37. Star Syndrome

2.7K 275 581
                                    

Who are you?
You've changed so drastically
What used to be has faded away
Something's wrong
Can see it in your eyes
Your mind is here but your heart is not
Im breaking down
You are my everything
My heart, my soul, my life, my goal
Tell me why is it me you blame
Look into my eyes
Throw away your wall and your disguise
I remember the days you were happy
Two hearts beating for life
Here we are now
This silence is killing me
So close but so far away
🎶Silence🎶
                                       
—————————————————————

WARNING!!!
Mature Content & Strong Language

⚠️JANGAN DIBACA!⚠️
Part ini khusus untuk pembaca konten +. Dibaca malem aja.

P.S. :
Bagi yang merasa belum cukup dewasa secara usia & mental (not strong enough to read sexual content), boleh SKIP ke part selanjutnya aja, okay? Nggak terlalu ngaruh ke jalan cerita juga.
Adegan di bawah tidak untuk ditiru. Be wise!

-🖤🖤🖤-

Sungguh, bukan gambaran seperti ini yang Ocean bayangkan ketika memaksa dirinya mengikuti Wifo ke mana pun cowok itu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, bukan gambaran seperti ini yang Ocean bayangkan ketika memaksa dirinya mengikuti Wifo ke mana pun cowok itu pergi. Ocean bahkan langsung menebar pandangan, mencari-cari rumah atau pondok, apa saja yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tapi hasilnya nihil. Dia tak menemukan apa pun. Tidak juga dengan kendaraan yang melaju melewati mereka. Mereka sungguh hanya berdua di tempat sepi layaknya kuburan ini.

Bagaimana jika muncul Jason di sini? Atau Michael Myers? Yah, mereka bukan penduduk Indonesia, sih. Tapi, tetap saja. Yang sejenis mereka juga bukan tidak ada di Indonesia, kan?

Ocean mulai bergerak-gerak gelisah. Dia memandang menembus jendela di sebelahnya lagi dengan lebih waspada. "Be, aku takut," kata Ocean cemas. "Sayang, kita pulang aja...."

Dan ucapan Ocean mendadak terhenti begitu dia menoleh dan mendapati sesuatu yang sudah lebih dari sebulan ini tidak dilihatnya. Mulut Ocean bahkan masih terbuka saking kagetnya. Matanya mendelik, menancap pada apa yang sudah berdiri di bawah sana.

Entah sejak kapan, tapi Wifo telah membuka celana dan menurunkannya hingga ke paha. Ocean bahkan tak merasa melakukan apa-apa yang bisa membuat benda keras itu berdiri tegak seakan siap menerjang.

Ocean membuka suara, "Be... kamu ngapain...."

Dan lagi, ucapan Ocean harus kembali teputus ketika Wifo menyelipkan jari-jarinya di rambut Ocean untuk kemudian menarik kepala Ocean hingga tertunduk ke arah miliknya yang menegang.

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang