DYTTMS

4.6K 621 74
                                    











Malam itu bintang bintang bertaburan di langit bersama sang rembulan yang menyinari gelapnya malam. Angin berhembus dengan santai, menggelitik setiap kulit hingga ke sudut hati ketika merasakannya.

Pukul 9:21pm, adalah waktu yang bisa di katakan cukup malam untuk sekedar terjaga dan menikmati angin lalu.

Di atas sebuah bangunan megah berlantai tiga, terlihat siluet bayangan seseorang yang berdiri tegap di tepian balkon, menatap lurus ke depan, membiarkan rambutnya yang berantakan karena di terpa angin.

Kim, atau sekarang mari kita panggil Jeon Taehyung.......

Tak ada ekspresi di wajahnya selain tatapan datar menghadap taman kelam temaram di terangi oleh beberapa cahaya sorot lampu sudut lain.

Hahhhh

Helaan nafas terdengar tipis, tapi itu benar benar sebuah suara helaan nafas dari Taehyung.

Secara bertahap dia mulai memiringkan kepalanya dan menatap cincin nya karena terpantul dari sinar lampu. Mengusapnya pelan dengan sorot mata lain.

Tak terasa usia pernikahannya telah melebihi satu bulan, dan usia dari kelahiran kembalinya pun juga telah mendekati satu setengah bulan, itu artinya hanya tersisa kurang dari dua Minggu baginya untuk mengubah segalanya.

Dan di saat itu tiba, akankah kisah lama akan terulang kembali??

Haruskah jalan takdirnya kembali berakhir dengan kematian yang tiada penyelesaian??

Taehyung tidak ingin!!!

Kepalanya semakin jatuh tertunduk hampir menyatukan dagu dan dada, tapi sekelebat bayangan muncul di benaknya.

Bukankah dia memiliki Jungkook disisinya?? Mereka bahkan sudah menikah!!

Walaupun pernikahan mereka di awali dengan sebuah kesepakatan kontrak tapi bukan berarti pria itu akan mengabaikan mitra hukumnya,kan?

Karena Taehyung yakin Jungkook bukanlah tipe pria bejat seperti Changha......

Menurut kesepakatan awal kontrak mereka, hubungan ini hanya akan di uji untuk tiga bulan pertama, jika membaik maka mereka akan lanjut ke tahap selanjutnya.

Itu berarti, dia masih punya waktu kan!?

"............. Taehyung?? "

Dalam kelamnya ruangan, sosok lain muncul di sudut lain, lambat lain maju mendekatinya.

Taehyung tersentak, buru buru berbalik dan melihat sosok Jungkook yang masih duduk di kursi roda nya.

Pria itu masih mengenakan setelan kantor lengkap, bahkan dasi di leher jenjangnya tidak tampak goyah sedikitpun, tipe pria teguh pendirian.

Meskipun dia duduk di kursi roda, tapi aura ketampanan dan kewibawaan nya masih sangat terpancar jelas di setiap pasang mata.

Melihat keterdiaman Taehyung di sudut sana, membuat Jungkook sedikit mengerutkan keningnya tidak sabar.

Dia pun memutar kursi roda nya menuju tepian ranjang, hendak melepaskan mantap jasnya.

" Apa yang kau lakukan disana? Tutup pintunya, ini sudah larut, angin malam tidak baik untuk tubuhmu."

Mendengar ini sudut mulut Taehyung berkedut menahan senyum, kilatan lain muncul di balik lensa matanya yang dalam. Dengan patuh menekan remote control yang selalu digunakan untuk membuka dan menutup pintu kaca balkon tiga lapis tersebut.

Setelahnya dia ikut mendekat dan membantu Jungkook melepaskan pakaian kantor nya dan menaruhnya di keranjang cucian.

" Aku hanya ingin melihat bulan sebentar-

" Pembohong. Kulitmu mengatakan lain padaku."

- Ah!? "

Taehyung tersentak ketika tangannya di genggam oleh tangan lain yang jauh lebih hangat darinya. Dia menunduk atas rasa bersalah.

Jungkook menarik Taehyung untuk duduk di tepian kasur berdampingan dengannya, menatapnya dalam dalam.

" Apa yang tengah kau pikirkan? "

" Aku-

" Jangan coba coba berbohong, atau aku akan marah."

Taehyung mengulum bibir nya dan menelan sedikit ludahnya ketika di tatap dalam oleh Jungkook sedemikian rupa.

" Aku hanya mencoba memikirkan masa depan."

"..............."

" Jungkook, apakah menurutmu kita akan terus bertahan seperti ini sampai selanjutnya? "

" Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? "

" Kita berdua tahu, pernikahan ini hanya didasari oleh sebuah kesepakatan kontrak atas permintaan konyol ku. Aku memintamu untuk melindungi ku bahkan dengan ikatan pernikahan, setelah tiga bulan berhasil, kau bahkan berjanji akan memberiku beberapa hadiah. Tapi di balik itu kau hanya memintaku untuk menurut dan menjaga namamu, bukankah itu sangat tidak adil bagimu? "

".............."

" Aku merasa tidak enak hati padamu, aku merasa hanya akan menjadi benang parasit di hidupmu, bahkan-

" Apa kau pernah mendengar aku mengeluh tentang mu? "

"................"

" Apa aku pernah meminta banyak hal peraturan agar kau patuh padaku? "

"..............."

Taehyung tetap diam, Jungkook menatapnya gemas, antara ingin marah atau malah mencubitnya.

Menggenggam tangannya lebih erat dan berkata dalam, " Aku melakukan ini semua murni atas keinginan ku sendiri, bukan terpaksa ataupun lainnya. Mengenai kesepakatan kontrak itu, bagiku itu hanyalah kertas omong kosong belaka bagiku.
Taehyung, mungkin kau belum tahu, tapi kali ini aku akan mengatakan satu hal mengenai prinsip ku padamu. Apapun yang telah ku akui untuk menjadi milikku, maka itu milikku. Jangan harap seinchi pun orang lain dapat menyentuhnya.........
........kau tahu apa artinya itu? "

Taehyung tetap diam.

" Artinya, aku tidak pernah main main dalam hal apapun dan sekecil apapun itu. Termasuk dalam hal pernikahan. Mati maka mati, bertahan berarti pertahankan! Ibu ku pernah berkata, tidak ada yang tahu seberapa lama umur kita bertahan, maka jangan sia siakan itu semua.
........ Bahkan nenekku juga berkata, hidup sekali mata pernikahan pun sekali....... Sekalipun ayahku memiliki tiga istri, tapi bukan berarti aku sama dengannya. Andaikan kita berpisah suatu hari nanti, itu berarti aku tidak akan menikah dengannya lainnya kecuali kau mau kembali bersamaku."

" Kenapa kau tidak ingin menikah lagi dengan lainnya? Bukankah masih banyak diluar sana yang lebih baik dariku? "
Setelah keterdiaman beberapa saatnya Taehyung kembali mau bertanya.

" Untuk itu kau tidak perlu tahu alasannya, satu hal yang kau harus ingat, jangan samakan aku dengan lainnya. "

Taehyung menunduk, menekan setiap kalimat yang Jungkook katakan ke dalam hati dan otaknya, dia akan mengingatnya selama dia mampu.

" Jungkook......"

" Ada yang ingin kau ragukan lagi? "

Taehyung menggelengkan kepalanya tapi mulai berani untuk menata kembali mata kelam Jungkook.

" Jika benar begitu apa yang kau katakan, maka aku juga akan melakukan hal yang sama padamu."

".............."

" Kau berkata akan memperlakukan ku sebagai layaknya pendamping hidupmu, menjalankan tugas sebagai kepala keluarga, maka aku juga akan begitu, aku akan melakukan tanggung jawab ku sebagai pendamping hidup mu."

"..............."

" Sentuh aku, berikan aku bayimu."

" Taehyung..........."

" Aku mohon, setidaknya tugasku sebagai istrimu telah ku berikan, dan bayi itu, anggap saja hadiah atas aku telah melayaniku selama ini."

Andaipun takdir tak bisa di rubah, namun dengan bayi itu, dia akan menemaniku di surga............

DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang