I can feel you fade away
Your steps keep me awake
Don't cut me down, throw me out, leave me here to waste
I once was a man with dignity and grace
Now I'm slipping through the cracks of your cold embrace
So, please
A little sympathy, I hope you can show me
If you wanna go then I'll be so lonely
If you're leaving, Baby, let me down slowly
🎶 Let Me Down Slowly🎶
—————————————————————Terima kasih buat yang sudah menghargai karya ini dengan meninggalkan VOTE atau COMMENTS.
-🖤🖤🖤-
"Kak Dena?" sapa Ocean. Cepat-cepat dia menyeka keringatnya dengan handuk kecil berwarna pink, lalu menghampiri Dena.
"Di saat orang lain asyik liburan, kamu malah milih latian sendirian," kata Dena geli.
Ocean cengengesan. "Biar bisa kayak Kak Dena."
Yah, siapa yang tidak ingin menjadi seperti Dena? Itu adalah impian semua peserta GLAMbitions. Dena ini adalah artis papan atas yang diorbitkan oleh GLAM. Dia menjuarai top ten 6 tahun lalu. Beberapa kali dia datang ke kantor untuk melatih para trainee.
"Nggak sendirian juga, kali, apalagi masa liburan gini. Nggak latian sekeras itu pun aku yakin kamu bakal masuk tiga besar," kata Dena.
Ocean tersipu.
"Apa nggak pengen manfaatin liburan? Kapan lagi, kan? Tahun depan pasti jadwalnya udah padat banget, apalagi kalo kamu debut," tutur Dena. Dia menyikut Ocean. "Liburan sama pacar gitu mumpung masih ada waktu," godanya.
Ocean mengernyit. "Kak Dena tau aku udah punya pacar?"
"Anak L'FIS juga, kan?" tanya Dena membuat kerutan di kening Ocean semakin dalam. "Adikku kakak kelas kalian. You both are labeled as High School's Couple Goals, right? Aku juga suka liat kalian di instagram dulu—pas kamu masih rajin ngonten bareng pacarmu. Kalian cocok banget."
Ocean tersenyum yang sayangnya justru agak terlihat masam hingga Dena mendadak merasa tidak enak. "Eh, masih, kan?" tanya Dena "Atau... udah nggak lagi?"
"Masih, kok, Kak," jawab Ocean cepat.
"Ah, kirain," kata Dena sambil tertawa renyah. "Soalnya, kan, banyak yang begitu kalo udah terkenal. Salut, sih, kalian masih bisa bertahan dan dia oke dengan pilihan kamu buat berkarir di dunia hiburan. Nggak mudah soalnya, kan? Banyak risikonya."
Ocean tertegun. Entah kenapa, ucapan Dena membuatnya terpikir sesuatu hingga dia berkata, "Aku nggak tau, sih, Kak, dia nerima atau enggak. Sekarang aja dia lagi ngambek karena aku mau karantina. Dia minta aku nggak pergi. Lucu, kan, ya?" Ocean tertawa lesu. "Gimana bisa?"
"Kan, emang bisa?" kata Dena.
Ocean mengernyit bingung.
"GLAMbitions kasih pengecualian buat peserta yang masih sekolah buat nggak ikut karantina. Cukup latian di studio setiap hari. GLAMbitions juga sediain fasilitas untuk shooting di Jakarta aja buat yang nggak ikut karantina."
Mata Ocean sontak melebar. "Masa', Kak?" tanyanya skeptis. "Kok, Ocean nggak tau, ya?"
"Mungkin nggak ada yang ngasih pengumuman karena tahun ini cuma kamu sendiri yang masih sekolah. Tapi, itu udah ketentuan di setiap angkatan GLAMbitions, kok."
Ocean berpikir sesaat sebelum memutuskan untuk bertanya, "Ada, Kak, yang pernah nggak ikutan?"
"Di angkatanku dulu tiga orang malah yang nggak ikutan," kata Dena. "Cuma satu yang tetep mau ikut karena emang kepengen ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
Romance(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...