CHAPTER 77 | Another Preparation

157 10 0
                                    

20th July

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


20th July. Vienna, Austria.

Hari ini, Justin dan Hannah kembali keluar menghabiskan waktu di kota. Melihat beberapa cafe berjajar di tepi jalan, membuat Hannah tertarik untuk menyinggahi salah satunya dan mencoba makanan di sana. Karena itu, di sinilah keduanya berada, di salah satu cafe dan menghabiskan waktu bersama duduk di kursi luar sembari menikmati hiruk piruk kota.

Hannah mengagumi beberapa menu makanan yang sudah disajikan di depannya. Selain rasanya yang lezat, tatanan makanan yang dihias dengan berbagai macam rupa sangat terlihat menarik di matanya. Justin yang melihat hannah seperti itu, seperti melihat gadis kecil yang sangat menyukai makanan. Walaupun sebenarnya memang Hannah seperti itu.

"Kau sangat menyukainya." bukan pertanyaan, Justin lebih terdengar seperti sudah mengetahui apa yang Hannah sukai.

Dengan kedua mata yang berbinar, Hannah mendongak pada Justin dan tersenyum lebar. Kemudian, ia mengangguk beberapa kali dengan gemas.

"Dulu aku bermimpi ingin membuka cafe sendiri bersama ibu." ucap Hannah setelah menyuap makanannya lagi ke dalam mulutnya.

"Itu hal yang bagus." Justin menanggapi.

Namun, Hannah mengeluarkan helaan napasnya. Membuat Justin mengangkat kedua alisnya bertanya-tanya.

"Yah, itu sebelum aku mengetahui jika ibu sendiri sedang berusaha melunasi hutang keluarga kami."

Ah, jadi tentang masalah itu. Justin benar-benar sudah melupakannya, namun ia kembali teringat pada hari saat pertama kali Hannah mengetahui tentang ibunya saat itu. Saat itu, bahkan Justin juga tidak sempat menduga jika Irene yang selalu memberinya kalimat semangat setiap kali Justin membeli bunga, justru juga membutuhkan dukungan dan tempat untuk berkeluh kesah.

"Dan sekarang aku tidak bekerja lagi di tempat Roxanne." lanjut Hannah berbicara.

Hannah nampak tersenyum datar saat mengatakannya. Walaupun ia sudah tahu alasan Hannah tidak bekerja di sana lagi, tapi ia belum pernah membicarkannya dengan Hannah. Beberapa saat setelah Hannah mengatakan ucapan itu, Justin seperti mendapatkan sebuah ide hebat. Kemudian, ia melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tentu saja. Kau tidak bisa bekerja di luar lagi. Aku juga tidka akan mengijinkanmu bekerja sampai malam begitu." ucapan lugas Justin membuat Hannah tersenyum sembari mengunyah makanannya.

"Tentu saja aku tahu itu, Justin."

"Tapi,"

Hannah menolehkan kepalanya pada Justin saat pria itu kembali berbicara.

"Tapi, itu akan berbeda lagi, jika kau yang bekerja seperti Roxanne."

Apa maksud Justin yang mengatakan ia yang bekerja seperti Roxanne. Hannah mengedipkan kedua matanya beberapa kali untuk meresapi ucapan Justin.

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang