This is not the way into my heart, into my head, into my brain
This is just my way of unleashing the feelings deep inside of me
This spark of black that I seem to love
We can get a little crazy just for fun
Tie me up and take me over 'till you're done
Cause I'm a screamer, baby, make me a mute
You put your hand upon my neck and feel the pulse
It's like a trigger
Get me ready to shoot
Wanna wrestle with me, baby
You can dominate the game
Cause I'm tough
I don't play around that often
When I do, I'm a freak
So you'd better believe I like it rough
Hold me up against the wall
Give it 'till I beg
Make me bleed I like it rough
Make me beg for more
🎶Flesh🎶
—————————————————————UP next chapter = 21.000 VOTES.
-🖤🖤🖤-
Itu dia. Wifo temukan sesuatu yang mengalahkan nikmatnya bibir Shelby.
Ya. Suara Ocean. Bahkan caranya memanggil nama Wifo menghadirkan sensasi menyenangkan dan membangkitkan antusiasme Wifo.
Wifo tak bisa bilang dia tidak menikmati pertemuannya dengan Ocean lagi setelah sekian lama. Nyaris saja Wifo lupakan niatnya untuk meninggalkan Ocean. Wifo bahkan tak bisa bermain lebih lama lagi dengan Shelby. Pengaruh Ocean berkuasa sekali lagi atas dirinya ketika kehadiran Ocean mempercepatnya mengakhiri ciumannya dengan Shelby.
Wifo nyaris menertawakan dirinya sendiri. Merasa bodoh. Well, setidaknya tindakannya selanjutnya tidak boleh terlihat bodoh.
Maka, ini untuk Ocean. Yang pantas Ocean dapatkan.
"Hm," gumam Wifo. Ada permainan dan kepuasan dalam cara Wifo menatap Ocean.
Rindu? Tidak begitu. Ini lebih ke kesenangan melihat Ocean kacau dan tersiksa.
Wifo menjilat bibirnya sekilas, membuat fokus Ocean teralih pada noda lip gloss milik Shelby yang tertinggal di ujung bibir cowok itu. Sepercik kemarahan mewarnai mata Ocean ketika dia berkata, "Aku mau bicara."
"Bicara," kata Wifo santai.
Senyuman badung yang menantang bermain di bibir Wifo, sengaja untuk membuat Ocean kesal. Tidak tahu saja Ocean bukan lagi sekadar kesal. Ocean sangat marah hingga rasanya ingin menjambak rambut Wifo. Doakan saja semoga Ocean tidak sampai segila itu.
Maka, alih-alih memperpanjang perihal perilaku berengsek Wifo, Ocean memaksakan diri untuk bersikap dewasa dengan langsung saja mendesak, "Ya, ayo!"
"Kalo lo nggak mau bicara di sini, nggak usah pake ngajakin Wifo pergi segala! Emang lo nggak liat kita lagi ngapain?" tanya Shelby, bergabung dalam percakapan. Well, Shelby memang punya segala kelebihan untuk mampu bersikap penuh percaya diri.
Percaya diri. Sesuatu yang telah Wifo renggut dari Ocean, menyisakan mata yang berkaca-kaca ketika Ocean memandang Shelby.
"Ganggu aja," kata Shelby dan tanpa mempedulikan kesedihan Ocean, Shelby kembali menarik wajah Wifo, dengan agresif melumat bibir Wifo lagi.
"Kita tetep harus bicara meskipun aku harus tunggu di sini. Percuma ngehindarin aku, Wifo."
Mudah bagi Wifo menarik diri dari ciuman ini karena dia tidak begitu menikmati lagi. Reaksi Ocean atas perbuatan Wifo lebih menarik minat Wifo. Juga keberanian Ocean yang jarang Wifo lihat. Wifo jadi penasaran apa yang akan Ocean lakukan lagi.
Ini akan seru.
"Lo ganggu banget ternyata, ya!" sahut Shelby seraya maju selangkah hingga Wifo otomatis melepaskan tangan dari pinggul Shelby, sementara tatapan Wifo mengamati reaksi Ocean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
Romance(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...