DYTTMS

2.5K 440 26
                                    









" Hallo Taehyung, kita bertemu lagi disini? "

" N-Nyonya Yein...? "

" Nyonya? Kenapa kamu berubah kaku lagi? Panggil aku Bibi."

Taehyung berdiri dengan tatapan agak linglung, agak tidak menyangka akan bertemu dengan ibunya Wooseok disini setelah sekian lama, itupun terakhir kali beberapa bulan yang lalu ketika mereka masih berkunjung ke Amsterdam.

" Nyo- M-maksudku Bibi, apa yang kamu lakukan disini, apakah kamu juga ingin membeli perhiasan? "

Yein tersenyum miring, mendekat lalu sedikit menjentikkan jarinya di depan dada. " Aku kebetulan juga tertarik dengan acara seperti ini, dan aku ingin melihat apakah ada yang bisa menarik perhatian ku disini."

Taehyung membuka mulutnya sedikit tapi tidak berbicara dan malah kembali menutup nya, sedikit menunduk.

" Perutmu sudah semakin besar... Tidak lama lagi bukan? "

Taehyung tersenyum dan mengangguk ringan. Yein ikut tersenyum lalu dengan santai menarik tangan Taehyung, mereka berdua kini menghadap perhiasan tadi.

" Apakah kamu tertarik dengan perhiasan ini? Sangat indah, pasti harganya juga tidak main main, kalau tidak salah ini adalah perhiasan pengeluaran terakhir dari tiga model yang sama negara Rusia. "

Yein terus mengoceh, lalu berbisik pelan, " Kamu kesini dengan siapa? Ini sudah malam, kebetulan Bibi tadi berangkat dengan Wooseok, dia juga bisa mengantarkan mu-

" Dia pergi bersamaku, maka pulang juga akan bersamaku."

Sosok Yeobin muncul di belakang mereka, dan dengan paksa memisahkan Taehyung dari Yein, membawanya untuk berdiri di sisi nya. Yeobin dan Yein saling berhadapan dengan raut wajah berbeda.

Yeobin dengan tegas menatapnya, sedangkan Yein merasa tegang di tempat. " Y-Yeobin..!? "

" Kim Yein, harus ku acungi jempol untukmu berani mendekati keluarga ku."

Wajah Yein semakin tegang tapi dia dengan cepat menyangkalnya dengan nada kesal. " Aku tidak. Siapa yang mengusik keluarga mu? Apakah Taehyung? Kami hanya mengobrol biasa, apakah tidak boleh? "

" Kau pikir aku bodoh? Aku bahkan bisa mencium pikiran mu dari ribuan mil dariku."

Yein mengepalkan tangannya, kini orang orang mulai menatap mereka dengan rasa ingin tahu, seolah-olah ini adalah sebuah ajang pertunjukan singkat namun menakjubkan.

" Apa maksudmu? Aku tidak sepicik itu untuk menjatuhkan mu! "

" Benarkah? Menurutmu begitu? Kalau begitu, kau dan putra mu berhenti muncul di depan wajah keluarga ku, atau kau akan tau akibatnya bila berhadapan dengan ku."

" Bagaimana bisa! Wooseok dan putramu, JungKook saling bekerja sama, bagaimana mungkin mereka tidak bisa bertemu? Apakah kamu takut menantu mu ini akan direbut oleh putraku? "

" Itu bukan urusanmu."

Yeobin baru saja berbalik hendak pergi bersama Taehyung ketika Yein lagi lagi memprovokasi dirinya yang mana membuat nafas Yeobin agak memberat.

" Kau takut bukan, kau takut menantu mu akan di rebut putraku? Akui saja, menantu mu itu cantik dan cukup sempurna untuk bersanding dengan putraku, jelas berbeda dengan putra mu yang cacat-

PLAK!!!!

-Akhhh!!! "

Tubuh Yein terhempas dan jatuh ke lantai dingin setelah wajahnya di tampar keras oleh Yeobin hingga sebelah wajahnya harus memerah dan terasa pedih menyengat, tidak berani menatap Yeobin, lebih memilih menatap lantai di bawahnya. Taehyung dan orang orang di sekitarnya bahkan ikut terkejut dan tanpa sadar mundur dua langkah.

Yeobin berdiri dengan angkuh, pantang baginya untuk merendahkan tubuhnya di depan orang lain terlebih lagi musuhnya sekalipun musuhnya tak lagi berdaya di bawah tangannya.

Menempatkan ujung sepatu hak tinggi nya tepat di depan kaki Yein dan berbicara dingin, " Aku tidak peduli dengan setiap omong kosong mu, tapi jangan pernah coba-coba kau singgung nama putraku. Meskipun dia cacat, setidaknya dia bersih daripada putramu yang penuh darah kotor itu. "

" Kau bajingan! "

" Kim Yein, ku peringatkan sekali lagi padamu untuk tidak muncul lagi di depanku atau dalam sekali kedip bagiku untuk menghancurkan hidupmu."

" IBU!!!! "

Wooseok muncul dengan langkah terburu-buru, menggapai ibunya dan melirik ke arah Yeobin yang berwajah datar pada mereka, di belakang sana dia juga bisa melihat sosok Taehyung yang agak terpucat.

" T-taehyung...."

Taehyung tidak bersuara karena Yeobin lebih dulu membawanya pergi dari sana, sebelum keluar, Cloe yang sejak awal hanya diam menonton itupun akhirnya mendekat dan mencegah mereka di depan pintu. Bukan tidak tahu dia apa yang terjadi antara kedua wanita tadi di dalam.

" Saudariku... Maaf membuatmu dan menantu ini merasa tidak nyaman, tapi tenang saja, aku akan menyelesaikan sisa akun untukmu. Semuanya akan aman di tanganku."

" Itu bagus, jangan biarkan aku melihat lintah lintah darat itu mengambil keuntungan dari kejadian hari ini."

Cloe mengangguk dan tersenyum tipis, menatap Taehyung dengan rasa iba, " Anak manis, kamu tidak perlu takut dengan kejadian barusan, ibu mertua mu ini adalah yang terbaik, dan aku akan mendukung mu. Sebagai gantinya, aku akan mengirimkan satu set perhiasan terbaikku hari ini ke depan pintu rumah mu."

Taehyung ingin menolak tapi lagi-lagi takut akan menambah beban, jadi dia hanya bisa menarik nafas dan berkata pelan, " Kalau begitu, maaf merepotkan mu nyonya Cloe..."

Cloe mengibaskan tangannya dan segera mengirim mereka berdua secara pribadi ke depan pintu sampai benar-benar memasuki mobil hingga pergi meninggalkan lapangan. Setelahnya Cloe berbalik dan berbicara tegas pada setiap bawahannya.

" Bereskan kekacauan di dalam! Dan seret wanita itu keluar lalu blacklist dia dari setiap visi kita dimana pun berada! Beraninya dia membuat ku hampir kehilangan berlian termahal di dunia ini!! "



DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang