DYTTMS

2.6K 463 39
                                    






Kondisi rumah sakit J'Seoul Hospital berbasis swasta milik keluarga Jeon saat ini sedang sangat ramai.

Para perawat sudah berdiri siap di pintu gerbang untuk menyambut mobil Taehyung, tak berselang lama, mobil yang di targetkan pun tiba, tubuh berdarah Taehyung segera di pindahkan dari dalam mobil ke atas brankar lalu di dorong cepat menuju ruang darurat, dari dalam Mido juga bergegas dengan setelan khasnya, memakai pakaian operasi lengkap dengan atributnya.

Tak berselang lama kemudian muncul lagi deretan mobil lain, yang tak lain adalah mobil Yeobin, dan nenek Misun. Asisten Ahn membawa sang nenek ke tempat yang aman agar terhindar dari awak media yang saat ini juga sudah mulai mengerumuni lapangan rumah sakit tersebut.

Yeobin lebih dulu menuju administrasi untuk mengurus data dan keuangan, disini dia mengambil tanggungjawab sebagai wali dari orangtua korban karena berhubungan JungKook belum kembali sampai saat ini.

Asisten Yoo tidak pergi, masih dengan kondisi yang kacau dia dengan tenang menerima tamparan di wajah dari tangan Yeobin.

Yeobin menatapnya dengan marah, menudingnya dengan tangan kiri,
" Apa yang aku amanatkan padamu pagi ini, jaga menantu dan calon cucu ku baik-baik!!? "

" Maaf Nyonya-

" Maaf!? Kau pikir dengan maaf, kau bisa mengembalikan keadaan? Jika sampai terjadi sesuatu dengan mereka, kau adalah yang pertama akan aku hancurkan! "

" Saya siap Nyonya."

Bukannya Yeobin tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Taehyung, hanya saja dia sudah lebih dulu tersulut emosi saat ini.

Pintu ruang operasi terbuka, Mido keluar dengan wajah agak pucat, dia menatap Yeobin dan lainnya dengan hati-hati.

" Ada apa? "

Misun meletakkan kedua tangannya di depan dada, Yeobin maju untuk berbicara dengannya.

" Saudari, kondisi kesehatan Taehyung saat ini sedang dalam masa kritis, dia mengalami banyak pendarahan dan kekurangan darah, di tambah kondisi bayi tidak lagi stabil. "

" Jadi, apa maksudmu."

" Saudari, tidak ada pilihan lain, kita harus mengeluarkan bayi itu atau keduanya mungkin tidak akan selamat. Sebenarnya ini masih jauh sebelum waktunya untuk lahir, tapi tidak ada pilihan lain, itu jelas akan lahir secara prematur."

" Berapa persen kemungkinan."

" Untuk saat ini 65%, tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan mereka.."

Hati Yeobin dengan cepat tenggelam, tapi dia segera mengambil keputusan tanpa harus berpikir panjang, karena yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah bagaimana caranya dia bisa menyelamatkan Taehyung dan bayi itu.

" Lakukan apa yang bisa kamu lakukan. "

" Baik, kalau begitu yang perlu kita lakukan hanyalah membutuhkan pendonor darah AB, kebetulan stok darah tersebut baru saja habis semalam. "

Yeobin mengerutkan keningnya dengan gusar, di keluarga mereka tidak ada yang memiliki golongan darah AB seperti itu......

" Kamu urus Taehyung, aku akan segera mendapatkan darah itu."

Mido kembali memasuki ruang operasi, Yeobin berbalik untuk melihat Misun yang terlihat sangat cemas di pelukan asisten Ahn.

" Ibu, tenanglah, semuanya akan baik baik saja, aku akan segera mencari pendonor darah itu untuk Taehyung."


......



Yeobin baru saja akan pergi menuju anak buahnya, tapi melihat Changha yang juga terlihat kacau di sisi lain lorong membuatnya berhenti begitu saja, menatapnya aneh dan secara kebetulan pula saat itu Changha juga menoleh padanya, segera anak itu berlari mendekat.

" Ibu! Ibu, bagaimana dengan kondisi Taehyung.?? "

" Masih operasi. Lalu apa yang kau lakukan disini dengan kondisi seperti itu? "

Yeobin mengerutkan keningnya tidak senang, dia sedang terburu-buru dan ingin segera pergi tapi kembali mengurungkan niatnya ketika Changha berbicara kacau.

" Lisa, Lisa akan melahirkan juga haru ini, air ketubannya sudah pecah, dan dia sudah berada di ruang persalinan, tapi dokter berkata itu belum waktunya, dia masih harus menunggu beberapa jam lagi."

Kali ini Yeobin benar-benar terkejut dan agak tidak menyangka dengan fakta barusan. Tak jauh dari mereka, terlihat Somin yang baru saja keluar dari ruangan persalinan, mungkin dia baru saja mencoba menghibur Lisa.

" Saudari-

" Bibi pertama! Bibi pertama! Bagaimana kondisi sepupu Tae!? "

Mereka bertiga menoleh dan melihat dua pemuda berlari mendekat dan di ikuti dua polisi......

" JinSeo, Woong... Apa yang kalian lakukan disini?? "

" Bibi, kebetulan kami sedang berlibur dan berencana akan bermain ke rumah utama, tapi penjaga gerbang mengatakan Sepupu Tae kecelakaan, jadi kami kemari." JinSeo tidak repot repot untuk menyapa Changha ataupun Somin, berbeda dengan Woong yang tentu akan menyapa mereka mengingat dia cukup dekat dengan Changha.

" Taehyung masih harus menjalani operasi, dan sekarang kami harus mencari pendonor darah untuknya."

" Apa golongan darahnya? " Tanya Changha cepat.

" AB."

"..........."

" Bibi pertama, aku AB! "

" Sungguh!? "

" Ya! " JinSeo mengangguk semangat, Yeobin tidak pikir panjang untuk langsung membawanya menuju lab dan menyisakan Jeon Woong, Changha dan Somin.

" Changha, lalu apa yang kau lakukan disini seperti itu? "

Raut wajah Changha segera tenggelam, " Lisa juga akan segera melahirkan."

Jeon Woong menepuk pundaknya dan berseru semangat. " Sungguh kebetulan! Lalu ada apa dengan wajah masam mu? Kau seharusnya bersemangat akan segera mendapat gelar seorang Ayah!? "

" Woong, diamlah.! "

Sedangkan dua polisi tadi sudah di tangani oleh asisten Yoo sebagai saksi di tempat kejadian.





............







Di sisi lain, Seo Hyun jin tampak menggila di kantor polisi, dia terus meraung dan bertindak seperti tidak lagi waras. Penampilan sudah acak-acakan dan tidak lagi terlihat normal.

Seorang penjaga datang dan memukul tongkat nya ke jeruji besi yang mana membuat Seo Hyun jin meloncat kaget, si penjaga wanita itu menatapnya nyalang sambil menudingnya dengan tongkat besi di tangannya.

" Sekali lagi kau berteriak-teriak, tongkat ini tidak lagi membentur jeruji ini, tapi langsung ke mulut mu sampai hancur tak berbentuk! "

" Kau kejam!! Kau psikopat! "

" Oh, benarkah? Anggaplah begitu, tapi setidaknya posisi kita saat ini membuktikan siapa psikopat disini."

" Lihat saja, aku akan menghajar mu setelah aku bebas! Putriku akan membebaskan ku!! Kau tidak tahu siapa putriku bukan!? Putriku adalah menantu keluarga Jeon!! "

Si penjaga wanita mendengus remeh, memukul tiang jeruji dengan tongkatnya dan berkata angkuh.

" Kalau begitu mari kita lihat, siapa yang memukul siapa. Kau pikir aku takut dengan ancaman mu? Sebelum kau menghajar ku, mungkin kau lah yang akan di hajar lebih dulu oleh Nyonya Yeobin, karena ku dengar orang yang kau lukai itu adalah menantu kesayangan nya. Kau tahu apa artinya itu? Menurutmu menantu siapa yang lebih kuat disitu?? "

Si penjaga itu berbalik pergi dengan tertawa puas, meninggalkan Seo Hyun jin yang kembali meraung gila.


DYTTMS
TBC

𝙳𝚈𝚃𝚃𝙼𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang