24th June.Siang ini, Bernard seorang diri yang akan menjemput Hannah dan Irene di rumah sakit. Justin masih disibukkan dengan pekerjaannya semenjak pagi, sementara Dee dan Rachelle harus pergi kuliah dan baru akan pulang sore nanti. Alhasil, hanya Bernard yang bisa menjemput Hannah dan Irene.
Begitu Bernard sampai di rumah sakit, ia sudah mendapati Alex yang sudah berada di ruangan, membantu Hannah beberes. Karena itu, Bernard memutuskan untuk meminta para pengawal untuk membawakan barang-barang mereka ke mobil.
"Aku lupa mengatakan ini padamu, Paman. Alex ingin mengantarku dan ibu pulang jadi mungkin aku akan pergi dengannya. Karena paman sudah di sini, bisakah ibu pulang bersama paman?" Hannah berusaha mengutarakan permintaannya sesopan mungkin.
Bernard tersenyum. "Tentu saja. Tidak masalah. Ayo."
Mengabulkan permintaan Hannah, kini, bernard berada satu mobil dengan Irene, sementara hannah bersama Alex di mobilnya.
"Orang-orang itu sudah tidak ada. Kau tidak perlu bekerja lagi, bukan." kata Alex mengajak Hannah berbincang seraya menyetir.
Hannah tersenyum memandang jalanan di depan. "Tapi aku masih ingin bekerja, Lex. Lagipula, apa yang akan dikatakan orang-orang jika aku berhenti bekerja tiba-tiba."
"Baiklah. Itu terserah kau. Omong-omong, kau terlihat semakin dekat dengan teman-temannya."
Menolehkan kepalanya pada Alex yang fokus menyetir, Hannah terkekeh. Membuatnya mengingat bagaimana akhir-akhir ini ia menghabiskan waktu dengan Dee, Rachelle, Roxanne, dan juga Jennifer.
"Mereka selalu mengunjungi ibu dan menemani kami di rumah sakit. Ah, mereka terlalu baik. Kurasa aku selalu membicarakan banyak kebaikan mereka, ya." kekehnya. "Hei, kurasa dee menyukaimu."
Kalimat terakhir yang Hannah ucapkan justru membuat Alex hampir kehilangan fokus dan menoleh pada Hannah dengan cepat. Dengan tatapan tak percayanya, ia tampak kebingungan.
"Ha? Siapa?"
"Dee. Adik justin."
Alex tertawa hambar. "Jangan mengarang, Hannah."
Alex yang tak percaya dengan ucapannya hanya membuat Hannah memutar kedua matanya ke atas. "Terserah kau."
Keduanya kembali terdiam sampai akhirnya mereka tiba di mansion Justin. Hannah keluar dari mobil, kemudian terdiam menatap mega mansion di depannya. Seketika pikiran akan bagaimana ia pertama kali menginjakkan kaki di mansion ini menyeruak masuk dan membuatnya berpikir selama ini ia sudah melewati banyak hal. Di rumah ini juga, ia membuat banyak memori yang masih membekas, membuatnya tersenyum simpul.
Memasuki mansion bersama Alex, Bernard meminta para maid untuk membawa barang-barang mereka dan menunjukkan kamar tidur baru Irene yang disebutkan Dee tempo lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty for the BEAST (ON GOING)
Romansa#The Heirs Series (3rd) Pria yang diinginkan setiap wanita, namun tak tersentuh. Penghianatan mendalam yang mengubahnya menjadi seorang pria tanpa perasaan. Dingin bagai es yang tak mampu dilelehkan lagi. Dunianya berbeda dengan orang lain, ia hidup...