35. Friction

3.2K 312 720
                                        

I think I'm drowning
I wanna break this spell that you've created
You're something beautiful
I wanna play the game
You will be the death of me
I wanted freedom
I tried to give you up, but I'm addicted
Now that you know I'm trapped sense of elation
You'd never dream of breaking this fixation
You will suck the life out of me
Our time is running out
How did it come to this?
🎶Time Is Running Out🎶
                                       
—————————————————————

Komen biar fast update, k?

-🖤🖤🖤-

Sudah cukup lama sepasang mata itu memandang tajam ke arah dua orang yang tengah berbicara di lounge suatu apartment mewah kawasan elite, mengawasi mereka dengan hati-hati dalam diamnya. Dia menunggu. Untuk saat yang tepat dan saat itu tiba ketika kedua orang itu sama-sama bangkit, lalu saling bersalaman sebelum si pria berjalan menuju toilet.

Wifo menyeringai kecil, lalu bangkit dari sofa di pojok lounge dan berjalan tenang menuju tempat yang sama dengan tempat yang dituju si pria. Sesampainya di toilet, Wifo menunggu di depan wastafel, membuat perhitungan di kepalanya.

Wifo ingin memperkirakan waktu yang tepat agar tak terlalu lama berada di toilet dan menimbulkan kecurigaan bagi orang lain. Ketika Wifo mendengar suara flush dari balik salah satu bilik, barulah Wifo menyalakan wastafel dan mencuci tangan. Matanya mengawasi lewat kaca hingga pintu di belakangnya terbuka.

Pria berusia sekitar 50 tahunan keluar dan berjalan ke wastafel tepat di samping Wifo. Tingginya hanya sejajar lengan Wifo, tapi jas rapi yang dikenakannya membuatnya terlihat berwibawa.

Wifo memandanginya lewat kaca, lagi-lagi memperkirakan sebelum akhirnya menoleh pada si pria. Wifo mematikan keran air. "Pak Andri, bukan, ya?" tanya Wifo.

Pria itu menoleh, mengernyit. "Benar."

Wifo menampilkan senyum yang terkesan bersahabat. "Ah, pantesan saya ngerasa familier."

Andri mematikan keran air, lalu membersihkan tangannya dengan tissue WC sambil bertanya, "Maaf, apa Anda kenal saya?"

"Saya ngikutin kasus Bapak dari awal," kata Wifo sopan.

Andri terperangah.

"Dan saya turut bersimpati buat Bapak sekeluarga," kata Wifo sambil menampilkan senyuman penuh simpati.

Wifo bisa menilai Andri tengah berusaha menutupi raut kesedihan di wajahnya. Untuk itu, Wifo menambahkan lagi, "Saya juga berharap semoga Bapak dan keluarga bisa segera mendapatkan keadilan."

Andri menatap Wifo terpana, seolah tak menyangka anak muda seusia Wifo bisa mengikuti kasusnya dan memahami apa yang dia alami.

"Terima kasih banyak. Saya juga sangat berharap pengadilan bisa secepatnya mengabulkan permohonan saya dan menjatuhkan putusan yang adil. Saya sungguh-sungguh berjuang untuk putri saya," kata Andri pelan.

"I see. Semua orangtua yang baik pasti akan melakukan seperti apa yang Bapak lakukan."

"Terima kasih. Saya senang sekali bertemu orang yang bisa memahami posisi saya," kata Andri sungguh-sungguh. "Kebanyakan orang di luar sana malah menganggap saya berlebihan, bahkan terlalu berambisi. Mereka meminta saya berhenti. Tapi, kamu memahami bahwa saya hanya berjuang untuk putri saya."

"Tentu aja," kata Wifo. "Dan udah seharusnya Bapak dapat keadilan. Saya yakin putri Bapak juga mau Bapak perjuangkan haknya dalam kasus ini," kata Wifo sebelum kemudian menambahkan, "—walaupun semakin ke sini kasusnya semakin sulit."

Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang