CHAPTER 41 | THE REAL BEAST

311 27 2
                                    

15th June

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15th June.

Berbincang dengan riang, pagi ini dee dan rachelle berencana untuk menemani hannah menghabiskan waktu bersama di kamarnya. Melihat hannah yang terus mengurung diri tanpa menyentuh makanannya, membuat dee dan rachelle turut prihatin. Selain itu, kakaknya pun tampak frustasi dan lelah saat mengetahui hannah tidak pernah menyentuh makanannya. Entah apa yang perut hannah rasakan jika selama 5 hari saja ia sama sekali tidak memakan apapun, pikir Dee.

Saat membuka pintu kamar Hannah, beruntung keduanya tidak berteriak atau mungkin mereka akan benar-benar mengganggu sepasang manusia yang masih terlelap di satu ranjang di depan mata mereka. Pemandangan yang tak biasa ini pasti membuat Dee dan Rachelle terkejut bukan main.

Akhirnya, takut mereka akan mengganggu Hannah dan Justin yang masih tertidur, mereka berdua memutuskan untuk keluar kamar dengan mengendap-endap, kemudian menutup pintu dengan sepelan mungkin.

Dee dan Rachelle sedang menuruni tangga mansion ketika mereka berdua berpapasan dengan bernard yang tampak terburu-buru dengan ponsel di genggamannya.

"Hei, kenapa kalian turun lagi?" tanya Bernard yang mendapati dee dan rachelle.

"Oh? Ah, sepertinya hannah masih tidur. Dia tidak membuka pintu kamarnya saat aku mengetuk pintunya. Jadi, kami memutuskan untuk membiarkannya saja." jawab Dee menjelaskan kenapa mereka tidak jadi menemani Hannah seperti yang sebelumnya mereka katakan pada Bernard.

Bernard menganggukkan kepalanya mengerti. "Ah, begitu. Omong-omong, apa kalian bertemu justin juga? Sekretarisnya terus meneleponku padahal dia bisa menghubungi justin sendiri. Entah apa yang sedang justin lakukan sampai membuat sekretarisnya menghubungi paman terus menerus pagi ini." gerutu Bernard.

"Tidak." saat itu juga, dee dan rachelle menjawab ucapan Bernard dengan serentak. Bahkan keduanya menjawab dengan nada yang sama.

Bernard mengedikkan bahunya kemudian. "Well, sepertinya ia tidur larut lagi semalam, aku harus membangunkannya sekarang atau sekretarisnya akan menelepon paman terus menerus."

Bernard hendak melanjutkan langkahnya pada anak tangga selanjutnya, ketika dee dan rachelle langsung mencegahnya, membuat Bernard kebingungan dengan tindakan mereka.

"Ah, tentu saja kakak pasti lelah, kan? Lagipula, dia tidak akan pergi ke kantor juga, kan? Biarkan saja dia tidur, paman." kilah Dee menjelaskan, hampir tergagap.

"I-iya, Ayah. Kak justin pasti sangat lelah." sambung Rachelle.

Melihat dee dan rachelle yang menjawab seolah mereka tahu apa yang dilakukan justin saat ini, ia menyipitkan kedua matanya.

"Bagaimana kalian bisa yakin justin masih tidur?" tanya Bernard, sedikit curiga.

Lagi, dee dan rachelle kembali tergagap mendengar reaksi Bernard dan juga merutuki kebodohan mereka yang hampir saja keceplosan.

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang