It's not even my birthday, but he wanna lick the icing off
Girl, I wanna fuck you right now
Been a long time, I've been missing your body
Let me turn the lights down
When I go down, it's a private party
Give it to her in the worst way
I'ma make you my bitch
Blowing out your candles, let me make a couple wishes
🎶 Birthday Cake🎶
—————————————————————
Thank you buat yang udah tinggalin VOTES.-🖤🖤🖤-
"Lho, kenapa? Itu musik dimainin buat kamu, lho. Masa' kita nggak ikutan dance?"
"Don't you remember what happened the last time you danced here?" tanya Wifo. "I almost killed someone."
Setelah menangkap poin Wifo, Ocean berkata, "That wasn't because of my dance."
"It was because of your dance," kata Wifo penuh penekanan.
Ocean diam sejenak sebelum matanya menyipit ketika berhasil mengaitkan sesuatu. Matanya melebar. "See, I knew you paid attention!" seru Ocean, tak bisa menutupi kegembiraannya saat tahu bahwa Wifo benar-benar memperhatikannya dulu. Dirinya ternyata sanggup mencuri perhatian Wifo.
"That's the point," kata Wifo. Dia tak keberatan mengakui ketika berkata, "Aku nggak merhatiin sebelumnya sampe kamu dance. That's how bad you are."
"I'm bad," ulang Ocean seiring dengan lenyapnya senyumannya.
"By bad I mean you're so hot when you dance that no one... can help themselves from staring."
Senyuman lebar kembali merekah di wajah Ocean. "Bahkan yang paling cuek kayak kamu sekalipun," kata Ocean yang dijawab Wifo dengan seulas senyum kecil. "Tapi, kalo kita dance bareng...."
Wifo memotong Ocean dengan sekali gelengan singkat. "No," tegasnya.
Ocean cemberut. "But, I like dancing."
"You dance," kata Wifo. "Nanti. Private buat aku."
Bibir Ocean mendekat ke bibir Wifo tanpa menyentuhnya, sengaja mengulur waktu selagi berkata, "Bandel." Dan Ocean tak bisa menahan senyumnya ketika menerima balasan dari Wifo di tubuhnya.
Satu hal yang menjadi daya tarik Wifo adalah cowok itu punya pembawaan diri yang terkesan dingin seolah dia punya hati sebeku es dan pandangan yang mengintimidasi seolah dia punya mata setajam elang. Membuat Ocean sering kali nyaris tak berkutik di dekatnya, tapi di saat bersamaan, tangannya berkeliaran kemana-mana. Seperti saat ini. Tangannya asyik menjelajahi bagian-bagian tubuh Ocean.
Sepercik kembang api dan sensasi bak elektrik menyengat Ocean. Ocean sungguh dibuat ketagihan oleh sentuhan Wifo hingga Ocean hanya pasrah ketika Wifo akhirnya mencium bibirnya dengan agresif.
Cukup lama mereka bercumbu, mengambil kesempatan saat orang-orang sibuk menari sampai akhirnya Ocean menarik diri ketika volume musik DJ diperkecil. Berikutnya, para tamu menghitung mundur sambil mengerubungi Wifo dan Ocean.
Ocean masih berdiri di antara kedua kaki Wifo dengan kedua tangan dia letakkan di dada Wifo. Dia menempelkan pipi ke pipi Wifo ketika ikut menghitung, "Lima... empat... tiga... dua... satu...."
"HAPPY SWEET SEVENTEEN, WIFO!!!" seru seluruh tamu riuh dan bersamaan dengan itu, confetti diletuskan yang kemudian dilanjutkan dengan orang-orang saling bersulang minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
Romance(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...