Take me down to the fighting end
Wash the poison from off my skin
Past the black where the sirens sing
Warm me up in a nova's glow
And drop me down to the dream below
Bring me home in a blinding dream
Through the secrets that I have seen
Wash the sorrow from off my skin
And show me how to be whole again
'Cause I'm only a crack in this castle of glass
Hardly anything there for you to see
🎶Castle of Glass'🎶
—————————————————————WARNING!!!
Mature Content & Strong Language-🖤🖤🖤-
Wifo memperlambat permainan jarinya sebelum akhirnya menekan titik yang berdenyut pada milik Ocean, lagi-lagi membuat Ocean mendesah dan meracau. Dari ucapan yang dilontarkan bibir gadis itu, Wifo tahu bahwa Ocean mendapatkan puncak yang luar biasa nikmat dan sangat memuaskan malam ini.
Yah, Wifo memang sengaja melakukannya untuk mendapatkan ekspresi nakal di wajah gadisnya ini. Apa saja yang menunjukkan bahwa gadis ini liar. Maka, selagi Ocean masih menikmati sisa-sisa pelepasan yang bahkan terlihat lebih lama kali ini, Wifo mencabut miliknya dari milik Ocean dan pindah ke dekat wajah Ocean.
Wifo memanfaatkan kesempatan saat Ocean masih terpejam sambil sesekali menggeliat dengan menjadikan itu sebagai objek fantasinya selagi dia memainkan miliknya sendiri dengan tangannya. Di atas wajah Ocean.
Dan ketika Wifo bisa merasakan sensasi seperti elektrik yang siap dilepaskan tubuhnya, Wifo mengarahkan miliknya tepat ke wajah Ocean. Berikutnya, cairan kental berwarna putih itu muncrat tepat ke wajah Ocean. Lagi, Wifo memastikan bahwa kamera menangkap Ocean yang otomatis memicing ketika merasakan wajahnya basah.
"Be," protes Ocean.
Ocean membuka matanya, berhati-hati agar cairan itu tidak masuk ke mata. Dia sedikit bingung karena Wifo tak pernah keluar di wajahnya sebelumnya. Tapi, karena dia melihat kepuasan di wajah Wifo, Ocean akhirnya kembali memejamkan mata.
Wifo lanjut membaurkan benih itu dengan tangan kanannya, membuat nyaris keseluruhan wajah Ocean kini terlihat berlumur cairan. Pada gerakan terakhir, Wifo memindahkan sedikit cairan di pipi bawah Ocean dengan menarik ibu jarinya untuk mengoleskan cairan itu ke bibir Ocean. Kali ini, Wifo sengaja memperbesar daya tangkap kamera hingga layar ponsel dipenuhi wajah Ocean.
Ocean membuka mata dan menatap Wifo. Setitik ide nakal muncul di kepalanya. Jika Wifo bisa bermain-main, bukankah dia juga boleh? Maka, Ocean menjilat bibir bawahnya yang sudah dibasahi cairan putih itu sambil tetap melakukan kontak mata dengan Wifo.
Ketika melihat wajah Wifo sedikit berubah, Ocean mulai mencium ibu jari Wifo, lalu mengisapnya dengan lembut. Sebentar saja. Tapi, agaknya itu berhasil membangunkan kembali sesuatu di tubuh Wifo. Benda itu mengeras lagi tanpa bisa ditahan, diiringi ekspresi Wifo yang juga ikut mengeras.
"I love you," kata Ocean dengan senyuman menggoda.
"Fuck," maki Wifo pelan. Dia mematikan layar ponsel dan meletakkan ponselnya di nakas tempat tidur, lalu naik ke atas Ocean. Kali ini, ingin menikmati Ocean tanpa gangguan.
Ocean mengernyit. "Mau apa, Sayang?" tanya Ocean pura-pura polos.
"Kamu," kata Wifo. "Lagi."
Ocean mengerjap-ngerjapkan matanya. Dia tak menduga ide isengnya berhasil membangkitkan gairah Wifo lagi. Biasanya dia bahkan bertingkah lebih nakal dengan mengoral Wifo, tapi sekarang tanpa perlu melakukan itu, Wifo sudah jatuh dalam jeratnya. Ah, Ocean masih punya kemampuan itu ternyata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
Romance(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...