DYTTMS

4.4K 589 31
                                    





.
Senin pagi adalah hari yang selalu di identikkan dengan hari tersibuk setelah berleha leha di hari Minggu.

Sama halnya dengan aktivitas di Bandara Internasional Icheon yang juga padat oleh orang orang yang hendak bepergian maupun kembali dari suatu tempat.

Jeon Changha, memakai setelan kemeja hitam polos dengan celana jean's serta Nike shoes berdiri di salah satu tiang beton, memainkan game di ponselnya.

Dia memakai topi, tapi wajah dengan ekspresi masam itu tetap terlihat dengan jelas.

Sebenarnya dia sangat enggan pergi menjemput saudarinya itu, hanya saja Ibunya sudah mewanti wanitinya sedari semalam, bagaimana mungkin dia bisa mengelak?

Changha sepanjang jalan tadi terus menggerutu, apakah di rumahnya kekurangan sopir untuk sekedar menjemput putri manja itu? Kenapa harus dia yang jemput?

Karena pada dasarnya dia juga tidak menyukai adik perempuan nya itu. Selain mereka beda Ibu, menurutnya gadis itu sama saja dengan Jungkook, mereka sama sama sok berkuasa, yeah sekalipun itu benar.

Tapi tetap saja itu menyebalkan!

Sudah setengah jam lamanya dia berdiri disana layaknya pengemis jalanan, tapi kenapa anak yang di tunggunya belum muncul juga?

Sekali lagi Changha melirik ke arah jam tangan nya lalu berdecak kesal. Namun dia tidak sadar bahwa tidak jauh darinya saat ini sudah berdiri sosok gadis berpakaian modis tengah menyeret koper hitam nya memuju Changha dengan kening berkerut.

Merasa tengah di awasi seseorang, Changha lantas segera mendongak dan menemukan gadis yang berdiri dua meter darinya itu tengah menatap nya dengan wajah dongkol (?)

" Kenapa kau melihat ku begitu? "

Si gadis lantas berdecih sinis lalu bekata serampangan. " Harusnya aku yang bertanya, kenapa malah kau yang berada disini untuk menjemput ku?! "

Changha benar benar kesal sekarang, memasukkan ponselnya ke dalam saku lantas mendekat gadis itu dengan sorot mata tajam. " Siapa juga yang ingin menjemput mu? Jika bukan karena Ibu ku yang meminta, aku tidak akan mau menjemput anak manja seperti mu. Lebih baik kau hilang atau parahnya di culik oleh om om buncit! "

" Sialan! Lihat saja kau, aku akan mengadukan mu kepada Ibu dan kak Jungkook! "

" Dasar pengadu. "

" Biar! Lebih baik jadi pengadu daripada harus menjadi penjilat! Bukan begitu saudara Jeon Changha? "

" Jeon HeeJin!! Tutup mulutmu! Siapa yang kau katakan penjilat ha!? "

Changha menyentak tangan HeeJin, menatap gadis dengan membara, tapi HeeJin sama sekali tidak merasa terintimidasi olehnya. Dia bahkan dengan berani membusungkan dada nya sombong.

" Tentu saja kau dan Ibumu. Kalian berdua sangat serasi, sama sama penjilat! "

" Kau!!! "

Jeon Changha menuding wajah HeeJin dengan telunjuknya tapi dengan cepat pula dia turunkan lagi karena ingat dengan situasi dimana dia sekarang. Jelas sudah cukup banyak pasang mata yang menatap mereka, jadi Changha tidak mau mengambil resiko.

Jeon HeeJin diam diam bergembira di dalam hati, dia sangat ingin mengolok olok lagi kakak tertuanya ini, tapi dia tahan untuk saat ini. Selain menjaga image, dia juga sudah lelah karena perjalanan yang lama di atas pesawat. Dengan santai berlalu dan tak lupa berkata dengan nada lembut pada pria itu.

" Kakak, jangan lupa bawakan koper ku ya... Adik mu yang manis ini sudah sangat lelah~~~ "

Changha tercengang, melihat koper hitam besar di depannya, dan si pemilik bahkan sudah berlalu dari hadapannya.

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang