CHAPTER 50 | SECRET PLAN

273 23 1
                                    

21st June, Justin's mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


21st June, Justin's mansion.

Edric dan dennis masih menggerutu karena lagi-lagi mereka gagal untuk berkumpul di klub seperti seharusnya. Padahal, ini adalah keinginan mereka yang pertama semenjak mereka menginjakkan kaki di kampung halaman dan belum berkumpul setelah lama berpisah. Termasuk, semenjak arthur dan felix berkeluarga dan menyandang title sebagai suami.

"Man, aku tidak bisa meninggalkan jenny karena dia sedang mengandung, okay?" akhirnya, arthur bersuara.

Dan alasan yang arthur ucapkan itu membuat dennis dan edric terkejut seketika. Astaga, kenapa arthur tidak mengatakannya sejak tadi.

"Kau serius?" dennis masih berusaha untuk mengolah apa yang baru saja ia dengar. Keduanya membulat dengan tatapan terfokus pada Arthur.

Saat itu juga, jennifer datang dan menyela pembicaraan mereka dengan nada ketusnya. "Apa kau pernah mendengar orang bercanda tentang kehamilannya? Karena jika ada, itu sangat tidak lucu. Dan kau pikir kami bercanda? Aku ini sudah menjadi istri."

Mendengar jennifer yang kesal seperti itu membuat arthur, justin, dan felix tertawa. Lagi-lagi, dennis harus mendapati kegarangan seorang wanita hamil.

"Oops." dennis menyerah, tidak ingin berdebat dengan jennifer, yang ternyata lebih 'garang' dari Roxanne.

"Sudahlah. Yang terpenting kita berkumpul bersama lagi, bukan?" felix berusaha menengahi.

"Dan kalau merasa terganggu dengan keadaan para istri, dennis, kami bisa menyingkir dan melakukan hal lainnya. Ayo, Anne." jennifer masih kesal pada Dennis. Rasanya jennifer benar-benar belum bisa mengontrol hormon kehamilannya yang membuatnya sedikit sensitif dari biasanya.

Para pria terdiam, membiarkan pada wanita itu keluar dari ruang berkumpul, entah hendak kemana. Dan yang paling pasti, mereka terlihat sedikit takut menghadapi wanita yang tengah mengandung.

"Kau benar-benar membuatnya kesal." celetuk Edric.

Dennis menggelengkan kepalanya beberapa kali dengan tatapan lemasnya. "Wanita yang dulu kukagumi...."

"Adalah istriku." sambung Arthur yang berusaha menghentikan dennis dari imajinasinya tentang jennifer di masa lalu.

Felix dan Edric tertawa melihatnya. Benar-benar tipikal Dennis, jadi mereka benar-benar memakluminya, walaupun terkadang dennis benar-benar menyebalkan.

"Oh, kurasa sekarang kita bisa langsung pada inti pembicaraan kita. Berbicara antar pria." Felix memulai percakapan yang sebenarnya.

Mendengar felix mengatakan hal itu, entah kenapa justru membuat justin merubah posisi duduknya yang terasa tidak nyaman. Dan entah darimana asalnya atmosfer kecanggungan yang tiba-tiba melingkupi sekitarnya. Benar-benar tidak nyaman.

Sementara itu, arthur tertawa kecil. "Aku berada di belahan dunia lain dan kau sudah selangkah lebih maju lagi. Ini sebuah keajaiban, justin!" Arthur bermaksud memuji justin yang perlahan sudah keluar dari zona abu-abunya.

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang