" J-Jungkook, Jovan-
" Sssttt, Kakek masih ingin bersamanya, lagipula ada Ibu yang akan menjaganya, tenang saja, sekarang aku ingin berdua bersama mu."
Setelah mereka menyepakati bahwa penambahan nama Yakoto di dalam nama Jovan di resmikan melalui pengacara mereka, JungKook segera membawa Taehyung ke salah satu kamar yang kata Ibu nya telah di persiapkan untuk mereka selama tinggal di sini.
Taehyung tidak tahu seberapa lama mereka akan berada di tempat Kakek JungKook ini, tapi melihat semuanya seperti telah di persiapkan jauh-jauh hari, jelas itu bukanlah waktu yang singkat seperti satu dua hari saja, mungkin saja itu lebih dari sepekan.
Setelah peresmian penambahan nama barusan, Yeobin berkata mereka akan mengadakan pesta besar-besaran lusa untuk penyambutan bayi di generasi mereka ini. Meskipun acara juga telah di lakukan di rumah tua Jeon, tapi Yakoto juga akan melakukannya disini. Ini rumahnya, dan Jovan adalah cicitnya, penerusnya selanjutnya.
Taehyung tadi sempat terbingung, entah ide gila apa yang membuat Yakoto maupun Yeobin dengan gamblang menyerahkan seluruh hartanya ke atas nama Jovan yang bahkan masih bayi kecil itu. Bayi kecil yang tidak tahu apa apa. Ada banyak berkas tadi yang di keluarkan oleh pengacara tersebut, bahkan Taehyung tidak bisa menghitung jumlah tanda tangan yang dia torehan termasuk cap jempol tangan Jovan.
Kini, setelah semuanya di anggap beres, JungKook dengan seenaknya membawanya kabur, membiarkan Jovan di jaga oleh Yakoto dan Yeobin.
Kamar yang mereka tempati saat ini agaknya cukup jauh dari ruang pertemuan barusan, itu mungkin berada tepat di jantung lokasi.
JungKook mendorong Taehyung masuk lebih dulu setelahnya dia menutup pintu cepat dan tak lupa untuk menguncinya. Taehyung melihatnya dan mau tak mau mengangkat sebelah alisnya heran. Dia yakin saat ini masih sangat terang diluar sana, apakah JungKook benar-benar tidak bisa menahannya?
" JungKook? "
Taehyung menyebut namanya pelan ketika sepasang tangan kokoh itu melilit pinggang nya dan mendekap tubuh itu dengan sedikit tenaga hingga Taehyung harus mengerang terkejut.JungKook sendiri menyembunyikan wajahnya di antara perpotongan leher Taehyung, menghirup aroma khas pria tersebut yang merupakan candi baginya. Matanya terpejam, tapi bibir itu tidak bisa di ajak kompromi, karena saat ini bibir itu dengan berani mulai mengecup sedikit demi sedikit kulit leher Taehyung hingga yang punya tubuh berjengit kaget, geli dan sedikit merinding.
" J-Jungkook, ada apa? " Meskipun demikian, Taehyung tetap dengan lembut mengusap dari kepala hingga punggungnya, mencoba memberikan kenyamanan untuknya saat ini.
JungKook bergumam samar, tapi perlahan dia mendorong tubuh mereka hingga harus jatuh ke tempat tidur di belakangnya.
Tempat tidur kayu, meskipun bergaya kuno, tapi itu tidak keras atau pun tidak nyaman, kasurnya empuk dengan selimut lembut juga wangi bunga yang mana membuat siapa saja yang berbaring disana akan merasa nyaman. Kedamaian.
" Aku merindukanmu."
" Hm? Bukankah aku selalu bersama mu? "
" Ya, tapi aku selalu merindukanmu." JungKook memeluknya erat, Taehyung menumpukan kedua tangannya di depan dada JungKook agar dia bisa selalu melihat raut wajah itu dengan jelas.
Tidak ada yang berubah, tapi tepat ketika kedua kelopak mata itu terbuka dan memperlihatkan bola matanya yang gelap, Taehyung tahu ada sesuatu hal yang akan JungKook katakan padanya. Dan mungkin itu juga cukup serius?
" Taehyung......."
"................."
Taehyung ingin menebak tapi tidak bisa asal menebak, jadi lebih baik dengarkan baik-baik apa yang akan pria itu bicarakan dengannya.
" Kamu sudah melihat Kakek ku, kan? Katakan, bagaimana menurutmu tentangnya barusan."
" Kakek..... Dia... Baik? Mungkin di awal dia cukup serius dan misterius, tapi aku yakin dia orang yang baik."
JungKook tersenyum, tidak tahu harus tertawa atau malah menangis haru. Sedangkan Taehyung yang melihat keganjilan di dalam senyuman itu lantas bertanya dengan hati-hati. " Ada apa..? Apakah aku salah? "
" Tidak, kamu tidak salah. Kakek ku memang seperti itu, tapi dia baik. Hanya saja mungkin kamu tidak tahu hal lainnya. "
"............" JungKook mendekat dan berbisik tepat di depan wajah Taehyung dengan suara dalam.
" Kakek ku itu, adalah keturunan Yakuza, dan dia tidak sepenuhnya baik seperti yang kamu deskripsikan barusan sayang...."
" A-apa??? Yakuza? "
" Yeah..., Dan apakah kamu ingin tahu hal lainnya lagi? "
"............."
" Dialah yang merencanakan semua ini sejak awal, termasuk ibuku. Ibuku, dia mungkin orang yang mengatur ku untuk menikah dan hidup bersama mu sampai aku benar-benar jatuh cinta padamu, sedangkan kakek ku itu, dialah yang merencanakan pengobatan kaki ku, termasuk dalam balas dendam ku kepada mereka."
Jantung Taehyung berdegup kencang, tidak tahu harus berkata apa atas keterangan Jungkook barusan. Benarkah seperti itu?
" K-kamu, Kakek mu......"
" Akan ku katakan Dengan jelas, Aku memang memiliki campur tangan dengan kematian Changha, tapi dengan kasus kematian ibu kedua (Somin) itu bukan aku, melainkan ibuku."
Untuk kali ini Taehyung benar-benar terkejut dan dia hingga tanpa sadar mendorong JungKook kuat hingga pelukan itu terpisah, dia duduk dengan menatap Jungkook terbelalak. JungKook balas menatapnya dengan tatapan santai seolah-olah hanya menceritakan sebuah dongeng lama.
" Kamu! Kamu! Apa yang kamu dan Ibumu lakukan!? Kalian bisa masuk penjara JungKook!? "
" Penjara? Mungkin bersulit baginya untuk bisa dapatkan ku. "
"............ JungKook! "
" Taehyung..... Mungkin kamu benar benar tidak tahu, tapi hidupku tidak sesederhana yang kamu lihat sayang~ Hidupku sudah jungkir balik sebelum kita bertemu hingga akhirnya aku harus duduk di kursi roda itu. Semuanya salah mereka. Kamu pernah mengalami kelahiran kembali, mungkin agaknya sedikit kamu tahu mengenai kabar berita luaran sana, tapi disini aku yang merasakannya. Wanita itu- Somin, Changha, Somi bersama kedua orangtuanya telah menjebakku dalam kecelakaan tersebut. Somin dan Changha ingin aku mati agar mereka bisa mendapatkan seluruh kekuatan di Jeon, sedangkan Somi berpikir, tidak masalah aku cacat, karena dia tetap ingin menikah denganku. Aku benci mereka, tidak hanya itu, mereka telah banyak bermain main di belakang ku selama ini. Aku dan ibuku melenyapkan mereka. Mereka pantas mendapatkan kematian itu."
Taehyung merasa panas dingin yang sangat dahsyat saat ini, " L-Lalu, bagaimana dengan Lisa? Bibi ku? "
JungKook menghela nafas pelan,
" Wanita itu, Changha tidak menerimanya ataupun bayinya, jadi lebih baik mereka juga mati daripada harus hidup dengan menanggung beban derita yang lebih banyak lagi. Lisa hanyalah boneka ibunya, dia hanya akan mendapatkan penderitaan di sisa hidupnya, percuma hidup, bayi itu juga. Konon, bayi yang baru lahir yang itu tidak memiliki satupun dosa di dirinya sampai batas waktu tertentu, lebih cepat pergi lebih baik, Lisa membunuhnya karena depresi, bayi itu akan langsung masuk surga, Tuhan bersamanya. Dan untuk wanita iblis itu (Hyun jin) dia sampai saat ini masih hidup, agaknya mantan suaminya masih memiliki sedikit hati nurani untuk membiarkan nya hidup dan terus mengawasinya di rumah sakit jiwa tersebut. "" Somi? "
" Huh? Meskipun dia sepupuku, aku tidak peduli. Awalnya aku memang berniat untuk membunuhnya, tapi siapa yang tahu bahwa dia lebih dulu mati di tangan orang lain? "
" Siapa? Siapa yang membunuhnya? "
" Bukan orang penting, hanya salah satu Bos besar bawah tanah yang telah di tolak Somi untuk melayaninya di ranjang."
Taehyung menutup mulutnya, tapi JungKook malah menyeringai, menarik Taehyung kembali untuk berbaring di kasur.
" Aku sudah menceritakan apa yang selama ini ku sembunyikan darimu. Sekarang waktunya untuk menagih bayaran."
DYTTMS
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂
Random_____𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂 (?) _____𝙳𝚘 𝚈𝚘𝚞 𝚃𝚑𝚒𝚗𝚔 𝙸𝚝 𝙼𝚢 𝚂𝚘𝚞𝚕 (?) _____@Diazoktafiqi _____Wallp: Pinterest _____BxB (BL) : Rebirth : Blind _____Book 3 setelah ™V'Queen & ÌTĘÁ!!! _____ Kim Taehyung adalah tokoh utama dalam cerita ini. Diman...