69. Rope

4.1K 397 639
                                        

You're everything I thought you never were
And nothing like I thought you could've been
But still, you live inside of me
You're the only one I wish I could forget
The only one I'd love to not forgive
And though you break my heart, you're the only one
The times that you hurt me and put tears on my face
It pains me to say I know I'll be there at the end of the day
I don't wanna be without you, babe
Don't wanna take a breath without you, babe
I don't wanna play the broken-hearted girl
Sometimes I feel you're not deserving me
Still you're in my heart
And yes, there are times when I hate you, but I don't complain
'Cause I've been afraid that you would walk away
Now I'm at a place I thought I'd never be
I'm living in a world that's all about you and me
🎶 Broken-Hearted Girl🎶
                                       
—————————————————————

FOLLOW sebelum membaca!
FOLLOW atau BLOCK?
Iya, maksa. Bisa galak lho, ini, LOL.
Enjoy!

-🖤🖤🖤-

Ocean sungguh mati-matian menahan diri agar tidak mencakar pipi yang dicium Abigail itu. Ocean mengepalkan tangan seolah itu bisa memberinya pegangan.

"Apa?" tanya Wifo sambil menghidupkan mobil.

Benar. Wifo tak merasa bersalah sama sekali. Dia memang menghindari tatapan Ocean, tapi dia masih terlihat santai saja meletakkan buku-bukunya ke bangku belakang.

"Jangan pikir aku bego, Wifo," kata Ocean dingin.

Harusnya itu sudah cukup menunjukkan betapa marah Ocean. Selalu panggilan sayang yang Ocean ucapkan dan jika kali ini Ocean menyebut namanya, Wifo sebaiknya tahu dia dalam masalah besar!

"Aku liat dengan mata kepalaku sendiri Abigail baru aja cium pipi kamu!" kata Ocean. Suaranya sudah meninggi. Pikiran negatif mulai menyerbu kepalanya.

Kalau Wifo bisa bersikap sesantai ini dicium Abigail, jangan-jangan selama ini... Wifo selingkuh? Ocean hanya tidak dapat mencium gelagatnya karena mungkin Wifo bermain sangat halus?

Sial, membayangkan itu terasa sesak bukan main. Kepala Ocean berkecamuk. Dadanya bergemuruh. Ini luar biasa menyesakkan sampai Ocean tak tahu harus berkata apa.

Wifo bukannya tidak sadar dengan amarah Ocean itu. Bukan juga tidak terganggu dengan itu. Meski benci mengakuinya, tapi Wifo sebenarnya terusik juga.

Wifo marah melihat Ocean bicara berdua dengan Danish di parkiran tadi. Dia juga jengkel Ocean menganggap itu sepele karena membiarkannya berlalu tanpa berusaha menyelesaikan masalah itu, sementara Ocean tahu bagi Wifo, Ocean berdiri di samping cowok saja sudah terhitung sebagai masalah. Seolah belum cukup, Ocean selanjutnya malah bersikeras ingin tetap pergi ke rumah Danish, bahkan setelah Wifo memberi kesempatan untuk berkata tidak.

Karena itulah Wifo sengaja jalan ke luar kelas bersama Abigail. Untuk membalas Ocean karena Wifo tahu Ocean membenci Abigail. Tapi, soal ciuman di pipi? Wifo tidak tahu Abigail akan senekat itu.

Ya, Wifo memang sedikit merayu Abigail agar bisa dia jadikan alat untuk membalas Ocean. Satu dua kali, dia melancarkan sedikit pick up line, tapi bukan berarti dia ingin ciuman itu. Wifo yakin tanpa ciuman pun Ocean pasti sudah cukup kesal melihatnya berjalan bersama Abigail. Tentu saja Wifo jadi kewalahan sendiri begitu Abigail bertindak lebih jauh.

Wifo tidak setenang kelihatannya. Dia hanya tak tahu bagaimana menyikapi Ocean sehingga Wifo memilih untuk menghindari tatapan Ocean dengan sibuk mengeluarkan ponselnya dari tas.

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang