dari sebelumnya. Untukku, peran Hannah sangat berarti."

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang