DYTTMS

2.8K 453 33
                                    






" Suami ku! Suamiku! Tolong aku! Aku tidak bersalah! "

Lee Jihoon berdiri di tempat, mengusap wajahnya kasar, menatap langit-langit ruangan putih tersebut dengan tatapan kacau. Di bawahnya, Hyun jin masih setia memeluk kakinya, memohon pertolongan tapi tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Jihoon sejak awal kedatangannya di kantor polisi tersebut.

Hyun jin sudah bercucuran air mata, penampilan nya pun juga tak kalah kacau, beberapa kali dia tersedak karena tangisannya sendiri yang benar benar mengganggu pendengaran orang lain.

Jihoon menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya perlahan sebelum menatap wanita di kakinya, wanita yang selama ini masih di sematkan dalam status istrinya, tapi tidak di sangka olehnya akan melakukan hal keji seperti ini suatu harinya.

Selama ini yang dia tahu adalah kebaikan dan ketulusan Hyun jin padanya maupun keluarga mereka, siapa yang tahu apa isi hatinya?

Jihoon mengakui bahwasanya dia juga bukanlah tipe suami idaman, suami yang berbakti dan patut di beri contoh kepada anak cucu selanjutnya. Dia terlalu gila kerja, karena menurutnya selama ini, dengan semua uang yang dia hasilkan akan mampu membuat anak dan istrinya bahagia. Jadi dia berpikir, tidak perlu menghambur hamburkan waktu, tetap fokus pada bekerja.

Untuk skill pekerjaan, Jihoon telah di akui dan dia bahkan di beri kepercayaan langsung oleh JungKook untuk memegang salah satu anak perusahaannya, dan terakhir kali kemarin dia di beri pula kepercayaan lebih untuk memimpin sebuah rapat besar antar perusahaan besar di Eropa bersamanya.

Tapi di balik itu semua, secara perlahan, satu persatu rahasia kelam selama ini terkuak ke permukaan. Tidak hanya bagaimana dan mengapa Hyun jin dulu mau menikah dengannya, tapi juga kebusukan demi kebusukan wanita itu bersama putrinya selama ini bekerja di belakangnya.

Jihoon tidak pernah membayangkan hal seperti itu pernah ada dan bahkan harus di alami oleh keluarga serta dirinya sendiri, karena menurutnya, semua hal tersebut hanya terjadi di drama sinetron televisi.....

Kini, setelah semuanya terungkap, akhirnya dia tahu, bahwa semuanya adalah salah... Kesalahannya karena tidak bisa menjaga dan membimbing keluarganya ke arah jalan yang benar.

Lisa merebut kekasih Taehyung bahkan membiarkan dirinya hamil hingga sekarang telah melahirkan bayinya, mengkhianati kebaikan Taehyung dan bahkan berniat merebut apapun yang Taehyung miliki....

Hyun jin, wanita itu..... Dia mungkin sudah sangat gila.

Bagaimana bisa dia dengan kejamnya mampu membelokkan kesadarannya dengan membunuh adik serta suami adiknya sendiri? Bahkan kini dia juga berniat membunuh keponakan nya sendiri pula!! Dan masih banyak kejahatan lainnya!!

Jihoon jatuh dan ikut terduduk di lantai dingin, menatap wanita di depannya dengan rumit.

" Katakan. Katakan yang sebenarnya, apakah kau pernah berfikir untuk mencintaiku? "

"..............."

" Katakan Hyun jin!! Apakah kau pernah mencintaiku!? Apakah kau pernah sadar bahwa perbuatan mu selama ini adalah dosa besar!!? "

Hyun jin tersedak, dia masih menangis dan menatap wajah Jihoon dengan buram, berbicara susah payah.

" A-aku tidak mencintaimu!! "

" A-aku membencimu!! "

" K-Kau! Membuat hidupku susah! "

" Andaikan! Andaikan Soohyun dulu menikah denganku-

Jihoon kini ikut menangis, ternyata hatinya salah, wanita itu memang tidak pernah mencintainya, karena nyatanya, dia hanyalah pelampiasan akan kepergian Soohyun yang memilih menikah dengan Yeji.

Jihoon tertawa miris, dia sekali lagi mengusap wajahnya dan berkata tenang.

" Aku tidak bisa menolong mu. Kejahatan mu tidak bisa tertolong lagi."

" A-apa!!? APA MAKSUDMU!! APA KAU INGIN BALAS DENDAM JUGA KEPADAKU!? KAU BALAS DENDAM!! KARENA AKU TIDAK MENCINTAIMU, KAU SENGAJA TIDAK INGIN MENOLONG KU, KAN!!? "

" Aku tidak balas dendam, tapi itulah kenyataannya. Kau yang berbuat, dan kau jugalah yang harus bertanggung jawab. Kau tidak hanya berencana membunuh Taehyung dan bayinya, tapi kau juga telah membunuh Soohyun dan Yeji."

Jihoon bangkit dan hendak pergi ketika Hyun jin kembali meraung, menahan kakinya dengan memeluknya erat.

" Tidak! Tidak! Jangan pergi! Tolong bebaskan aku!! Aku istrimu!! Jihoon, tolong aku!! "

Jihoon kalo ini bertindak kejam, dia telah memantapkan hatinya untuk tidak berbalik lagi, menyentak tangan itu dan terus berjalan maju. Tapi sebelum dia benar-benar pergi, Jihoon sempat membuang kata di akhir percakapan mereka hari ini.

" Kau bukan istriku, karena Seo Hyun jin yang ku kenal adalah wanita baik hati dan berbudi luhur. Besok aku akan mengirimkan surat perceraian kepadamu melalui pengacara ku."

........



Lee Jihoon keluar, dan pintu kembali di tutup rapat, tubuh Hyun jin di seret ke dalam sel tahanan, besok pagi adalah sidangnya.

Sedangkan diluar, Jihoon sempat melihat nyonya besar Jeon (Yeobin)tengah menyidang Nyonya kedua Jeon (Somin). Tapi Jihoon tidak ingin terlihat lebih jauh dengan keluarga Jeon, cukup dalam urusan bisnis saja, jangan lebih jauh lagi, dan untuk permasalahan Taehyung yang merupakan menantu mereka, itu adalah urusan Hyun jin itu sendiri.

Yeobin tahu Jihoon sempat melirik ke arah mereka tapi dia tidak peduli. Saat ini yang dia pedulikan hanyalah mengurus wanita di depannya ini.

Raut wajah Somin sangatlah buruk, selain jejak air mata yang mengering hingga menghancurkan riasan wajahnya, dia juga memiliki aura tidak menyenangkan ketika harus di hadapkan dengan Yeobin.

Tak jauh berbeda dengan Somin, hanya saja Yeobin saat ini di penuhi dengan aura permusuhan, jelas dia sedang menahan gejolak amarah di hatinya saat ini, jika saja itu bukan kantor polisi, entah apa yang akan dia lakukan dengan wanita itu saat ini.

Punggung Somin secara refleks memegang ketika jemari jemari Yeobin ikut bermain di atas meja, jarak mereka hanya di pisahkan dua meter dari meja panjang tersebut. Tak ada senyuman di wajahnya selain kemarahan.

" Kau memasuki pintu rumah Jeon, atas izinku, ku berikan fasilitas bahkan ku bebaskan kau untuk bertindak apa yang kau inginkan. Aku selama ini diam, dan terus diam dengan segala sesuatu yang kau lakukan meskipun aku tidak menyukainya sama sekali. Bahkan disaat kau ingin mencelakai putraku, apakah aku ada menuntut mu? Kau pikir aku tidak tahu siapa dalang di balik setiap kecelakaan putraku? "

Somin menggertakkan giginya menahan rasa geram sekaligus kedinginan di punggungnya itu, menatap Yeobin dengan mantap, mencoba untuk tidak gentar sedikitpun, itu itu jelaslah sulit.

" Lalu kau ingin apa? Kau ingin aku mengakui segala kejahatan ku di sidang nanti? Kau ingin aku membuka kasus dan mengakui mengenai kecelakaan putramu itu? Kau pikir, kau begitu berkuasa hingga bisa menekan ku? Yeobin, apa menurutmu hanya kau saja disini yang menahan diri? Kau pikir aku tidak? Kau lah disini yang merebut kekasih ku! Seharusnya akulah yang menjadi Nyonya besar di keluarga Jeon! Bukan kau!! "

Mata Yeobin menyipit tajam, " Aku tidak merebut siapapun, tapi mereka lah yang datang kepadaku. Dan sadar dirilah, kau itu tidak memiliki hal istimewa di tubuh mu selain kau berhasil membawa darah Jeon di perutmu. Jadi, aku tidak bersalah, karena mereka tahu siapa yang layak dan siapa yang pantas dibuang."

" Jeon Yeobin!! "

" Kau hanya parasit, benalu di keluarga Jeon-ku, Jeon Somin! "


DYTTMS
TBC


𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang