DYTTMS

4.4K 559 54
                                    









Seluruh kantor Jeon sedang bersorak gembira karena mereka akhirnya kembali mendapatkan tender dari sebuah proyek besar yang mana ini semua berkat Kim Taehyung.

Selama jalannya rapat, Kim Taehyung telah banyak menyumbangkan idenya bahkan mengalahkan pesaing yang lain. Dengan ide ide cemerlang by inilah yang membuat sang investor lebih tertarik pada mereka.

Saat ini, Kim Taehyung tengah bersantai di dalam ruangan bersama Jeon Jungkook. Mereka berdua masih saja saling bersenda gurau pasal berapa berbakatnya Taehyung dalam bidang ini, bahkan untuk ukuran pekerja sekretaris di sebuah perusahaan besar kurang dalam satu bulan.

Sebelumnya Taehyung memang memegang sebuah perusahaan nya sendiri, tapi dia lebih cenderung memerintahkan kepada bawahan daripada harus turun tangan secara langsung, di tambah perusahaannya bukanlah bagian dari golongan perusahaan besar dan seterkenal Jeon Jungkook.

Tok Tok Tok

" Ah itu dia! Masuk! "

Kim Taehyung menatap bingung pada Jungkook, apalagi kala melihat salah seorang bawahan mereka masuk bersama sebuah bingkisan kue?

Wanita itu hanya meletakkannya di atas meja santai lalu tersenyum sopan dan berlalu pergi.

" Kue? "

Jeon Jungkook mengangguk, dia tersenyum lalu memberi kode pada Taehyung untuk membukanya.

Taehyung menurut saja, membukanya dengan hati hati lalu melirik ke arah Jungkook lagi.

" Kamu memesan kue? Kenapa tidak memberitahu ku? Aku bisa memesankan nya untukmu."

" Tidak masalah. Lagipula aku juga sengaja, sedikit memberi apresiasi atas keberhasilan mu tadi."

Kim Taehyung tercengang.
" Apresiasi? "

" Ya. Bukankah kamu sudah memenangkan tender besar untuk kita? "

Taehyung menggeleng tak percaya,
" Ya, tapi aku melakukannya atas dasar pikiran ku saja, kamu tidak harus membuat hal semacam ini untukku."

" Cukup. Sekarang izinkan aku menyuapi mu."

Kim Taehyung berkedip melihat tindakan Jungkook yang terbilang sangat tiba tiba ini.

Jeon Jungkook sendiri masih setia memegang sebuah sendok kecil berisi potongan kue stroberi kesukaan Taehyung itu sendiri.

Taehyung tidak tahu harus bertindak seperti apa, tidak mau menunggu Jungkook lebih lama, dia dengan ragu membuka mulutnya, menerima suapan kue dari tangan Jungkook.

Taehyung tersenyum malu malu, mereka berdua lanjut berbincang kecil sambil memakan sisa kue tadi, sampai mata kelam Jungkook berkedip kala melihat siluet bayangan berdiri di depan pintu ruangannya.

Jungkook diam diam menyeringai, dia melirik Taehyung yang masih asik menyemut krim strawberry di sendok nya itu.

" Taehyung."

" Ya-

Kim Taehyung terpaku di tempat, tidak dapat bergerak sekalipun dia ingin, bahkan untuk sekedar berkedip saja dia tidak bisa.

Dia benar benar tidak bisa membayangkan apa yang tengah terjadi di antara mereka, yang pasti dia hanya bisa menemukan wajah Jungkook yang terlihat semakin membesar di matanya, sampai sebuah kecupan basah di sudut bibirnya pun terjadi.

Sedikit jilatan dari lidah panas ikut terjadi, membuat Kim Taehyung tambah tak berani untuk sekedar bernafas.

Tidak tahu seberapa lama adegan ambigu itu terjadi, tapi secara bertahap Jeon Jungkook mulai memundurkan wajahnya walaupun masih di jarak yang sangat dekat, mungkin kurang dari 10cm, mereka saling menatap satu sama lain, tapi bila di lihat dari sudut pandang lain maka itu akan terlihat layaknya mereka masih berciuman, hanya berganti posisi saja......

" J-Jungkook-ah.......... "

" Ada krim di sudut bibir mu."







.







BRAK!!!!

Jeon Changha membanting tangannya ke atas meja kerjanya. Semua berkas yang telah dia susun sejak awal kini tampak tak lagi berguna, terlihat dari mereka yang tersebar di lantai bahkan laptopnya sendiri juga sudah patah menjadi dua.....

" Sial! JEON JUNGKOOK SIALAN!! MATI KAU KEPARAT CACAT!!! "

Changha terduduk di sudut mejanya, merekat surainya layaknya orang gila penuh frustasi.

" Tidak..... Itu tidak mungkin! Mereka pasti tidak memiliki hubungan!! Ya! Ya! Taehyung masih mencintaiku, dia pasti tidak mungkin memiliki hubungan dengan Jungkook! "




.





" Lisa?? Mau kemana kau? "

Seo Hyun jin menatap putrinya dengan bingung, pasalnya Lisa saat ini tengah sibuk mengepak barang nya kedalam koper.

" Ibu? Aku akan pergi."

" Pergi? Pergi kemana!? "

Hyun jin memegang bahu putrinya, mengguncang nya pelan.

Lisa menatap ibunya miris dan tersenyum acuh.

" Ibu, apa kau lupa semua aset Kim termasuk rumah ini sudah dijual oleh Taehyung? Kita hanya menumpang tak berguna disini, besok atau besoknya lagi kita mungkin saja akan segera di usir oleh pemilik barunya."

" Itu tidak akan terjadi! "

Lisa menghela nafas, menangkup wajah ibunya dan berkata lembut.
" Apanya yang tidak mungkin ibu? Taehyung sudah menjualnya dan dia juga sudah pergi, kita juga harus. Ibu tidak perlu khawatir, bukankah kita masih memiliki Changha? Dia pasti mau membantu kita, sekalipun tidak, Ayah pasti juga akan mencari cara, mereka sama sama berada di Seoul."

Seo Hyun jin terduduk lemas di kasur besar itu, menatap penjuru ruangan itu dengan tidak rela. Tapi setelah di pikir ulang mengenai ucapan Lisa barusan itu ada benarnya juga.

Mereka masih mempunyai Changha, sekalipun dia bukan pewaris utama tapi dia masih garis keturunan Jeon, dan dia pasti memiliki bagiannya sendiri, setidaknya mereka tidak akan tidur di jalanan.

Dia tidak bisa berharap banyak pada suaminya yang bodoh dan sok alim itu, jadi satu satunya harapan adalah Changha sendiri. Putrinya, Lisa adalah kekasihnya, mereka akan segera bertunangan dan berakhir pernikahan, bukankah mereka juga harus menyerahkan hadiah?

Di dalam hati Hyun jin tertawa puas, menatap putrinya dengan senyum cerah walaupun itu jelas agak di paksakan.

" Baiklah, ayo kita pergi! Kita temui Changha, dia pasti punya solusi! "

DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang