It's bugging me, grating me, and twisting me around
Yeah, I'm endlessly caving in and turning inside out
I want it now
Give me your heart and your soul
I'm breaking out
Last chance to lose control
It's holding me, morphing me, and forcing me to strive
To be endlessly cold within and dreaming I'm alive
And I want you now
I feel my heart implode
🎶Hysteria🎶
—————————————————————Follow dulu, yuk, sebelum baca biar kalian nggak ketinggalan pengumuman tentang info update, karya terbaru, dan pilihan jadwal update.
Follow instagram (missnazzyv) juga, k? Aku sering share sedikit spoiler, review, dan bikin poll/voting buat jadwal update.
UP hari ini sesuai permintaan followers WP + IG yang milih late update dengan chapter lebih panjang.
Hope this chapter's worth to wait!P.S. :
Play the song above for a better reading experience.-🖤🖤🖤-
Tongkat pemukul bola baseball di tangan Wifo berayun seiring langkahnya membawanya semakin dekat pada Felix dan Marsha. Menyaksikan itu, kengerian luar biasa seketika menyelimuti Felix dan Marsha. Saat itu juga mereka tahu bahwa malam ini akan menjadi perpaduan antara bahaya, ancaman, dan misteri.
"Not a single word," kata Wifo ketika menatap Marsha.
Itu bukan perintah. Bukan juga pertanyaan atau permintaan. Itu ancaman. Terdengar jelas dari nada bicara Wifo.
Cowok di depannya ini... gila. Marsha bisa melihat ketidakwarasan dalam tatapan buas Wifo. Tak pernah Marsha bertemu siapa pun dengan tatapan seperti yang Wifo punya.
Cowok di depannya ini.... sadis. Marsha bahkan yakin Wifo sanggup membunuh saat Marsha menatap ke dalam mata Wifo. Mata yang terlihat seperti kerasukan. Siap memangsa.
Dan ya, perkiraan Marsha tentang Wifo nyatanya tak butuh waktu lama untuk terbukti ketika Wifo kembali menatap Felix dengan mata membara. Sebelum Felix sempat mundur, Wifo sudah menendang perut Felix dengan tenaga amat kuat sampai-sampai tubuh Felix terpelanting ke aspal.
Felix langsung meringkuk kesakitan. Ulu hatinya terasa luar biasa nyeri hingga dia terbatuk nyaris muntah, tapi Wifo bahkan tak memberinya waktu untuk muntah.
Wifo segera menyerbu dan menendang Felix tanpa ampun seolah Felix hanyalah seonggok daging tak bernyawa. Bangkai di matanya. Wifo bahkan tak sedikit pun mengurangi tenaganya, padahal Felix tak berusaha melawan.
Wifo gelap mata. Kemarahan membungkus dirinya ketika menendangi Felix dengan brutal dan seakan itu belum cukup kejam, dia mulai memanfaatkan bat-nya. Wifo menghantamkan bat itu berkali-kali ke bagian-bagian tubuh Felix hingga menimbulkan suara retakan tulang bercampur erangan kesakitan Felix yang melengking ke udara.
Demi apa pun, Marsha tak pernah melihat sesuatu sebrutal itu dalam hidupnya sampai dia spontan mundur hingga punggungnya bersandar ke mobil. Dia memeluk lututnya yang gemetaran. Air mata terus-terusan mengalir ke pipinya selagi dia berdoa dalam hati semoga Felix tak sampai kehilangan nyawa karena Marsha tak punya cukup keberanian untuk melerai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
Любовные романы(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...