Ten thousand times
I've tried to call you
I know you wanna talk
I need to show you how I hurt
Talk to me
Where's your sympathy?
I've tried to hate you
Forget your pretty little lies
It's time for me to make you hurt
So, answer me
Where's your empathy?
I won't play your game
Obsession, rejection
Your final breath is my possession
🎶Tears Don't Fall 2🎶
—————————————————————Ramein dulu pakai VOTE/COMMENTS biar aku UP lagi, k?
-🖤🖤🖤-
Wifo menahan napas, berusaha keras mengendalikan dirinya. "I need to take care of something urgent about school, Sir," kata Wifo dengan nada formal seperti yang biasa anak-anak keluarga Álvarez wajib lakukan jika Richard sudah berbicara dengan serius.
"Jangan terlalu lama," kata Richard.
Wifo mengangguk kaku sebelum akhirnya berbalik sambil menggertakkan rahangnya kesal. Tak bisakah keluarga sialannya ini mengerti sedikit saja situasinya? Hanya citra yang mereka pikirkan tanpa mereka sadari bahwa aslinya, apa yang terjadi di dalam jauh dari kata sempurna. Mereka sibuk mengejar kesempurnaan dalam pandangan orang di luar sana tentang keluarga mereka hingga lupa membentuk keluarga yang sesungguhnya, membuat Wifo muak saja.
Wifo mengunci kamarnya. Tanpa buang-buang waktu, Wifo langsung menghubungi Ocean. Berkali-kali, tapi tak satu panggilan pun dijawab.
Apa maksudnya? Jelas-jelas Ocean baru mengirimi Wifo pesan. Tidak mungkin dia langsung menghilang. Ocean pasti sengaja!
Wifo pun mulai mengetik pesan dan tak lama kemudian, Ocean membalas. Rupanya Ocean hanya tak mau bicara lewat telepon.
Dan balasan Ocean selanjutnya pun sukses membuat emosi Wifo menjadi. Yang benar saja! Apa kesalahan Wifo sampai harus intropeksi diri? Ocean yang harusnya intropeksi diri!
Lagipula... apa-apaan? Dua minggu lebih tidak bertemu Ocean saja rasanya sudah seperti di neraka dan kini Ocean mau memperpanjang waktu mereka tak bertemu? Lupakan dulu soal Wifo bilang putus. Seharusnya Ocean menemuinya untuk menjelaskan segalanya, kan?
Ocean tak membalas dan itu semakin membuat darah Wifo mendidih. Wifo menghujamkan puluhan pesan dengan cepat, tapi Ocean tak menanggapi lagi. Online pun dia tidak lagi.
Ayolah! Wifo bilang putus karena dia merasa punya hak mengambil keputusan. Ocean yang bersalah, bukan Wifo. Tapi, bukannya berusaha memperbaiki kesalahan, Ocean justru mengambil keputusan sepihak seperti break?
Sial, break bahkan lebih menyiksa ketimbang putus. Break itu seperti tidak ada kepastian. Digantung. Begitu, kan?
Dan ini bukan soal break saja, tapi lebih kepada cara Ocean menanggulangi masalah ini. Wifo tidak terima gadis itu yang mengambil keputusan. Keputusan akhir dari masalah mereka ini harus datang dari Wifo. Itu untuk kehormatan dan harga diri Wifo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilty Pleasure
Romantizm(18+) Wifo Álvarez adalah segala yang Ocean Vásquez impikan dalam hidupnya. Pesona yang tak bisa ditolak. Racun yang menjerat bagai magnet. Bahaya tanpa tanda peringatan di dalam lingkaran setan. Ocean menginginkan cinta Wifo. Sayangnya, bukan cin...