63. Potential Problem

2.7K 293 272
                                    

I don't want another night of tryna find another you, another rock bottom
I don't wanna wear another mini dress to impress a potential problem
I don't wanna spend the night at someone's place to fill the space that you used to walk in
I don't want another number in my phone
Someone to hold at three in the mornin'
I'm the one that went and ruined everything and made you think that it was all your fault
And I know that sorry's only just a word
And when it hurts, it isn't that simple
But I know that if you look me in the eyes, I can't deny that we're somethin' different
Don't want somebody brand new
Guess I had to leave
Just to need ya
I don't want somebody like you
I only want you
🎶Only Want You🎶

—————————————————————

Late update, soalnya chapter kemarin sepi, sih. Suka gitu, kan, kalo nggak dikasih target, huft.
VOMENT dulu, ayo!
VOTE juga jangan cuma di last chapter aja. All chapters, dong, kalo mau fast UP. Deal?

-🖤🖤🖤-

"Cross my heart," jawab Wifo halus.

Ocean menimbang-nimbang sesaat sampai akhirnya dia mengukir kembali senyumannya. Dalam sepersekian detik, gadis itu sudah melompat ke dalam pelukan Wifo. "Thank you, thank you, thank you!" katanya sambil berjinjit untuk menciumi pipi Wifo sebelum berakhir bergelayut dalam pelukan cowok itu.

"Pleasure, Baby," kata Wifo, lalu mencium puncak kepala Ocean.

"I love you," kata Ocean sambil bergelung semakin rapat pada Wifo.

Sementara itu, teman-teman Ocean yang memperhatikan sepasang kekasih itu dari kejauhan akhirnya masuk ke mobil dan pergi, tahu bahwa Ocean sudah kembali ke pelukan pangerannya. Ocean tak membutuhkan mereka lagi.

Wifo tidak membalas kata cinta Ocean. Tatapannya perlahan menggelap sebelum dia berkata, "Aku beliin stiletto juga buat kamu, tapi ketinggalan di rumah. Kita jemput, ya."

Tanpa melepaskan pelukan dari Wifo, Ocean mengangkat wajah, menatap Wifo yang menunduk menatapnya. "Kan, aku udah punya? Yang kamu beliin waktu itu, lho. Masih bagus, kok, Sayang."

"Warna hitam, kan?" tanya Wifo. "Aku beliin warna nude. Pasti cocok sama coat ini."

Senyuman Ocean merekah. Benar. Pasti akan terlihat seksi jika dipasangkan dengan coat dengan kombinasi warna cokelat dan hitam ini.

Ya, sampai Ocean akhirnya memahami kenapa Wifo meninggalkan stiletto itu di rumah sehingga mereka harus menjemput ke rumah Wifo. Tentu saja agar stiletto itu bisa Ocean pakai pertama kalinya ketika Ocean dan Wifo bercinta sore itu di kamar Wifo. Percintaan yang luar biasa menggairahkan setelah pertengkaran mereka.

♾🩸♾

"Lama banget, sih," sungut Wifo ketika Ocean masuk ke mobil dan menutup pintu. Wajah cowok itu tampak merengut.

Terang saja. Wifo sudah menunggu hampir satu jam lebih di dalam mobil. Untung saja kaca mobilnya gelap dan ada parkiran kosong di bawah pohon yang bisa melindunginya dari terik matahari. Jika tidak, Wifo pasti sudah marah-marah.

Ocean meringis. "Maaf, Sayang. Tadi aku dipanggil management," kata Ocean. Dia sudah mengirimkan pesan agar Wifo tidak mengira dia macam-macam di kantor GLAM. Tapi, siapa duga dia malah ditahan lebih lama untuk diinterogasi?

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang