CHAPTER 30 | KEEPING THE BEAUTY

361 28 1
                                    

Usai mendapatkan panggilan tak terduga dari Alex, sesuai permintaan pria itu, Justin pun sudah sampai di sebuah restoran yang sempat disebutkan Alex sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Usai mendapatkan panggilan tak terduga dari Alex, sesuai permintaan pria itu, Justin pun sudah sampai di sebuah restoran yang sempat disebutkan Alex sebelumnya. Selama perjalanan, Justin sendiri tidak memikirkan kenapa Alex menghubunginya dan meminta untuk bertemu. Tidak ada pikiran sama sekali. Sampai ketika Justin membuka sebuah pintu bilik, dimana Alex sudah berada di dalam, menikmati makanannya. Tak lupa dengan raut wajah Alex yang sedikit membuat Justin terheran sedikit.

"Oh, kau sudah datang. Duduklah, aku sudah memesan banyak makanan." ucap Alex, dengan senyum setengahnya.

Tanpa menjawab, Justin hanya tersenyum menanggapi, kemudian ikut duduk di depan Alex, mengambil beberapa makanan, lalu memakan habis makanan itu. Keduanya menutup mulut mereka untuk berbicara, hanya untuk menerima makanan yang mereka nikmati masing-masing.

Beberapa saat kemudian setelah keduanya selesai menghabiskan hidangan mereka, Alex memulai percakapan.

"Dimana Hannah?" tanpa sebuah basa-basi lagi, Alex bertanya keberadaan Hannah.

"Bekerja."

"Aku sudah mengunjungi tempat kerjanya. Lebih tepatnya, tempat kerja lamanya. Dimana dia bekerja sekarang?" tanya Alex, lebih spesifik, lebih tegas.

Justin tampak menaikkan kedua alisnya sekilas, kemudian bersikap tenang seperti biasanya. "Dia tidak memberi tahumu?"

Bagi Alex, pertanyaan itu terdengar seolah menjadi ejekan untuknya.

"Aku tidak perlu repot-repot memanggilmu kemari jika aku sudah tahu. Jangan berbelit denganku, Justin. Kau tahu waktu dan tenagaku tidak akan pernah kubuang hanya untuk pergi menemuimu seperti ini."

Satu sudut bibir Justin terangkat. "Kukira kalian sangat dekat, like you said before."

Alex menyeringai. "Iya. Memang. Seperti yang kubilang, dia adalah seseorang yang wajib kulindungi. Tapi, sayangnya, karena status kedekatan kami ini, dia malah menghindariku." Alex menjeda ucapannya, menatap lurus Justin di depannya.

Merasa tertuduh, Justin menyipitkan kedua matanya. "Apa kau sedang menuduhku?"

Terdiam sejenak, Alex mengedikkan kedua bahunya, kemudian berkata, "kuharap kau tidak berusaha untuk menyembunyikannya dariku, Leonard."

"Untuk apa aku melakukan itu? Menyembunyikan Hannah, katamu." Justin tertawa.

Tak ada jawaban. Alex terdiam dan menampakkan raut wajah seriusnya. Seolah menunggu sampai pria di depannya ini menghentikan tawanya yang terdengar sangat menyebalkan di kedua telinga Alex.

"Aku bisa menerima kenyataan ia tinggal bersamamu saat ini. Jaga dia baik-baik atau kau akan berurusan denganku." ucap Alex kemudian.

Mengabaikan ucapan Alex, dengan santai Justin menatap jam tangannya, kemudian berdiri dari kursi. "Tidak perlu mengatakan hal yang sudah pasti akan kulakukan."

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang