30th May.Justin dan Hannah kini berada di mobil Justin yang melaju menuju tempat kerja lama Hannah, berniat untuk bertemu rekan kerjanya sebelum ia pindah ke tempat kerja barunya. Hannah sudah membuat banyak memori serta hubungan baik di tempat kerjanya ini. Jadi, rasanya sangat tidak mungkin jika ia hanya pergi meninggalkan mereka tanpa perpisahan yang hangat.
"Kau tidak perlu menjemputku malam nanti." ucap Hannah pada Justin saat Justin baru saja membantu Hannah memasuki tempat kerja Hannah.
"Baiklah." Justin pun menyanggupi.
Tanpa disadari keduanya, sebuah mobil sport dari kejauhan, tampak menunggu dan mengamati gerak-gerik Justin dan juga Hannah. Hannah sendiri sudah memasuki cafe tempatnya bekerja dan berkumpul bersama para rekan kerjanya, sekaligus berpamitan. Ia berkata ingin menghabiskan waktu seharian di sana sampai cafe tutup sebagai hari terakhirnya bertemu bersama mereka. Sementara itu, Justin sendiri sudah kembali ke mobilnya, hendak kembali menuju rumahnya.
Selama Hannah menghabiskan waktu di cafe itu pun, Alex, di mobilnya masih menunggu dan mengamati kegiatan Hannah. Gadis itu benar-benar tidak mengangkat panggilan, bahkan tidak membuka ponselnya sama sekali. Ini sudah kesekian kalinya Alex berusaha menghubungi Hannah hari ini, dan hasilnya pun tetap sama, tidak ada jawaban. Entah Hannah sengaja mematikan ponselnya, atau membuat ponselnya tidak bersuara agar gadis itu benar-benar tidak membuka ponselnya.
Namun, Alex ingat terakhir kali Hannah mengangkat panggilannya adalah saat ia berkata utnuk tidak ingin berbicara masalah pekerjaan dan masalahnya tempo hari. Tapi, alex tidak pernah mengindahkannya. Begitulah alex.
Malam hari tiba, saat cafe mulai tutup. Hannah menunggu taksi yang akan mengantarnya pulang, sesuai saran Justin yang memintanya untuk pulang dengan taksi. Beberapa lama kemudian, taksi datang, dan beberapa teman Hannah membantu Hannah memasuki taksinya.
"Sampai jumpa lain waktu, hannah!"
"Kita harus lebih sering berkabar lagi!"
"Hati-hati di jalan, Hannah. Hubungi aku lagi, oke?"
Begitulah kalimat perpisahan dari beberapa teman Hannah sebelum taksi membawa Hannah kembali ke mansion Justin. Karena Hannah yang duduk di kursi penumpang belakang, ia juga tidak akan menyadari jika taksi yang ia tumpangi sedang dibuntuti oleh mobil Alex. Alex benar-benar menunggu Hannah sampai gadis itu pulang.
Sebenarnya, Alex sudah merencanakan ini sejak jauh hari. Namun, hal itu baru bisa terwujud malam ini, selain karena Hannah yang tidak terlihat batang hidungnya sejak 2 hari yang lalu, ia juga harus pergi keluar kota. Pelan-pelan, Alex membuntuti mobil taksi Hannah, walaupun tak lama, ia merasa mobil taksi itu sudah berkendara terlalu jauh dari keramaian kota.
"Sebenarnya dimana rumah saudaranya yang ia tinggali. Aku belum pernah mengenali area sekitar ini." gumam Alex, mengitarkan pandangan pada jalanan yang ia lalui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty for the BEAST (ON GOING)
Romantiek#The Heirs Series (3rd) Pria yang diinginkan setiap wanita, namun tak tersentuh. Penghianatan mendalam yang mengubahnya menjadi seorang pria tanpa perasaan. Dingin bagai es yang tak mampu dilelehkan lagi. Dunianya berbeda dengan orang lain, ia hidup...