Playlist: Louis Tomlinson - Two of Us
BEAUTY FOR THE BEAST TEASER
MAY—SPRING in Paris.
Mengenang hari kematian seseorang bukanlah sesuatu yang selalu kau tunggu kedatangannya. Terlebih, jika seseorang itu adalah orang terdekatmu, orang yang selalu kau kasihi sepanjang masa. Setiap kali hari itu tiba, rasa sedih dan kekosongan itu selalu datang dan menggerogoti hati paling dalam. Itulah yang selalu Justin rasakan setiap hari itu tiba. 14 Mei, tepat pada hari kematian ayahnya.
Setiap kali hari ini datang, justin selalu kembali memikirkan masa lalu yang belum bisa ia lupakan sekalipun. Menyakitkan, begitu membekas. Membuatnya menjadi pria seperti ini. Tapi, itu tidak masalah. setidaknya, ia bisa menjadikan hal itu sebagai pelajarannya dan ia akan selalu mengingatnya.
Seperti biasa, setiap hari peringatan kematian ayahnya tiba, Justin akan meliburkan pekerjaannya dan mengisi waktu kosong sehari ini untuk mengunjungi makam sang Ayah. Ia akan selalu membeli sebuket bunga untuk ayahnya pada toko bunga yang sama.
Justin turun dari mobil hitamnya seraya melepas kacama hitam dan memasukkannya ke dalam jaket kulit hitamnya. Berjalan dengan penuh karisma, justin membuka pintu kaca toko itu dan tersenyum begitu melihat sang pemilik toko.
Sang pemilik toko menghampiri justin dan memberi pelukan hangatnya, seperti biasa.
"Kau selalu tepat waktu seperti biasanya." Kata sang pemilik toko, tersenyum, dan mengambil sebuket bunga yang sudah siap.
"Aku selalu tepat waktu, Irene," justin menjeda, "lagipula, hanya ini yang bisa kulakukan untuknya." Kemudian, ia tersenyum lemah.
Irene membalas senyum Justin dengan lembut. "Dias udah tenang di sana. Aku tahu kau pasti adalah putra kebanggannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty for the BEAST (ON GOING)
Romance#The Heirs Series (3rd) Pria yang diinginkan setiap wanita, namun tak tersentuh. Penghianatan mendalam yang mengubahnya menjadi seorang pria tanpa perasaan. Dingin bagai es yang tak mampu dilelehkan lagi. Dunianya berbeda dengan orang lain, ia hidup...