Melangkah masuk memasuki kediamannya, Roxanne masih menggerutu mengenai sikap Alex yang masih saja membuat roxanne kesal. Kali ini, hormon kehamilannya turut ikut andil. Sementara hannah sendiri, ia kebingungan sekaligus kewalahan menghadapi Roxanne saat ini.Hannah kebingungan kenapa malam ini Roxanne malah membawanya ke rumah Roxanne, sementara Roxanne tahu jika Hannah harus pulang. Bahkan, hannah sampai berpikir jika Roxanne yang terlalu larut dalam kekesalannya membuatnya lupa mengantar Hannah pulang. Itu konyol, sebenarnya.
"Roxanne, maafkan aku, okay? Aku tidak akan membiarkan Alex datang lagi besok. Kau harus tenang, astaga." Hannah kembali berusaha menenangkan Roxanne yang masih menggerutu dengan keras, bahkan membuat pelayan rumah terheran.
"Tidak, aku tidak bisa tenang. Jesus Christ! Dia sangat menyebalkan! Mulai besok. Mulai besok aku tidak akan membiarkan dia datang! Ah, kenapa justin tidak kembali juga, apa yang dikerjakannya di sana sampai selama ini, ck!" Roxanne berdecak kesal.
Karena keributan yang dibuat Roxanne, membuar Felix menghampiri mereka.
"Istriku, kenapa malam-malam kau membuat keributan seperti ini, hm?" tanya Felix menghampiri istrinya.
"Ah, Felix. Ini salahku, sebenarnya. Aku yang--"
"Hannah!" Roxanne tiba-tiba menyentak Hannah yang sedang berbicara. "Bagaimana kau bisa mengatakan ini salahmu! Kau membela alex? Pria sialan itu merayumu dan mencoba menjauhkanmu dari kami!"
"Ssshhh, tenang, xyxy. Kau malah membuat Hannah kebingungan." kekeh Felix sesaat melihat reaksi Hannah yang benar-benar kebingungan. "Maaf, Hannah. Kau tahu, kan, hormonnya sangat memengaruhi kesensitifannya saat ini. Aku juga harus bertahan dengan itu." canda Felix kemudian.
Mendengar ucapan Felix, Roxanne menoleh dan memberi tatapan tajamnya pada Felix sementara Hannah tertawa melihatnya.
"Ehm, sepertinya aku akan pulang saja sekarang." ucap Hannah kemudian.
"Siapa yang mengijinkanmu pulang?" Roxanne menanggapi ucapan Hannah dengan sinis. Membuat hannah dan Felix kebingungan.
"Kau harus menenangkanku malam ini."
"Sayang, jangan begitu. Orang-orang di rumah pasti menunggunya. Ini sudah malam. Aku bisa mengantarnya pulang jika kau tidak ingin Hannah pulang sendirian." kini, Felix yang berusaha menenangkan roxanne kembali agar tidak merepotkan Hannah.
"Siapa? Justin?" Roxanne berdecih seketika. "Dia bahkan tidak memberi kabar. Aku mau hannah tidur di sini malam ini. Pria sialan itu sudah merenggut semua waktu senggangku bersama hannah. Jadi, tidak ada penolakan." lalu, roxanne berlalu menuju sebuah tangga, hendak menuju kamar tidurnya. Ia juga mengabaikan Felix dan Hannah yang masih bingung dengan sikap Roxanne.
Apalah daya, Felix hanya bisa pasrah saja saat ini. Kemudian, ia menoleh pada Hannah, berusaha meminta Hannah untuk mengerti dan memaklumi Roxanne yang sedang merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty for the BEAST (ON GOING)
Romance#The Heirs Series (3rd) Pria yang diinginkan setiap wanita, namun tak tersentuh. Penghianatan mendalam yang mengubahnya menjadi seorang pria tanpa perasaan. Dingin bagai es yang tak mampu dilelehkan lagi. Dunianya berbeda dengan orang lain, ia hidup...