𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂

DYTTMS

" Selamat pagi Kakak ipar!! "

" Pagi..." Taehyung tersenyum malu, dia terlambat bangun dan malah membiarkan Jungkook dan Heejin menunggunya di meja makan. Tak ingin membuat kedua orang itu menunggu lebih lama lagi, dia segera mengambil posisi di samping JungKook, berhadapan dengan Heejin yang dengan sigap menyiapkan makanan untuknya.

" Heejin, itu tidak perlu, aku bisa mengambilnya sendiri...."

" Tidak, tidak, Kakak ipar tidak perlu sungkan denganku. Aku sudah terbiasa melakukan ini ketika berada di rumah utama, benarkan kak JungKook? "

JungKook mengangguk dan menatap Taehyung dengan keyakinan, Taehyung mau tak mau harus menghela nafas pelan. " Masakan ini enak."

Itu adalah komentar pertama dari Taehyung ketika mencicipi sebuah hidangan kecil, tak terlalu mewah, hanya udang goreng yang dilumuri saus tomat juga sedikit asam cuka.

Mata Heejin diam diam segera berbinar, dan JungKook yang membuka suara untuknya. " Semua ini, Heejin yang membuatnya."

Taehyung mengangkat kepalanya dan melihat Heejin dengan keterkejutan sekaligus keterkaguman. " Benarkah?"

" Ya! Terimakasih pujian mu Kakak ipar! "

Heejin ini, selain putri satu-satunya di keluarga Jeon utama, tapi setidaknya dia tidak terlalu manja, dan lebih cenderung mandiri. Bagaimana dia hidup sendiri di negara ini, mengurus dirinya sendiri dengan sangat baik bahkan sudah cukup bagus sebagai seorang putri bangsawan?

Ting~ Tong~

Taehyung menurunkan sumpitnya, JungKook juga begitu, Taehyung hendak bangkit tapi Heejin lebih dulu bangun menghentikannya.

" Kakak ipar lanjutkan saja makannya, biar aku yang ke depan. Tamu tidak sopan mana yang datang pagi pagi ke rumah orang? "

Sambil menggerutu, Heejin pergi ke depan untuk melihat siapa tamu nya di pagi hari ini. Tak sampai dua menit kemudian, suara marah Heejin tampaknya malah semakin besar, Taehyung tidak ingin melanjutkan makannya, jadi dia ikut pergi ke depan bersama Jungkook.

" Heejin, siapa itu? "

" Hanya lalat menyasar-

" Kak JungKook! Ini aku Somi!! "

Taehyung mengerutkan keningnya agak tidak senang, kenapa wanita ulat satu ini selalu ada dimana dia baru saja akan bersantai?

JungKook dengan tenang melihatnya, lalu berbicara, " Kenapa kau kemari."

" Kakak, tidak perlu meladeni nenek sihir ini, biar aku yang mengurusnya."

" Heejin! Kenapa kau begitu kejam sekali kepada ku? Aku kesini hanya ingin memberikan bubur ini untuk Kak JungKook-

" Tidak perlu, kami juga sudah makan." Ini adalah suara Taehyung, dia menyahut dengan nada tenang dan juga pelan, tapi siapa yang tidak bisa mendengarkan nya di dalam ruangan kecil ini?

Heejin menyeringai senang, menatap sombong kepada Somi. " Kau dengar itu? Kami sudah makan. Selain itu, apa kau tidak tahu Kakak ku tidak suka bubur, terlebih lagi bubur jamur siput?"

Somi terpaku, tatapan matanya agak bergetar, dan bibirnya bergerak gerak tapi tidak bisa mengeluarkan suara apapun sebagai bantahan. Ini juga salahnya sendiri karena tidak tahu ketidaksukaan Jungkook sebelumnya.

" Ma-Maaf, a-aku tidak tahu....."

JungKook melihatnya, " Tidak masalah, lagipula kami juga benar-benar sudah makan. Sebaiknya kau berikan saja bubur itu kepada orang di bawah (penjaga gedung), mereka mungkin mau."

" Kak JungKook! "

Somi masih ingin berbicara, tapi JungKook sepertinya tidak ingin memberikannya kesempatan, dia bahkan terus menerus mengabaikan nya seolah olah dirinya ini bukanlah satu keluarga Selian orang asing yang tak sengaja menanyai jalan padanya.

" Heejin, bisa kamu pergi menemani Jungkook sebentar? Aku ingin berbicara dengan Somi. "

" Tentu."

Heejin percaya Taehyung akan baik baik saja dan Somi tidak akan bisa berbuat kejam disini, selain itu disini jangan kira tidak memiliki pengawasan, karena itu salah besar! Heejin memiliki koneksinya sendiri, meskipun itu masihlah di tunjuk oleh Jungkook untuknya, tapi diam diam Heejin juga sudah mengatur koordinasi nya sendiri.

Kini tinggallah Taehyung dan Somi yang masih berdiri di depan pintu. Itu sebenarnya sudah terlalu kasar bukan?

" Aku tidak tahu apa yang membuatmu begitu tergila-gila kepada suamiku. Tidak masalah jika kamu ingin lebih dekat dengan saudara, tapi akan menyakitkan bila kamu mengambil sepotong kue yang seharusnya tak pernah kau miliki."

Somi menatapnya dengan kebencian, tapi dia tidak ingin meledak disini karena dia tidak ingin memperburuk citranya di depan Jungkook.

" Itu bukan urusanmu! Seharusnya kau lah yang menyingkir disini! Sadar dirilah! Kau itu hanya seperti burung Pipit yang tak sengaja tinggal di kandang merak! Jangan mencoba untuk memanjat bulunya hanya untuk terlihat gagah! "

Taehyung menyeringai dan terkekeh pelan. " Kau sepertinya salah besar mengenai itu. Meskipun aku hanyalah seorang burung Pipit kecil, tapi burung kecil inilah yang akan membantu manusia mengusir segala macam hama di tanaman mereka....."

" Kamu!!! "

" Dimana sopan santun mu sebagai junior di keluarga ini? Aku lebih tua darimu, dan terlebih lagi aku adalah pasangan sah Jeon Jungkook, ingat itu!"

Blam!!!

Pintu di tutup dengan agak kasar, tidak peduli apakah itu akan rusak nantinya, yang pasti dia harus puas terlebih dahulu, soal kerusakan, dia yakin Heejin tidak akan marah padanya.

...........

" Kakak ipar, kenapa tidak disini saja sampai beberapa hari lagi? Kita bahkan baru bersama satu malam? "

Heejin dengan merengek, mencoba merayu Taehyung agar menginap lebih lama di tempatnya itu, tapi Taehyung hanya memberinya senyuman sebagai tanggapan.

Dia dan JungKook awalnya berencana mengadakan liburan dan itu telah di tentukan menuju Amsterdam, tapi karena Taehyung ingin singgah sebentar untuk mengunjungi Heejin, jadilah dia mengulur waktu perjalanan satu malam disini.

" Kakak~ " Heejin beralih ke JungKook dan ikut merayunya seperti dia merayu Taehyung.

" Lain kali Ok? Kami hanya pergi sebentar, dan pekerjaan kami juga banyak? "

JungKook itu tidak tahu cara membujuk orang, jadilah dia berbicara seperti itu sampai-sampai membuat Taehyung di sisinya harus menepuk keningnya pelan. Sedangkan Heejin? Dia semakin cemberut di tengah ketercengangan dirinya.

" Kakak! Kamu terlalu berterus terang!! "

DYTTMS
TBC