14. Stiletto

3.7K 362 1.3K
                                    

I want you to love me like I'm a hot ride
So, Boy, forget about the world
'Cause it's gon' be me and you tonight
Want you to make me feel like I'm the only girl in the world
Like I'm the only one who knows your heart
Like I'm the only one that's in command
Only one
Baby, I'll tell you all my secrets that I'm keeping
You can come inside
Oh, Baby, take me high
Make it last all night
🎶 Only Girl (In The World)🎶

—————————————————————
WARNING!!!
Wild Teenager Content.

-🖤🖤🖤-

"Biarin dia cobain semua," kata Wifo.

Nina berusaha membuat senyumannya tidak terlihat canggung sembari dia mengangguk sopan.

Ketika Wifo mengambil tas yang dipegang Ocean, Ocean berbisik, "Sayang...."

"Cobain aja, Babe. Ntar kasih liat ke aku biar aku bantuin milih," kata Wifo, lalu dia berjalan dan duduk di sofa setelah terlebih dulu meletakkan semua kantong belanjaan di atas meja.

"Silakan ikut saya, Mbak," kata Nina ramah, membuat Ocean pun akhirnya mengikuti Nina.

Setiap satu pakaian yang Ocean kenakan, Ocean selalu keluar dari fitting room untuk menunjukkannya pada Wifo, namun setiap kali Wifo melihatnya, Wifo tampak tak tertarik sampai-sampai Nina langsung bergerak cepat untuk mencarikan gaun yang lain dan lain lagi.

Ini sudah percobaan yang ke-15 ketika Wifo masih menunjukkan wajah tak berminatnya sampai Nina memberanikan diri untuk berkata dengan hati-hati, "Itu yang terakhir, Mas. Paling baru juga."

Wifo memandangi pakaian di tubuh Ocean itu dengan tatapan yang sulit diartikan, namun terkesan mengintimidasi hingga Ocean sendiri mulai merasa tak nyaman. Untunglah itu tak berlangsung begitu lama karena berikutnya, Wifo mengedikkan bahu.

Ocean mengernyit. "Masa' nggak satu pun yang kamu suka dari sebanyak ini pakaian yang udah aku cobain, Be?"

"Ya, gimana? Not really my taste," kata Wifo acuh tak acuh.

Nina menelan ludah. Dia sudah lelah mencarikan pakaian yang tepat. Masa' tak ada satu pun yang sesuai dengan selera kliennya ini?

Wifo kembali memainkan ponselnya. "Aku masih lebih suka LV tadi," kata Wifo, merujuk kepada gaun yang mereka sempat lihat di LOUIS VUITTON. "Tapi, kalau kamu suka, sih, ambil aja."

Ocean agak merasa jengkel juga. Apa, sih, maksud Wifo memaksanya masuk ke toko ini jika Wifo bahkan tak tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan toko ini?

Ketika kembali ke fitting room, Nina cepat-cepat membujuk Ocean, "Mbak, ambil yang Mbak pakai ini, dong. Keluaran terbaru. Mbak bakal jadi yang pertama, lho, pakai model ini."

Ocean hanya menanggapinya dengan seulas senyum kecil. Dia bahkan tak tahu lagi apa dia menyukai gaun itu karena sudah letih bolak-balik mencoba pakaian.

"Scarf tadi mana?" tanya Ocean.

"Ini, Mbak, biar saya bantu," kata Nina seraya memasangkan scarf pada Ocean dengan lincah. "Wah, bagus sekali buat Mbaknya! Cocok banget dipasangkan sama gaun yang Mbak pakai ini."

Ocean hanya melengos, lalu keluar dari fitting room. "Ini gimana, Be?"

Wifo masih terlihat asyik memainkan ponsel. Sungguh, Ocean heran sendiri melihat tingkah laku Wifo yang berbeda sekali dengan tadi ketika di toko lain. Ada apa dengan cowok ini?

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang