40. Hacker

3K 327 587
                                        

I said I loved you and I swear I still do
It must have been so bad
'Cause living with me must have damn near killed you
This is how you remind me of what I really am
This time I'm mistaken for handing you a heart worth breaking
And I've been wrong
I've been down into the bottom of every bottle
These five words in my head scream, "Are we having fun yet?"
🎶How You Remind Me🎶
                                       
—————————————————————

50 VOTES deh target buat UP next. Agak banyak okelah, ya? Nulis chapter yang ada 'warning' tuh rada sulit dan agak lama soalnya, LOL.
Eh, kok... spoiler?!

-🖤🖤🖤-

"Kenapa mau pulang sama Vika?" tanya Wifo sambil meletakkan tas ke bangku belakang.

Ocean menelan ludah. "A-aku pikir... kamu... nggak mau anter aku pulang."

Wifo melirik Ocean sinis seraya kembali menghadap ke depan. "Gue ada bilang gitu?"

"Enggak, t-tapi liat gimana kamu cuekin aku di kafetaria tadi... aku pikir kamu marah sama aku."

"Kenapa gue marah?" Tatapan Wifo menajam. "Lo bikin salah apa lagi?" selidiknya.

Ocean mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk. "Nggak ada, Sayang."

"Trus, kenapa ambil kesimpulan sendiri bilang gue marah?" cecar Wifo.

Ocean menatap Wifo sendu. "Gimana bisa aku nggak mikir kamu marah kalo kamu aja begini. Cara ngomong kamu ke aku bahkan pake lo-gue."

"Gue emang begini," sahut Wifo.

Ocean terpaku.

"Cuma karena gue ngomong gini, bukan berarti gue marah." Wifo lalu mendengus. "Anggap aja ini gue yang sekarang."

Ocean mulai berkaca-kaca. "Aku pikir... kita udah baik-baik aja, Be?"

Mata Wifo berkilat tajam. "Nggak akan pernah ada kata baik-baik aja di antara kita."

Diam sejenak sebelum Ocean bertanya, "Maksud kamu apa, Be? Bukannya kita mau berubah untuk jadi lebih baik? Kalo nggak akan pernah bisa baik, apa yang kita pertahanin?"

"Lo yang nggak mau selesai, kan?" tanya Wifo membuat Ocean terperanjat. "Atau lo berubah pikiran? Lo mau putus aja?"

Ocean langsung menggeleng secepat yang dia bisa. "Nggak, Be, aku nggak mau putus dari kamu."

"Kalo gitu, terima sikap gue mau gimana juga," tandas Wifo.

Dengan berat hati, Ocean akhirnya mengangguk lemah. "Iya, deh, Sayang."

"Sini iPhone lo," kata Wifo sambil mengulurkan tangannya.

Ocean meletakkan ponselnya di telapak tangan Wifo. "Buat apa, Be?"

"Gue bawa pulang. Mau gue periksa isinya," kata Wifo seraya menyimpan ponsel itu di inner pocket blazer sekolahnya.

Ocean menghela napas tanpa bisa berkata apa-apa.

"Nggak ada yang lo hapus, kan?" tanya Wifo dengan tatapan menyelidik.

"Apa ada gunanya?" tanya Ocean. "Kamu pinter hijacking, kan? Kamu tinggal cari tau."

Wifo terdiam. Butuh beberapa saat sampai akhirnya Wifo berkata, "Dari mana lo...."

"Aku tau, kok, Be," kata Ocean sambil tersenyum pahit. "Beberapa akun temenku di GLAM ada yang diretas. Foto-foto yang ada aku di akun mereka pada kehapus. Setiap komenan tentang aku di akun mereka juga pada hilang," tutur Ocean.

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang