CHAPTER 52 | NATURAL THING

293 24 0
                                    

Kini, Justin dan Bernard berada dalam satu mobil yang sama, melaju pulang setelah menghabiskan waktu setengah hari di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini, Justin dan Bernard berada dalam satu mobil yang sama, melaju pulang setelah menghabiskan waktu setengah hari di rumah sakit. Sementara itu, dee dan rachelle berada di satu mobil yang berbeda. Justin sedang melihat arah sampingnya ketika suatu pemandangan yang ia benci tampak tepat di depan matanya.

Banner di tepi jalan yang menampakkan iklan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan bugar. Orang-orang yang melihatnya akan berpikir jika wanita itu masih muda.

Justin langsung mengalihkan pandangannya dari jalanan.

"Kukira dia sudah pergi dari negara ini." ucapnya dingin, datar, dan acuh.

Bernard yang tahu arah pembicaraan Justin, hanya menghela napasnya. Justin masih justin yang sama dalam urusan ini.

"Kau tahu pekerjaannya tidak akan-"

"Semua ini hanya karena pekerjaannya." sela Justin. Ia memang tahu jawabannya, jadi sebenarnya ia tidak sepenuhnya ingin mendengar tanggapan Bernard. Karena itu, tiba-tiba saja, bernard merasa ia mengatakan hal yang salah kali ini. Mood justin berubah drastis.

Sesampainya di mansion, Justin masuk tanpa mengatakan apapun. Menoleh pada dee dan rachelle yang sedang duduk bersama di ruang tengah, memberi justin sendiri sebuah ide yang berguna.

"Dee?" Justin menghampiri adiknya itu. Kemudian, Dee menoleh.

"Bisakah kau dan Rachelle menemani Hannah dan Irene di rumah sakit malam ini?"

Dee mengangkat kedua alisnya. Kakaknya ini tiba-tiba memintanya dan rachelle untuk kembali ke rumah sakit dan bermalam di sana. Kalau begitu, kenapa dia memintanya pulang tadi. Tapi, bagaimanapun juga, dia tidak menolak permintaan kakaknya. Malah, dee senang, karena otaknya saat ini memikirkan bagaimana cara menjauhkan pria bernama Alex itu dari jangkauan Hannah.

"Baiklah!"

***

"Kakak yakin tidak ikut?" dee, sekali lagi menanyakan Justin jika pria itu akan ikut mengantarnya ke rumah sakit atau tidak. Namun, jawaban yang didapat pun sama.

"Tidak."

Bahkan, justin tidak repot-repot menatapnya. Ada apa dengan kakaknya yang bersikap datar dan dingin itu.

"Okay. Aku berangkat dulu."

Sementara itu, di perjalanan menuju rumah sakit, dee dan rachelle berbincang. Lebih tepatnya, mereka sedang menganalisa apa yang sedang terjadi pada justin dan hannah. Tentu saja, analisa menurut mereka sendiri.

"Hmm, ada sesuatu di antara mereka." dee bergumam.

Rachelle menyerongkan tubuhnya. "Benar, kan?"

"Menurutmu, apa setelah kejadian itu mereka jadi sedikit menjaga jarak?" tanya Dee kemudian.

"Aku bukan ahli dalam bidang ini. Tapi, sepertinya bisa jadi. Apa kau ingin menghubungi kak anne dan jennifer?" usul Rachelle menanggapi pertanyaan Dee.

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang