DYTTMS

2.5K 416 14
                                    










Keesokan paginya, Taehyung yang sudah dirasa cukup baik pun di perbolehkan keluar dari rumah sakit tersebut, namun karena bayinya masih terlalu dini dia masih harus di tahan disana untuk peninjauan lebih lanjut, setidaknya untuk satu bulan kemudian sebelum di lepaskan dari alat alat medis nya, dan Taehyung sendiri yang juga enggan pun di perbolehkan untuk mengunjunginya setiap hari kapanpun dia mau.

Bayi itu belum di beri nama, Taehyung berkata, ketika bayi itu telah tiba di rumah mereka, barulah mereka akan memberikannya sebuah nama, JungKook menyetujuinya dengan mudah, untuk sementara bayi itu hanya di beri tanda pengenal dari orangtuanya juga di asuh langsung oleh Mido serta rekannya dokter Lee sebagai dokter spesialis, yang akan mengontrol langsung setiap saat pada bayi mungil itu.

Taehyung sudah berkemas di bantu oleh Heejin, Yeobin tengah mengurus administrasi dan JungKook sedang memeriksa keamanan diluar, berjaga jaga ketika Taehyung akan dia bawa keluar nantinya tidak akan terjadi apapun.

Taehyung melihat penampilan nya dari kaca yang ada disana dan Heejin juga melihatnya, menarik pengait dan bertepuk tangan bahagia karena telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

" Kakak ipar, bagaimana kabarmu saat ini, apakah kau masih memerlukan yang lain? "

Taehyung menatapnya dan menggeleng pelan, " Tidak...."

" Lalu, apakah Kakak ipar lapar? Perlukah aku menyiapkan beberapa cemilan kecil untukmu? "

" Tidak perlu Heejin, aku masih belum terlalu lapar untuk saat ini."

" Ok. Baiklah, tapi jika Kakak ipar memerlukan sesuatu, katakan saja padaku, aku akan keluar sebentar untuk melihat Kak JungKook."

" Aku ikut dengan mu."

" Baik. Oh, tunggu sebentar, dimana kursi roda untukmu? "


........


Heejin dengan percaya diri mendorong kursi roda Taehyung dan membawanya keluar dari bangsal, beberapa pengawal Jeon menyambut mereka di depan ruangan dan membimbing mereka ke sepanjang lorong dan tiga di antaranya masuk untuk mengambil barang yang harus di angkut ke atas mobil mereka.

Di depan sana, ada sekelompok orang orang yang tengah di interogasi oleh dua orang polisi begitupun dengan dokter serta perawat, salah satunya adalah JungKook sendiri, dia berdiri dengan mantap, meletakkan tangannya di belakang punggung dan menjawab setiap pertanyaan dari polisi itu dengan tenang.

" Kak JungKook! "
Heejin memanggil untuknya dan JungKook dengan tepat menoleh untuk melihat mereka, dia mengangkat satu tangan, menghentikan sementara waktu polisi itu untuk terus bertanya padanya, dia berbelok arah menuju mereka, berlutut dan mengambil tangan Taehyung dengan lembut.

" Kalian, kenapa kalian disini? Bukankah aku menyuruhmu untuk menunggu sebentar di kamar? "

" Kamu tidak kembali untuk waktu yang cukup lama, aku khawatir, jadi aku meminta Heejin untuk pergi bersamanya keluar."

JungKook melirik Heejin yang tersenyum tak berdaya padanya, tapi dia masih ingin bertanya.

" Kakak, apa yang terjadi disana, kenapa kamu di interogasi oleh mereka? "

" Wanita itu, kekasih Changha di temukan tewas di kamar inapnya begitupun dengan bayinya, di duga dia depresi berat hingga membunuh bayinya sendiri, setelahnya dia bunuh diri dengan mencekik dirinya sendiri dengan selang infus tangannya. "

JungKook mengatakan semuanya dengan begitu tenang, diam diam melirik Taehyung yang kini tersentak kaku bersama kedua matanya yang terbuka lebar, agak mirip dengan Heejin tapi adiknya itu dengan cepat pulih dan kembali berkata kasar meski ada sedikit rasa iba di hatinya.

" Oh, tidak mengherankan sama sekali. Dia sejak awal memang terlihat seperti telah mengalami gangguan jiwa, dan ku dengar pria itu (Changha) juga menolaknya setelah melahirkan bayinya, itu putrinya, dia yang berbuat tapi tak mau bertanggung jawab, sungguh ironis. Kakak ipar, jangan berburuk sangka padaku, aku berbicara apa adanya. Sepupu mu itu ku rasa cukup pantas berakhir seperti ini, lebih baik dia mati di awal daripada terus tersiksa untuk hidup dengan pria bajingan itu. Dan bayi itu juga, Tuhan mungkin lebih merasa iba sekaligus sayang padanya, Tuhan tahu dia tidak akan dan sangat sulit menghadapi dunia tahun tahun selanjutnya, jadi dia mengambilnya dengan jalur seperti ini. Tidak apa sakit sedikit, itu akan baik-baik saja, surga adalah tempatnya berada."

Heejin terus mengoceh panjang lebar seolah-olah dia tengah mengeluarkan semua unek-unek yang dia pendam selama ini di hatinya untuk orang orang tersebut.

Taehyung tidak merespon, dia tidak menyangka Lisa akan berakhir seperti ini, padahal baru dua hari yang lalu mereka berbicara singkat di ruangannya, memintanya untuk memastikan Changha bertanggungjawab padanya dan bayinya, tapi dia malah lebih dulu pergi seperti ini.

Meskipun Taehyung cukup membencinya setiap kali teringat dengan kehidupan terakhirnya itu, tapi Lisa tetaplah sosok yang pernah hidup bersamanya dari mereka kecil.....

Bahkan bayi tak berdosa itu......

" Lalu, bagaimana dengan Changha, apakah dia sudah tahu mengenai hal ini? "

Sejak hari Changha menolak Lisa, dia tidak pernah lagi muncul di rumah sakit tersebut bahkan hingga saat ini.

Jeon JungKook, menatapnya dan Taehyung tidak tahu bahwa mata itu kini menyiratkan makna lain selain ketulusan.

" Dia tewas."

" A-apa!!? "
Untuk kali ini tidak hanya Taehyung saja yang terkejut, tapi Heejin juga begitu, dia membulatkan matanya tak percaya pada JungKook. Meskipun dia selalu tidak menyukai dan bahkan terus menentangnya, Changha juga merupakan Kakak, mereka masih memiliki ikatan darah yang sama dengan satu Ayah......

" Bagaimana mungkin? " Bisiknya pelan pada dirinya sendiri, kenapa sekarang dia merasa ini semua kebetulan, subuh tadi mereka juga mendapat kabar bahwa ibunya Changha, Somin di temukan tak lagi bernyawa di tempat tidurnya, dan menurut forensik, Somin tewas di sebabkan oleh sebuah zat kimia yang entah bagaimana caranya dia dapatkan lengkap dengan alat pipet untuk mengkonsumsi nya. Ini mirip dengan cara penggunaan narkoba....

Tersisa Hyun jin yang kini menggila karena ketakutan nya sendiri akan dirinya yang akan mati seperti yang lainnya. Bahkan dia juga telah di kirim ke rumah sakit jiwa setelah mendengar kabar bahwa putrinya tewas pagi ini.

Lee Jihoon, sebagai wali terakhir yang tersisa pun muncul untuk mengambil kasus putri serta cucunya begitupun dengan mantan istrinya itu. Yoongi berdiri di sudut, melambaikan tangannya ke arah Taehyung.

Sedangkan Heejin diam-diam melirik ke arah JungKook dari balik poni nya yang panjang, lalu mengepalkan tangannya agak gugup. Tapi sesaat kemudian dia lantas menghela nafas panjang. Menekan sedikit pundak Taehyung dan berbicara padanya.

" Itu takdir, Kakak ipar tidak perlu memikirkan nya, fokuslah pada kesembuhan mu dan bayi mu, untuk mereka, biar aku dan Kak JungKook yang mengurusnya. Percaya pada kami."



DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang