CHAPTER 35 | THE BEAUTY ONE LOVED

338 30 4
                                    

6th June

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


6th June.

Mungkin Justin tidak berada di rumah saat ini, namun Bernard, Rachelle, dan Dee sangat membantu Irene serta Hannah di mansion mewah itu. Terutama, Bernard. Hal itu karena Bernard sendiri sudah mendapatkan amanah langsung dari Justin sendiri sebelum pria itu berangkat ke Amerika. Itu benar. Bernard tahu segalanya. Tapi, justin sendiri yang meminta Bernard untuk tidak mengatakannya pada Irene dan Hannah. Justin hanya meminta agar Hannah dan Irene mendapatkan pengawalan setiap kali mereka pergi keluar dan penjagaan ketat di sekitar mansion.

Di tengah waktu santai irene, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah pesan. Dibukanya pesan itu, dan sejurus dengan hal itu, raut wajah Irene berubah menjadi pucat pasi. Ia mencoba menelan air liurnya dengan susah payah. Irene duduk dengan tidak tenang. Hal itu tak lepas dari pandangan Bernard yang sedang berjalan menuju Irene.

"Irene? Ada masalah?" tanya Bernard, merasa khawatir.

Irene tampak sedikit terkejut, lalu mendongak pada Bernard. "Oh? Ya, ya. Tidak ada masalah apa-apa. Hanya melihat berita di ponsel."

Ketika bernard hendak menanyakan berita apa yang sedang dibaca oleh irene, dengan cepat, irene sudah berdiri dari tempatnya kemudian berlari menuju kamarnya.  Bernard hanya merasa terheran kenapa irene harus lari terbirit-birit seperti itu.

Sementara itu, sesampainya irene di kamar tidurnya, ia buru-buru mencari tempat penyimpanan perhiasannya yang ia bawa dari rumahnya saat itu. Selain itu, ia juga mencari tas kecil yang berisi uang tabungannya. Sebelum Irene berdiri dan hendak keluar, Hannah memasuki kamar kembali berniat mencari ibunya dan pamit untuk bekerja.

"Ibu, aku berangkat bekerja dulu, ya. Baik-baiklah di rumah. Ingat, jangan pergi keluar sendirian." ucap Hannah sebelum tersenyum simpul pada ibunya. Irene menanggapi dengan senyumnya yang tampak dipaksakan dengan mengangguk ragu.

Seperginya hannah dari kamar, Irene diam di tempatnya. Rasanya, sangat sulit melakukan ini semua, tapi ia harus melakukannya atau mereka akan mengambil Hannah darinya. Irene tidak ingin hal itu terjadi. Karena itu, dengan tekad kuatnya, Irene memantapkan dirinya untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

"Maafkan ibu, Hannah. Ibu harus melakukannya."

*****

Situasi siang hari yang sama dengan siang hari sebelumnya. Alex masih mendatangi cafe tempat Hannah bekerja dan menemui Hannah. Sementara Hannah, ia masih merasa kesal dengan Justin yang tidak memberi kabar lagi. Namun, jika kembali dipikirkan, kenapa juga Hannah menunggu kabar dari pria itu. Itu mungkin, karena Hannah merasa sedikit tidak nyaman sang pemilik rumah meninggalkan rumahnya sementara Hannah dan ibunya yang menempati.

"Kau tahu, aku selalu merasa aneh dengan pria itu." ucap Alex membuka suara di tengah makan siang mereka.

Hannah mengerutkan kedua alisnya. "Siapa?"

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang