CHAPTER 31 | THIS UNFAMILIAR FEELING

335 29 1
                                    

3rd June

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3rd June.

Esok paginya, dengan setelan kerja yang rapi, Jutin melangkahkan kaki panjangnya menuju kamar hannah membawa nampan berisi menu sarapan lezat hari ini. Tepat saat Justin membuka pintu kamar Hannah dengan satu tangannya, terlihat Hannah yang sudah siap dengan pakaian rapinya, berdiri di samping ranjang. Hannah tampak terkejut dengan kehadiran Justin yang tiba-tiba dan membawa nampan berisikan makanan itu.

"Sarapan itu untukku?" tanya Hannah pada justin, memastikan jika nampan berisi makanan yang dibawa Justin adalah untuknya. Justin mengangguk menjawab.

"Kita bisa sarapan bersama di bawah. Tidak perlu serepot ini." ucap Hannah lagi. Justin hanya tersenyum dan tetap meletakkan nampan itu pada sebuah meja.

Hannah tampak sedikit mengerutkan keningnya, kemudian melangkah mendekati meja itu. Berdiri di sampingnya, dengan gemas, Justin mengulurkan satu tangannya. Kemudian, ia merapikan beberapa helai rambut Hannah yang masih tergerai bebas. "Aku takut kau akan melewatkan sarapanmu seperti yang sebelumnya." sahut Justin.

"Ahaha, itu.... tidak mungkin." dengan susah payah, Hannah berusaha bersikap normal setelah mendapatkan serangan mendadak, lagi. Oh, membuat Hannah kembali mengingat kejadian beberapa malam yang lalu tentang pasta.

"Tapi jika kau terus begini, kemungkinan besar aku akan melewatkan sarapan lagi." gumam Hannah sendiri dengan suara kecilnya. Sangat kecil, sehingga membuat Justin menoleh pada Hannah, mengira gadis itu mengatakan sesuatu padanya.

"Hm? Kau mengatakan sesuatu?" tanya Justin.

"Oh? No. Nothing." dengan cepat, Hannah menggelengkan kepalanya.

*****

"Kau yakin aku tidak perlu mengantarmu?" Justin bertanya sekali lagi.

Hannah menganggukkan kepalanya dengan yakin untuk ke-sekian kalinya. "Sebentar lagi roxanne akan datang."

Tak lama setelah Hannah menutup mulutnya, mobil Roxanne datang. Namun, saat Hannah dan Justin keluar untuk mengantarnya, sang sopir mengatakan jika Roxanne tidak bisa datang bersamanya pagi ini, karena sedang menghabiskan waktu bersama orang tuanya. Namun, roxanne meninggalkan pesan jika siang nanti mungkin ia akan berkunjung sebentar ke kafe.

"Sampai jumpa, Hannah!" seru Justin dari ujung tangga mansion, tersenyum ramah dan manis pada Hannah.

Mendengar seruan Justin serta senyum pria itu, Hannah mengangkat kedua alisnya. "Bye!" sahut Hannah, sedikit ragu.

Selama perjalanan menuju cafe Roxanne pun, pikiran mengenai Justin yang berubah drastis sukses mengambil alih sistem kerja otak Hannah. Membuatnya memiringkan kepalanya kesana kemari, menarik napas setiap detiknya, lalu mengerutkan keningnya. Namun, hannah tetap tidak menemukan jawaban. Menurutnya, Justin bertingkah terlalu berlebihan.

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang