You're finding things that you didn't know
I look at you with such disdain
Maybe it's best you leave me alone
I give the final blow
When darkness turns to light
It ends tonight,
🎶 It Ends Tonight🎶
—————————————————————Special thanks buat silence readers yang akhirnya muncul juga. Muncul lagi, yaa! Aku tunggu, okay?
-🖤🖤🖤-
Linda berusaha menjaga sikapnya di depan murid-muridnya. Itu bukan hal yang mudah, terutama karena Wifo masih saja menatapnya dengan wajah dingin. Linda sudah berpikir untuk menarik Wifo ke ruang kepala sekolah kalau Wifo tidak lebih dulu menyingkir dari pandangannya dan keluar kelas tanpa berkata apa-apa, membuat seluruh isi kelas sontak tercengang tak percaya.
Linda berusaha keras mengatur debaran jantungnya yang tak keruan. Apa itu tadi?
♾🩸♾
"Ke mana aja, sih?" bentak Wifo begitu tiba di lorong kosong tak jauh dari kelasnya.
"Kenapa, Sayang? Aku baru nelpon udah marah-marah aja," kata Ocean dari seberang.
"Gimana aku nggak marah? Kamu tau kita lagi ada masalah, tapi kamu nggak sedikit pun berusaha buat ngehubungin aku atau seenggaknya balas chat-ku!"
"Harus jelasin berapa kali, sih, Be, kalo aku nggak bisa pegang iPhone segampang itu? Lagian, masalah apa, sih? Kamu marah-marah terus untuk hal yang nggak perlu dibesar-besarin."
Omongan Ocean itu jelas membuat Wifo naik pitam. Hal yang tak perlu dibesar-besarkan katanya? Cewek ini bercanda!
"Kamu berdua-duaan sama cowok di sana kamu bilang nggak perlu dibesar-besarin?" sembur Wifo membuat Ocean terdiam. "Kayak gitu kelakuan kamu pas jauh sama aku, hah? Segitu nggak bisanya kamu dipercaya?"
"Sayang, aku nggak ngerti...."
"Makanya buka WA!" bentak Wifo. "Di situ jelas-jelas aku kirimin foto yang lagi rame di IG!"
Ocean cukup lama tak bersuara. Wifo menebak Ocean pasti tengah membuka whatsapp untuk melihat foto yang diunggah di akun instagram Marsha itu.
Berikutnya, Ocean menjelaskan, "Be, itu cuma lagi shooting video...."
"Nggak usah begoin aku, Cea!" potong Wifo berang. "Nggak ada satu pun video yang ngelibatin kontestan lain. Semuanya dibikinin video sendiri-sendiri!" ujar Wifo dan ketika Ocean akhirnya tak membantah, Wifo tahu saja bahwa apa yang dikatakannya benar.
Tentu saja. Wifo sudah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencaritahu segalanya tentang kegiatan apa saja yang dilakukan saat karantina. Jadi, dia tidak akan mudah dikelabui.
Dan menyadari Ocean berusaha mengelabuinya sama sekali tak membuat emosi Wifo mereda. Yang ada, Wifo jadi semakin marah karena Ocean menganggap Wifo seremeh itu hingga berani-beraninya mencoba berbohong. Ocean tak menghargai Wifo sebagaimana mestinya. Itu bahkan terlihat dari cara bicara Ocean yang terdengar santai setelah ketahuan berbohong.
"Ya, udah, maaf," ucap Ocean akhirnya. "Tapi, aku sama Felix beneran nggak ada apa-apa. Kita cuma temen."
"Bullshit!" bentak Wifo. "Ngapain temenan pake berdua-duaan segala?"
"Kita nggak berdua, Be. Siapa yang fotoin kalo kita emang cuma berdua di sana?"
"Why the fuck should I care?" sergah Wifo. "Intinya yang mesra-mesraan di situ cuma kalian berdua, kan? Kamu bahkan oke aja foto itu di-upload. Aku apa di mata kamu, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
عاطفية(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...