DYTTMS

4.5K 566 41
                                    







Hari yang di tunggu tunggu pun tiba. Kim Taehyung yang awalnya ingin pergi lebih cepat, namun sayangnya di tengah perjalanan ia mengalami sedikit kendala.

Taehyung mengerutkan keningnya kala mengingat adegan ini, di dalam kehidupan lalunya, ia juga pergi ke acara pesta keluarga Jeon, hanya saja ia sama sekali tidak mengalami kesulitan seperti di kehidupan ini.

Ia bahkan hanya cenderung sebagai penonton yang tak sengaja melintas di antara mereka.

Tapi ketika mengingat lagi adegan kurang dalam setengah jam yang lalu, dimana ia dengan tidak sengaja hampir menyerempet seseorang pengguna jalan........

Apakah ini sudah mulai menunjukkan bahwa perubahan yang akan ia lakukan akan berfungsi..?

Taehyung belum ingin mengambil kesimpulan awal, alur bisa saja berubah dari waktu ke waktu kapan pun ia mau.....

Dan untungnya sosok yang hampir ia lukai itu masih berkepala dingin dengan menyelesaikan hal ini secara damai.

Tak ada banyak waktu lagi.

Taehyung lagi lagi melirik ke arah jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul kurang 10 menit menuju 8 malam. Dan adegan itu......

Keningnya berkerut dalam, menggali ingatan tidaklah semudah menggali ubi di halaman.

Taehyung menyerah, ia tidak dapat mengingat dengan jelas pukul berapa itu terjadi. Yang jelas, itu sebelum pukul setengah sembilan.

Berarti ini sudah sangat mepet!

Memacu pegal gas, lokasi masih memakan waktu. Ini sudah malam, tapi jalanan kota Seoul benar bukan main macetnya.







*







Halaman kediaman besar Jeon sudah sangat ramai, para Security bergilir mengiring mobil mobil mewah para tamu.

Ketika Taehyung sampai, lokasi parkir sudah sangat sempit tapi untung nya para Security itu dengan terampil menempatkan nya di tempat yang cukup luas untuk buka pintu.

Dahinya sedikit berkeringat, di seka dengan tisu tidak dapat mengubah apapun selain sedikit rasa belas kasih.

Taehyung tak ingin berharap lebih, tapi Sejujurnya di dalam hatinya ia masih ada harapan bahwa ia dapat mengubah sedikit takdir hidupnya yang menyedihkan itu.

Kulit wajahnya yang dulu sangatlah tipis, kini sebisa mungkin ia tebalkan dengan tujuan untuk mampu memeluk paha emasnya nanti.

Apapun yang terjadi setelah ini, Taehyung akan menanggung semua resikonya.

" Tuan, undangan anda? "

Taehyung terkejut, tapi untungnya ia cepat sadar dan segera menarik lembaran kertas undangan dari balik saku jas putihnya itu.

Setelah di periksa cermat dan di ketik dalam layar monitor otomatis, secara bertahap seorang pelayan wanita segera membawanya untuk masuk ikut bergabung bersama mereka.

Taehyung sekali lagi terpana. Keluarga Jeon bukan main kayanya. Mereka sungguh sangat berkelas dalam segala hal.

Di tengah tengah sana, suara dari podium terdengar, dari kejauhan mungkin tidak bisa melihat sosok yang tengah berbicara itu secara jelas, tapi untungnya pihak berwenang bahkan telah memasang layar besar untuk membuka cahaya gambar lebih jelas.

Taehyung tertegun di tengah tengah sana, melihat lurus pada lampu kristal gantung yang tak jauh berada di atas nama begitu memukau namun sangat mematikan.

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang