DYTTMS

4.2K 602 50
                                    











Seharian ini Taehyung hanya berbaring malas di kamarnya. Tak banyak yang bisa dia lakukan selain pergi mandi ataupun mencari remot AC yang hilang entah kemana.

Tahu tahunya itu terselip di bawah selimutnya sendiri.

Selebihnya, itu semua di lakukan oleh para pelayannya termasuk Felix.

Sebenarnya Taehyung malu, apalagi Felix dengan sengaja memperlihatkan jejak pribadi di kain sprei putihnya, lalu menampilkan senyum yang penuh cemooh......

Saat ini Taehyung sedang berbaring sedikit bersandar di kaki ranjang, duduk beralaskan karpet bulu menghadap TV yang tengah menampilkan film barat ber-genre pertualangan.

Mulutnya terus bergerak mengunyah cemilan ringan yang telah di sediakan Felix untuknya. Memakannya santai dan sesekali minum Coca-Cola.

Ting!

Jungkook:
Jangan menunggu ku, aku tidak akan pulang malam ini, tidurlah, besok aku kembali.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya dan sedikit termenung.

Tumben...

Taehyung: Baik.

Taehyung sedikit curiga, apakah pekerjaan kantor hari ini menumpuk karena dia tidak hadir membantunya?
Atau ada masalah lain?

Taehyung memutar kontak, lalu menghubungi Samuel, dia kaki tangan Jungkook juga kan?

" Samuel, apakah kau bersama Jungkook hari ini? "

" Ah ya tuan, tuan Jeon ada di belakang saya, kami dalam perjalanan kembali."

" Oh, apa kau tahu kenapa Jungkook tidak kembali ke mansion kami? "

" Maaf tuan, tapi setahu saya hari ini tuan Jeon memang tidak akan kembali ke mansion tapi ke rumah utama karena ada sedikit masalah yang berkaitan dengan tuan Changha...."

" Baik, beritahu aku bila terjadi sesuatu disana nanti."

" Baik, tuan."

Kim Taehyung menutup teleponnya dan berpikir lagi. Masalah ini berkaitan dengan Changha.........

Tapi sesaat kemudian dia mengangkat bahunya acuh dan kembali lagi melanjutkan acara makan cemilannya yang tertunda.

Masa bodo dengan urusan mereka, yang penting itu tidak mengusik dirinya.








.








Mobil rombongan Jungkook telah tiba di depan pintu gerbang rumah utama Jeon yang megah tersebut.

Para maid berbaris rapi untuk menyambutnya.

Tuan besar mereka jarang kembali, tapi setiap beliau kembali, itu pasti karena suatu hal, misalnya hari ini, mereka seisi rumah dibuat bingung dengan kedatangan tamu yang tak di undang.

Tapi karena aturan keluarga Jeon sangatlah ketat, jadi tamu tak diundang itu belum bisa melangkah masih ke dalam pintu dan terus berdiri di sisinya sambil menggerutu bak orang bodoh.

" Selamat datang tuan Jeon!! "

Jeon Jungkook terus menggerakkan kursi roda nya menuju pintu utama, disana sudah berdiri keluarga nya termasuk tamu yang tak asing lagi baginya itu.

Raut wajah Jungkook tetap tenang, tapi tidak menghilangkan nada jijik di kalimatnya.

" Apa yang kalian ributkan disini, tidak bisakah membersihkan kotoran debu sekecil itu? "

Lisa dan Ibunya yang baru pertama kali melihat sosok Jungkook di buat terpana olehnya. Sungguh wajah dan perkataan yang berbanding terbalik dari perkiraan.

Changha sudah bosan menjadi bahan tontonan, maka dari itu dia berani maju menghadapi Jungkook yang menatapnya tak kalah angkuh.

" Jungkook telah kembali, kenapa kita masih berdiri disini? Ayo masuk-

Sebelum Changha memutar tubuhnya Jungkook sudah lebih dulu menggerakkan tangannya memberi tanda agar dia tetap di posisi awal.

" Dalam aturan keluarga Jeon yang telah di wariskan secara turun temurun, tidak ada istilah masalah di selesaikan dengan membawa orang asing ke dalam pondasi."

" Jungkook-

" Jeon Changha, kau yang membawa masalah, selesai kan disini atau kau keluar." Jawab Jungkook tegas.

Changha diam diam meremat tangannya di kedua sisi, lalu menahan nafas dan berkata lembut.

" Jungkook, aku tahu ini mendadak dan membuatmu kesal, tapi aku benar-benar minta maaf. Jungkook, kita perlu bicara, sebagai saudaramu, bisakah aku meminta tolong? "

Jeon Jungkook menyipitkan matanya dan berkata acuh.

" Tanpa perlu kau berkata, aku sudah tahu maksud mu disini. Tapi jawaban ku tetap tidak. Ini adalah rumah utama keluarga Jeon, bukan hotel apalagi tempat penampungan orang hilang, harap gunakan otakmu."

Di sisi samping, Seo Hyun jin dan Lisa terperanjat, menatap Jungkook lebih dari kata tak percaya.

Hyun jin menggeser Lisa dan berdiri di samping Changha untuk berbicara dengan Jungkook.

" Tuan Jungkook, mungkin anda tidak mengenal kami, tapi disini untuk meminta sedikit bantuan, lagipula saudara tertua anda, Changha memiliki hubungan baik dengan putri saya Lisa. Mereka-

" Apakah aku meminta penjelasan konyol mu? "

Hyun jin tersentak kala ucapan nya di potong langsung oleh Jeon Jungkook dengan sinis.

Seo Hyun jin benar benar tidak menyangka pria cacat yang duduk di kursi roda itu begitu angkuh dan luar biasa sombong dari perkiraan nya.

" Jungkook, jaga tata Krama mu, dia lebih tua darimu dan Diah

" Aku tidak memintamu mengkritik tata Krama ku Jeon Changha."

Seluruh orang yang masih berkumpul di depan pintu itu terdiam. Bahkan Jeon Misun, sang nenek Jeon juga diam diam tersenyum dalam hati. Cucunya ini tidak pernah mengecewakan nya sejak dulu.

Jeon Mido dan Jeon Yeobin saling berdampingan bersama Heejin di belakang Misun. Sedangkan Somin, ibu Changha berdiri di balik pintu dengan aura marah.

Putranya di tindas oleh Jungkook di depan banyak pasang mata, sungguh merendahkan martabat harga dirinya. Dia sebagai ibu jelas tidak terima, tapi ketika mengingat posisinya saat ini, dia hanya bisa diam di belakang dan merencanakan pembalasan nantinya.

" Nyonya Lee Hyun jin atau Seo Hyun jin, aku berkata padamu, jangan kira aku tidak tahu siapa kau dan putrimu disini. Putrimu memiliki hubungan dengan Changha, maka mintalah bantuan padanya, bukan padaku. Dan ini adalah rumah utama kami, disini aku, Jeon Jungkook adalah kepala utama, bukan Changha, maka dia tidak berhak menerima ataupun mengatur segalanya. Dengan kata lain aku tidak menerima kalian disini."

" Jungkook!! "

Changha hendak meraih Jungkook tapi dua bodyguard berbadan besar sudah lebih dulu menahannya hingga rasanya hampir meremukkan tulang membuat Changha mengerang kesakitan.

Somin tidak bisa bersembunyi lagi ketika melihat putranya di aniaya, dia berlari dengan mata merah, mencoba mendorong dua pria yang menahannya walaupun sia sia. Lisa menjerit takut di pelukan ibunya, mereka berdua juga ikut mundur.

" Jungkook!! Hentikan!! Hentikan!! Suruh mereka melepaskan Changha!! Mereka menyakiti putraku!! "

Dengan satu jari, dua bodyguard itu segera melepaskan Changha dan sedikit mendorongnya hingga berlutut di depan Jungkook.

Sungguh pemandangan ironisnya.

" Jeon Changha, jangan macam-macam padaku atau kau mati di tangan ku. Statusmu hanyalah butiran pasir di sini, aku bisa menyapumu dengan sekali ayunan. Jangan berlagak kuat bila kau tidak tahu konsekuensinya."

Kursi roda Jungkook mundur sedikit lalu bergerak menuju keluarga nya dan berkata acuh.

" Urus masalah mu sendiri."


DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang