15th May.
Seperti pagi hari yang biasanya dijalani Justin—tenang, damai, dan sunyi. Ah, sepertinya tidak terlalu sunyi, karena dentingan suara garpu beserta pisau saling beradu mengeluarkan suara nyaringnya dan mengganggu kesunyian itu. Pagi tadi, Dracella sudah pergi menuju kampusnya dikarenakan kelas pagi di kelas presentasinya. Tak lama, dering nada panggilan ponsel Justin yang berada di tangan salah satu pelayan yang berdiri tak jauh dari meja makan berbunyi. Sang pelayan melangkah mendekati Justin dan memberikan ponselnya dengan sopan. Justin segera menerima ponselnya setelah membersihkan bibirnya dengan kain makannya.
"Ada apa?" tanya Justin—tanpa menunggu sang penelpon mengeluarkan suaranya.
"Ayo memancing! Kami sudah sampai!" seru Dennis—orang yang menghuungi Justin di tengah kegiatan sarapan Justin damai.
"Kau pikir aku tidak ada pekerjaan?"
"Sekretarismu sudah mengatakan padaku kalau kau tidak memiliki jadwal penting hari ini, jadi kau bisa keluar menghabiskan waktu bersama teman-temannya."
Justin mendengus. Ah, dia lupa jika dennis pastis udah menyusun rencana ini setiap tahunnya. Ya, justin tahu dennis dan teman-teman yang lainnya pasti akan menyeretnya keluar dari kedamaiannya setelah hari peringatan kematian ayahnya. Setiap tahun, itu berarti tidak ada satu kalipun dalam setahun yang mereka lupakan. Justin menghela napas pelan.
"Baiklah, baiklah. Aku akan bersiap sebentar lagi. Kau sudah menyiapkan segalanya, bukan? Aku tidak ingin repot membawa barang-barang sendiri dari rumahku."
"Tenang saja. Semua sudah siap di kapal Edric. Kau hanya perlu membawa wine yang cocok untuk diminum bersama kali ini, oke?"
Justin berdiri dari kursinya, berjalan keluar dari ruang makan masih dengan ponselnya yang menempel di telinganya. Setelah justin keluar dari ruang makan itu, beberapa pelayan membersihkan piring-piring Justin dan membawanya menuju dapur. Sementara justin, ia menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk mengganti pakaian kerjanya menjadi pakaian yang lebih santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty for the BEAST (ON GOING)
Romance#The Heirs Series (3rd) Pria yang diinginkan setiap wanita, namun tak tersentuh. Penghianatan mendalam yang mengubahnya menjadi seorang pria tanpa perasaan. Dingin bagai es yang tak mampu dilelehkan lagi. Dunianya berbeda dengan orang lain, ia hidup...