DYTTMS

2.4K 380 7
                                    




Untuk pertama kalinya Jungkook tidak bisa menepati janjinya kepada Taehyung untuk pergi sebentar dan kembali cepat menjemput nya, karena pada nyatanya tepat setelah dia menyelesaikan urusannya dengan Yakoto, di tengah perjalanan nya menuju bandara, mobilnya di hentikan secara paksa oleh sederetan polisi setempat.

JungKook membuka kaca mobilnya ketika mendapat ketukan di kaca dari luar, salah satu polisi menyodorkan kartu namanya dan berbicara menggunakan bahasa mereka dengan mudah di mengerti oleh JungKook.

* " Selamat Sore Tn. Jeon, kami dari pihak kepolisian Jepang telah mendapat perintah langsung dari atasan untuk menahan anda, harap kerjasama dengan baik."

JungKook mengangkat kelopak matanya, para pengawal dari dua sisi, depan dan belakang dengan cepat turun untuk menangani para polisi ini, tapi JungKook telah memberi kode untuk tidak bertindak lebih, karena dia memiliki rencana sendiri.

* " Tentu."

..................

Di sisi Taehyung yang telah menunggu tanpa kabar pasti hanya bisa menatap kosong pada pemandangan kota depan rumah sakit melalui kaca besar ruangan Mido.

Mido baru saja pamit untuk melihat lapisan dari salah rekannya, sedangkan Heejin sudah sejak tadi keluar tapi dengan cepat kembali lagi dengan langkah cepat namun dengan masih dalam raut wajah tenang.

" Kakak ipar."

" Heejin, apakah sudah dapat kabar dari JungKook? Apakah dia mengirimi mu pesan? "

" Kakak ipar, tenang, Kak JungKook baik-baik saja, dia hanya sedikit mengalami pertemuan tak terduga dengan klien lainnya, jadi kemungkinan untuk kembali akan terlambat. Kak JungKook berpesan untuk Kakak ipar kembali dengan ku. Jangan khawatir."

" Begitukah? Baiklah....."

Taehyung di bimbing oleh Heejin, tapi sebelumnya mereka menyempatkan diri untuk berpamitan terlebih dahulu dengan Mido yang juga ikut mengantar mereka sampai lobi kemudian masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, Taehyung lebih banyak diam, tapi dia sedikit melirik ke arah Heejin yang cukup sibuk membalas pesan di ponselnya.

" Heejin, Apakah kamu tahu kemana Jungkook pergi sebenarnya hari ini."

" Kakak ipar, aku tidak tahu dimana letak spesifik nya, dia hanya berkata menangani urusan bisnis."

" Benarkah? "

" Ya, lagipula untuk apa aku berbohong kepada kakak ipar? "

Taehyung menyipitkan matanya menatap lurus pada sandaran kursi di depannya, sang supir, adalah lelaki cukup berumur dan dia adalah supir pribadi milik Heejin, jelas berbeda dengan supir yang tadi membawanya kemari bersama JungKook.

" Tidak, hanya saja aku merasa seperti memiliki keterasingan tersendiri saat ini bila berhadapan dengannya."

Taehyung tidak tahu bahwa kini tangan Heejin yang sedang mengetik tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan harus berhenti tiga detik sebelum menghapusnya lalu mengetik ulang. Dia melirik raut wajah Taehyung dari sudut ekor matanya dan mendengus pelan.

" Kakak ipar, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan dan apa yang kamu pikirkan saat ini tentang kakak ku, tapi percayalah, kakak ku tetaplah kakak ku seperti sebelumnya, tidak ada yang berubah dengannya bahkan ketika saat ini semuanya telah berubah di sekitarnya."

Barulah saat itu Taehyung mengangkat kepalanya menatap Heejin dengan tanda tanya besar di kepalanya itu.

" Heejin, katakan yang sebenarnya kepadaku, apakah kejadian besar akhir akhir ini ada kaitannya dengan JungKook? "

Sekali lagi gerakan jemari Heejin berhenti untuk dua detik dan kembali bergerak dengan sedikit kaku.

" Kakak ipar, untuk ini aku tidak bisa menjawab pertanyaan mu meskipun aku tahu apa yang sebenarnya terjadi, lebih baik Kakak ipar berbicara langsung dengan Kakak ku."


............



Di posisi JungKook yang kini telah berada di kantor polisi setempat, duduk dengan tenang di tempatnya, tatapan matanya yang acuh tak acuh menambah geram orang orang yang hadir disana.

" Jeon Jungkook-!!! Kau pembunuh!! "

" Kau pembunuh!! Kau membunuh putriku!!! Oh, putriku yang malang! Ya Tuhan!! Dosa apa yang kami miliki sebelumnya untuk mendapatkan hal seperti ini darimu!!! "

Wanita itu, Bibi dari pihak adik Kakek nya (keluarga minor), ibu dari Jeon Somi, menangis, meraung bahkan mengangkat tangannya sepanjang waktu seperti ingin mencakar dan mencekik leher JungKook. Sedangkan suaminya disisinya terus mencoba menahan istrinya tapi wajah marah penuh kebencian itu tidak hilang untuk JungKook.

Sejauh ini, baru kedua orang inilah yang berani menuntutnya atas tindakan pembunuhan berencana yang terjadi pada Somi.

" Jeon JungKook!! Kamu!! Apa yang membuatmu gila untuk membunuh putri kami!? Dia adik sepupu mu!! Kita keluarga!! "

JungKook, yang masih tampak tenang tenang saja perlahan menghela nafas pelan dan berbicara dengan pelan.

" Sudah? Ada lagi umpatan yang ingin kalian lemparkan padaku? "

" Jeon JungKook!!! "

" Ck. Sungguh membuang-buang waktu. Kalian pikir, dengan hal seperti ini kalian bisa menuntut ku? Yakin aku yang telah membunuh putri kalian? "

Sepasang suami istri itu tercengang dengan apa yang baru saja JungKook pertanyakan, untuk sesaat mereka tidak bisa berkata-kata sampai akhirnya wanita itu meraung lebih keras dan bahkan bergerak ingin menggapainya jika saja dua penjaga keamanan disana tidak menahannya di tempat.

" Kamu!! Kamu iblis!! Aku tahu kamu yang membunuh putriku!! Aku tahu itu kamu!! Kau dan ibumu sama sama iblis! Dia membunuh Kakak sepupuku (Rong) dan sekarang kamu membunuh putriku!! Kalian pantas mati! Kalian harus mati!! "

Melihat istrinya di tahan seperti itu, tentu saja sang suami tidak terima, dia menyentak tangan mereka.

" Lepaskan istriku!! "

Kedua penjaga itu mundur selangkah tapi tetap tidak melepaskan tangan mereka dari wanita tersebut, mata mereka menyipit tajam.

" Sikap! Atau pergi dari sini!! "

Satu hal yang mereka ketahui adalah, bahwa hampir 90% kepolisian yang ada di Jepang adalah di bawah kendali Yakoto, Kakek Jeon Jungkook.

Maka dari itu, meskipun awalnya mereka pergi untuk menahan JungKook dan membawanya ke kantor polisi, tapi mereka tidak bisa melakukan hal lebih kecuali telah di beri wewenang dan perintah langsung dari Yakoto.

Bahkan untuk saat ini pun, Yakoto juga telah mengetahuinya dan dia bersama Yeobin hanya memantau hal tersebut dari balik layar......

JungKook mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik pelan. " Jika kalian ingin menjebakku, jebaklah dengan jaring yang lebih tebal dan cukup tajam dan yang jelas terampil, tidak seperti ini yang sangat ceroboh. Jika seperti ini, bukannya menangkap ikan tuna, kalian akan menangkap ikan hiu..... Mengerti? "



DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang