DYTTMS

3.3K 447 23
                                    

















Paginya, Taehyung sudah lebih dulu siap, dan tengah menunggu Jungkook yang sedang berganti pakaian. Dia menatap jam, ini masih pagi, tapi kali ini dia menyadari bahwa Jungkook terlambat bangun dari jam biasanya. Taehyung pun tanpa sadar merasa bersalah, dia telah di angkat menjadi sekretaris nya, tapi semenjak identitas nya di ketahui, dia semakin tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan untuk sekedar membantu nya di perusahaan pun juga tidak. Ini sama saja seperti dia tidak lagi bekerja, di pecat, tapi JungKook tidak mengatakannya secara langsung, bahkan Samuel sudah kembali ke perusahaan seperti awal semula.

JungKook keluar, dia sudah rapi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mengambil tisu menyeka kedua tangannya, menatap Taehyung yang masih berdiam diri tak jauh darinya.

" Kenapa masih disini? Bukankah seharusnya kau pergi sarapan? "

" Ah, apa kau tidak sarapan? Aku menunggumu."

Tisu dibuang ke tempat sampah, menekan tombol di sisi kursi roda elektromagnetik nya menuju pintu di ikuti oleh Taehyung di belakang.

" Aku akan sarapan di kantor saja, ada rapat penting lagi ini, jadi tidak akan sempat sarapan di rumah."

Mereka memasuki lift, di belakang nya Taehyung menunjukkan kepalanya dengan raut agak sedih.

" Maaf tak bisa membantu mu...."

" Tidak masalah, yang harus kau lakukan hanyalah jaga dirimu baik baik begitupun bayinya."

Hati Taehyung agak tercubit kecil, dia merasa ada yang tidak beres dengan JungKook tapi tidak berani pula untuk bertanya. Jadi dia hanya mencoba menebak alasan kenapa kelakuannya agak lain hari ini, apakah dia memang benar-benar terburu-buru, atau kelelahan......

" Kalau begitu aku akan menyuruh bibi untuk mempersiapkan bekal untuk mu."

JungKook tidak menolak, lagipula dia juga pemilih makanan, selain masakan restoran tersendiri atas pilihannya, masakan khas koki di rumah juga pilihan terbaik menurut nya.






...........






JungKook sudah pergi bersama para pengawalnya, tapi Taehyung masih dengan setia berdiri di teras rumah sampai pintu gerbang utama di tutup setelah mobil JungKook benar-benar keluar dari sana.

" Taehyung, apa yang kau lakukan pagi-pagi diluar sini? "

Taehyung tersentak dari lamunannya, menoleh dan melihat sosok Somin yang berdiri di sampingnya. Wanita itu mengenakan gaun bermotif bunga bunga kecil, terlihat anggun tapi Taehyung tidak akan tertipu olehnya, karena menurutnya ibu dan anak sama saja.

" Tidak ada, aku baru saja selesai mengantar kepergian Jungkook."

' Oh ', Somin membuka mulutnya agak cemooh, tapi dia dengan cepat merubah raut wajahnya, tersenyum lembut bahkan mencubit dagu Taehyung dengan genit.

" Seorang Ibu hamil tidak bisa terlalu lama berdiri diluar rumah yang dingin, terlebih lagi tengah hamil muda, sebaiknya kau segera masuk."

" Ya. "

Taehyung mengiyakan nya saja dan berbalik masuk ke dalam rumah, Somin yang masih berada di luar pintu berdiri dengan bersedekap dada, menatap arah kepergian Taehyung barusan dengan kebencian.







..............







Sore harinya, Taehyung tengah merekatkan tubuhnya dengan menikmati keindahan pemandangan di taman belakang, ada kolam ikan hias disana, meminta sedikit makanan dan menaburkan nya di sana. Ikan berlomba-lomba untuk mematuk makanan nya di permukaan air, seketika mood Taehyung cukup kembali dengan baik.

Menghela nafas pelan, makanan si tangannya sudah habis, berbalik hendak meminta lagi namun apa yang dia temukan malah membuatnya sedikit tidak nyaman.

" Taehyung....."

"..............."

" Tunggu Taehyung, tolong tunggu sebentar."

" Lepas! "

Changha melepaskannya tapi tidak dengan membiarkan Taehyung pergi dengan mudah, oleh karena itu dia dengan sengaja berdiri di antara pintu untuk menghalangi jalan.

" Minggir! "

" Tidak! Taehyung, tunggu sebentar, aku ingin bicara dengan mu."

Taehyung memalingkan muka terlampau malas untuk melihat wajah memelas Changha di depannya.

Changha sendiri yang melihat keacuhan di sikap Taehyung padanya sedikit merasa sedih. Menatap wajah cantik yang dulu pernah mengisi hatinya bahkan hingga saat ini meskipun dia tidak lagi menjadi miliknya.

" Taehyung, bagaimana kabarmu? "

Changha bertanya dengan nada suara pelan, sejak insiden dimana dia membawa Lisa ke pengakuan hari itu, di hari pesta Taehyung dan JungKook mengambil keputusan demikian, Changha tidak bisa berbuat banyak.

Dengan berat hati Changha memilih untuk tinggal diluar, bagaimanapun Lisa tengah hamil anaknya, dan wanita itu jelas membutuhkannya di saat saat ini, apalagi di tambah dia juga sedang memasuki dalam fase ngidam.

Changha tinggal bersama Lisa dan juga ibunya (Hyun jin) di apartemen pemberian Changha hari itu. Namun demikian, sesekali dia akan kembali ke rumah Jeon untuk melakukan suatu setelah pulang kerja seperti saat ini, dia kembali ke rumah itu karena dia harus mengambil beberapa lembar baju miliknya dan juga lainnya yang dia rasakan cukup di perlukan nantinya.

Taehyung hanya diam, tidak menjawab ataupun menatapnya.

" Taehyung....."

" Apa tak ada yang ingin kau perlukan lagi? Kalau begitu biarkan aku pergi."

" Tidak! Taehyung, tunggu sebentar, sebentar lagi? Aku.... A-aku sungguh ingin melihat dirimu lebih lama lagi... Karena.... Karena aku sungguh sangat merindukanmu....."

Taehyung berdecih, tersenyum sinis tapi tidak menanggapinya dengan serius.

" Taehyung... Aku masih mencintaimu benar benar mencintaimu! "

" Kau tidak mencintaiku."

" Aku mencintaimu! Taehyung, bisakah, bisakah kita kembali seperti dulu? Aku sungguh masih mencintaimu...."

Sekarang Taehyung benar-benar menatapnya dengan wajah malas.
" Kau tidak mencintaiku, karena jika kau benar-benar mencintaiku, kau pasti tidak akan pernah menyakitiku seperti itu."

Changha menggeleng, dia ingin menggapai tangan Taehyung, tapi Taehyung mengelak dengan cepat.
" Jangan sentuh aku! "

" Taehyung.... Taehyung aku mohon... Aku bahkan bersedia menanggung semuanya untukmu! Tidak masalah jika kau ingin mempertahankan anak itu, aku bisa menganggap nya seperti anakku juga, atau kau-

" Tidak butuh, untuk apa kau harus mengakui anakku sedangkan ayah anakku saja ada untukku? Selain itu, kau tidak boleh egois, tidak terpikirkan kah kau bagaikan hidup Lisa dan anakmu itu? "

Taehyung tidak ingin lebih lama lagi berada di sana, tidak peduli Changha mencoba memohon mohon padanya, dia tetap pergi dari sana. Karena menurutnya itu semuanya hanya sia-sia baginya.

Changha tertunduk sedih, dia merasa begitu sangat menyesal, sekarang, bila dia memang di hadapkan dengan sebuah pilihan, dia merasa akan jatuh sepenuhnya pada Taehyung, sekalipun dia tengah mengandung bayi yang bukan miliknya, Changha bahkan bersedia menerimanya dengan baik! Tapi! Tapi Taehyung bahkan tidak mau menerimanya!!

Apa yang harus dia lakukan??




DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang