39. Hero

2.8K 312 538
                                        

They say you're getting better, but you don't feel any better
You can do no wrong in my eyes
🎶Hearing Damage🎶

—————————————————————

Seperti biasa, UP next-nya sesuai target, deal?

-🖤🖤🖤-

"Ssh, Reno," panggil Clea—kapten pemandu sorak yang duduk di sebelah meja tim baseball.

Tak ada tanggapan. Agaknya Reno terlalu asyik menonton Wifo dan Elle. Untuk menyadarkan Reno, Clea pun meremukkan kertas sampai membentuk bola, lalu melemparnya hingga mendarat mulus di lengan Reno. Barulah Reno menoleh.

"Apa, sih? Ganggu aja."

Clea melotot. "Jangan kayak cewek, deh, lo—suka nontonin drama!"

"Ini bukan drama. Ini thriller," kata Reno. "Ada horor-horornya," tambahnya.

Clea memutar bola mata. "Bantuin, dong, itu. Kasian," kata Clea melas.

"Lah, repot. Ngapain juga lo peduli," kata Reno sambil duduk bersandar dan menikmati camilannya.

"Elle baru kita rekrut jadi anggota tim inti cheers, Ren. Satu-satunya anak kelas 10 yang turun perform pas turnamen besok," tutur Clea akhirnya. "Kebayang, nggak, lo kalo belum tampil aja citranya sudah jelek gitu? Bisa-bisa tim cheers kita malah jadi bahan ejekan."

"Lantas?" tanya Reno tak acuh. "Masalah buat gue?"

Clea menahan napas hingga akhirnya beralih meminta bantuan Aiden.

"Duh, maap maap aja, Cle. Kalo Wifo lagi mode sangar gitu, jangan harap gue mau ngomong. No way," tolak Aiden. "Gue masih sayang muka dan reputasi gue depan cewek-cewek."

"Tapi, kan, ini buat kepentingan tim olahraga sekolah juga, sih. Lagian, kalian tega banget liat anak orang sampe nangis begitu," sahut Clea melas.

"Ren," panggil Clea, pindah lagi ke Reno karena bagaimanapun, Reno yang paling dekat dengan Wifo. "Tolong, dong, Ren. Dia juga masih kelas 10. Belum belajar. Masih labil dia. Nanti gue ngomong, deh, biar dia nggak macem-macem lagi."

Ketika Reno hanya cengar-cengir tak jelas, Clea berkata, "Ayolah, Ren. Ntar gue set date, deh, buat lo sama si Vika. Gue tau lo naksir Vika, kan?"

Reno sontak duduk tegak dan menoleh pada Clea. "Lo kenal Vika?"

"Temen satu gang Ocean, kan?" tanya Clea. "Vika satu tim mobil sama cowok gue. Kita sering ngumpul bareng di arena. Ntar gue atur, deh. Bantuin gue dulu, tapi," bujuknya.

"Gue bisa minta bantu Ocean, sih," kata Reno jual mahal.

"Lo boleh sering-sering ngobrol sama Ocean emangnya? Pawangnya aja galak begitu."

Seisi meja Reno sontak terbahak, sementara Reno mendengus kesal. Benar juga. Bukannya Reno tak tahu hubungan semacam apa yang dijalani Wifo dan Ocean.

Wifo memang tak pernah mempermasalahkan Reno bicara dengan Ocean, tapi itu pun jika Ocean yang lebih dulu memulai dan Wifo memastikan Reno tahu batasan. Obrolan seperti curhat, apalagi meminta Ocean mendekatkan Reno dengan Vika yang otomatis akan membuat Reno harus sering berkomunikasi dengan Ocean jelas bukanlah hal yang berada dalam garis batasan bagi Wifo. Setelah mempertimbangkan, Reno akhirnya berdiri sambil memberi isyarat agar teman-temannya mengikutinya.

"Sini, gue cek," kata Reno ketika berhenti tepat di sisi kiri Wifo selagi teman-teman yang lainnya mengambil tempat di kanan Wifo dan sisanya lagi di belakang Wifo.

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang