CHAPTER 48 | THE AWKWARDNESS

298 27 1
                                    

"Gosh! Apa yang sudah kulakukan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gosh! Apa yang sudah kulakukan!"

Justin memasuki ruang kantornya seraya merutuki dirinya sendiri. Tepatnya, merutuki apa yang sudah ia lakukan beberapa menit yang lalu, ketika tanpa sadar ia melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan sepanjang hidupnya. Ia memejamkan kedua matanya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Bahkan, justin sampai tidak menyadari ia tidak sendirian di ruangannya.

"Apa yang sudah kau lakukan?" suara pertama yang justin kenali membuat Justin cukup terkejut. Dia adalah Dennis.

"Kalian...." justin terkejut dan benar-benar mendapati kedatangan teman-temannya yang tidak terduga sama sekali.

"Kau meninggalkan kami tanpa memberi kabar apapun, akhirnya kami memutuskan untuk pulang selama beberapa hari." sela Edric kemudian.

"Dan dari apa yang kudengari dari felix, ini menjadi cerita paling panjang selama hidupmu." dennis melanjutkan.

"Great. Aku lupa menghubungi Arthur. Tunggu." Edric menjeda ucapannya, kemudian mengambil ponselnya keluar dari saku celana kainnya dan mengirim pesan pada Arthur.

"Tunggu, tunggu." Justin merasa teman-temannya terlalu banyak bicara sementara ia sendiri masih berada di ruang hampa. "Apa yang akan kalian lakukan?"

Dennis menoleh pada Justin, kemudian menggoyangkan jemari telunjuk di depan wajahnya.

"Pertanyaan yang salah, Justin. Lebih tepatnya, apa kalian disini untuk membantuku?" ucap Dennis mengoreksi ucapan Justin dengan gayanya.

Melihat tingkah laku kedua temannya yang sudah di luar dugaannya ini, membuat Jsutin memijit pelipisnya, kemudian menghela napas lelah. Belum juga ia terselamatkan dari kecerobohannya sendiri, kali ini ia malah harus meladeni tingkah kedua temannya ini. Justin hanya berharap Tuhan akan memberikan petunjuk jalan yang benar padanya.

"Sudahlah. Kami tahu kau pasti lelah, kan? Kami tidak tahu kenapa, tapi jangan lupa besok malam kita akan ke club. Arthur akan datang besok pagi." Edric terkekeh senang dengan rencana yang ia buat sendiri.

Justin hanya membiarkan mereka. Toh, justin sendiri tidak pernah melarang atau melakukan setiap kali dennis dan edric melakukan hal gila. Ia melangkah menuju kursi kerjanya, kemudian menyenderkan punggungnya.

"Seberapa banyak Felix mengatakan hal itu pada kalian?" tanya Justin kemudian.

Edric mengedikkan bahunya acuh. "Tidak banyak."

"Itulah kenapa kau sendiri yang harus mengatakannya sendiri pada kami. Dengan rinci dan runtut." sambung Dennis dengan senyum sumringahnya.

***

Alex sudah berkenalan dengan Dee dan juga Rachelle, namun begitu, pria itu masaih mengabaikan keberadaan kedua gadis itu dan lebih memilih untuk mengobrol bersama hannah dan juga ikut merawat irene.

Beauty for the BEAST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang